Tujuan monopoli dagang ini adalah untuk memperoleh keuntungan sebanyak mungkin dari perdagangan. Karena VOC merupakan sebuah persekutuan dagang yang terdiri dari para pedagang dan pemegang saham maka mereka sama sekali tidak memperhatikan kehidupan atau membuat kebaikan terhadap orang-orang pribumi. Sistem perdagangan seperti itu melemahkan perdagangan dan kekuasaan Belanda di Indonesia.
Akibat pemerintahan Belanda tidak memperhatikan nasib rakyat jajahan, maka penduduk pribumi menjadi sangat miskin dan bodoh. Mereka tidak mampu membeli barang-barang produksi yang dijual oleh Belanda. Bahkan tidak jarang penduduk pribumi tidak mampu membeli beras dan bahan-bahan makanan lainnya yang akan dijual oleh Belanda.
Hak ini adalah beberapa kebijaksanaan Belanda yang menyebabkan orang-orang Indonesia terus miskin:
a. Membeli murah menjual mahal
b. Menjaga jumlah barang yang di monopoli
c. Kerja paksa, penyelundupan dan perompakan laut
d. Menjaga monopoli terhadap tanaman-tanaman
2. Cara kerja yang tidak efektif dan efisien
Pada mulanya VOC dimaksudkan sebagai badan perdagangan semata-mata. Ada bukti yang menunjukkan bahwa ketika VOC betul-betul menjalankan usaha perdagangan VOC mendapat keuntungan yang secukupnya. Tetapi setelah VOC itu berubah menjadi badan pemerintah, maka anggaran pemerintahan atas seluruh wilayah kekuasaannya melebihi keuntungan yang diperoleh. Oleh karena susunannya tidak baik maka timbullah beberapa keburukan yang menyebabkan kerugian besar titik pegawai-pegawainya diangkat berdasarkan keinginan pejabat VOC sehingga tidak berdasarkan profesinya.
3. Saingan perdagangan
Mula-mula Belanda menghadapi persaingan Portugis dan Inggris. Perdagangan Portugis akhirnya dapat dilumpuhkan, sehingga tinggal berbentuk perdagangan perorangan dan tidak membahayakan lagi. Sedangkan Inggris yang pada awalnya dapat didesak namun karena menguasai jalur perdagangan selat Malaka maka akhirnya justru menjadi pesaing Belanda yang utama dari Eropa.
Pedagang-pedagang Inggris dan pedagang-pedagang Asia dapat masuk ke kawasan kawasan perdagangan VOC. Mereka menawarkan harga-harga barang yang lebih murah sehingga membahayakan perdagangan Belanda. Karena itu Belanda berusaha keras agar Inggris tidak memiliki wilayah perdagangan di Indonesia akibatnya baru pada tahun 1795 Inggris memperoleh kedudukan di pulau Penang.
Disamping Inggris orang-orang bugis dengan pusat perdagangan nya di Riau juga menjadi saingan yang hebat terhadap perdagangan Belanda. Perselisihan perselisihan politik yang disebabkan oleh keikutsertaan Belanda di pihak Perancis dalam perang kemerdekaan Amerika (1774-1783) mengakibatkan semakin terancamnya kedudukan Belanda di Indonesia oleh Inggris. Pertempuran pertempuran laut antara Inggris Belanda dan Perancis dalam tahun 1780-1784 semakin berat beban keuangan yang ditanggung Belanda Belanda.
4. Kemerosotan perdagangan VOC
Kemerosotan ini tentu saja disebabkan oleh saingan saingan dari perdagangan perdagangan lain dan juga sebagai akibat dari keburukan sistem monopoli VOC. Adapun sebab lain yang menyebabkan kemerosotan perdagangan VOC itu adalah sistem monopoli perdagangan VOC mulai merosot dengan hebatnya pada permulaan abad ke-18 yaitu sewaktu Belanda memperoleh kekuasaan yang semakin luas di Indonesia sehingga mengubah dirinya dari perdagangan politik. Apabila VOC tetap pada tujuan aslinya yaitu perdagangan an an (membeli dan menjual di pasar) maka uangnya tidak habis untuk membiayai pemerintah dan peperangan.
Pada pertengahan abad ke-18 Belanda di Jawa hampir-hampir sudah gulung tikar karena kehabisan kas. Untuk menghadapi bahaya kebangkrutan itu Belanda meningkatkan usaha pengangkutan dan menggalakkan simpanan untuk meningkatkan modal agar mampu membiayai perdagangan internasional. Dengan demikian uang mulai terkumpul kembali.
sistem pengangkutan dan sistem simpanan ini didasarkan kepada kenyataan bahwa Belanda ialah tuan bagi orang-orang Indonesia dan mereka memerlukan tanaman-tanaman tertentu untuk dijual di pasar-pasar lain. Dengan demikian rakyat dipaksa menjual hasil yang tertentu tiap-tiap tahun kepada Belanda. Hasil-hasil itu dibayar dengan harga yang rendah dan yang ditentukan oleh VOC. Rakyat Indonesia juga terpaksa membiarkan sebagian dari tanaman mereka tiap-tiap tahun sebagai upeti. Penyerahan paksa yang mereka namakan simpanan itu ditentukan besarnya. Sistem ini sangat menguntungkan VOC tetapi mengundang kebencian rakyat.
Sementara itu barang-barang impor yang dimasukkan Belanda ke Indonesia seperti kain yang diharapkan akan terjual ternyata rakyat tidak mampu membelinya lantaran daya beli yang sangat lemah. Akibatnya perdagangan Belanda semakin kecil sementara kekuasaan politik mereka semakin bertambah besar.
5. Besarnya biaya untuk menghadapi perlawanan perlawanan rakyat
Pada waktu keuntungan semakin berkurang dan biaya pemerintahan semakin bertambah VOC harus menghadapi perlawanan perlawanan yang dilakukan bangsa Indonesia. Kondisi keuangan Belanda yang paling rendah terjadi pada pertengahan abad ke 18. Oleh karena itu perlawanan Bugis di Riau pada tahun 1783-1784 hampir dapat mengusir Belanda dari kota Malaka. Kota Malaka dapat diselamatkan oleh pasukan Van braam yang tiba tepat pada waktunya.
Peperangan dengan Mataram, Banten, Makassar bahkan juga campur tangan Belanda dalam perang perebutan tahta di Mataram sampai tiga kali terutama perang melawan Raden mas said dan pangeran Mangkubumi menelan banyak biaya. Beban keuangan seperti itu semakin diperparah jika perlawanan tersebut muncul bersamaan seperti perang perebutan tahta di Jawa dan di Banten.
6. Pembagian keuntungan yang mengecewakan terhadap pemegang saham
Dalam membagikan keuntungan kepada para pemegang saham dalam kongsi dagang Belanda itu berlangsung secara tidak transparan. Hal ini terpaksa dilakukan oleh VOC karena kongsi dagang itu berusaha untuk menyehatkan kembali keuangannya sehingga dapat melepaskan diri dari kebangkrutan.
Dalam pembagian keuntungan itu kadang-kadang VOC memberikan keuntungan 50% dari modalnya pada saat kongsi itu tidak mendapat untung. Kebijakan itu menyebabkan para pemegang saham menyangka bahwa VOC adalah kongsi dagang yang menguntungkan bagi penanam modal.
Dalam tahun-tahun apabila VOC mendapat sedikit keuntungan para pemegang saham itu justru tidak diberi apa-apa. Akibatnya ketidaktransparan itu mengundang penafsiran bahwa VOC menipu para pemegang saham ternyata dengan memberikan keuntungan yang besar pada VOC merugi mengakibatkan hutang VOC semakin besar.
7. Perang Inggris-Belanda dan Prancis tahun 1780-1784
Permusuhan Inggris Belanda dan Perancis dalam tahun 1780-1784 ternyata merupakan pukulan yang terakhir terhadap keuangan VOC titik perdagangan Belanda terhenti di semua kawasan akibat pengepungan angkatan laut Inggris yang sangat kuat bahkan VOC ter blokade. Sebagai akibat pula maka dana yang dikeluarkan untuk menghadapi Inggris itu terlampau besar untuk ditanggung oleh kongsi dagang yang sedang pailit saat itu. Sebab-sebab merosotnya dan jatuhnya VOC mengambil waktu yang lama. Benih kemerosotan itu mengambil waktu 100 tahun untuk akhirnya meruntuhkan kekuasaan imperium perdagangan Belanda. Kritikan-kritikan yang hebat terhadap pelaksanaan monopoli itu baru mulai timbul dalam tahun 1774. Tetapi oleh karena tidak ada jalan lain lagi untuk memperoleh penghasilan yang tetap maka sistem monopoli tetap dilanjutkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar