Halooo.... Semoga bermanfaat

Tampilkan postingan dengan label PENDIDIKAN. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label PENDIDIKAN. Tampilkan semua postingan

Minggu, 20 Oktober 2019

PERJUANGAN NON FISIK MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN BANGSA INDONESIA


PERJUANGAN NON FISIK MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN BANGSA INDONESIA
1.       Diplomasi beras 1946
Diplomasi ini adalah pemberian bantuan antar 2 negara yaitu indonesia dan india. Indonesia memberikan 500.000 ton beras, india memberikan obat-obatan.
Dampak diplomasi ini adalah indonesia mendapat simpati dari dunia internasional

2.       Perundingan linggarjati
Dilakukan di linggarjati tanggal 10 november 1946 antara indonesia dan belanda.
Indonesia : sutan syahrir
Belanda : prof. Scermerhorn
Hasil kesepakatan :
A.       Belanda mengakui wilayah RI hanya meliputi jawa, madura,  sumatera
B.       RI dan belanda membentuk  negara indonesia serikat, yang salah satu bagiannya adalah RI
C.       RI dan belanda akan membentuk uni indonesia belanda dengan ratu belanda sebagai ketuanya

3.       Agresi militer belanda I (21 juli 1947)
Adalah serangan sepihak yang dilakukan belanda untuk menghancurkan negara kesatuan RI.
Tujuannya adalah untuk menguasai sarana-sarana vital yang ada di jawa dan madura.
Dunia internasional (amerika serikat dan inggris ) memberikan respon negatif kepada belanda (mendukung indonesia), kemudian australia dan india mengajukan masalah ini ke dewan keamanan pbb sehingga pbbmengeluarkan perintah untuk membentuk komisi tiga negara (ktn) yang terdiri dari :
A.       Belgia (dipilih belanda) dipimpin paul van  zeeland
B.       Australia (dipilih indonesia) dipimpin richard kirby
C.       Amerika serikat (dipilih indonesia dan belanda) dipimpin dr. Frank graham
Tugas ktn adalah mengawasi secara langsung  penghentian tembak-menembak antara indoensia dan belanda.
Ktn berhasil mendamaikan indonesia dan belanda dengan membentuk kesepakatan yang disebut perundingan renville
Peristiwa yang berkaitan : bandung lautan api, diplomasi beras

4.       Perundingan renville
Perundingan ini dilaksanakan di kapal renville antara indoensia dan belanda. Indonesia diwakili oleh sutan syahrir dan belanda diwakilkan oleh abdul kadir widjojoatmojo.
Hasilnya adalah :
A.       Wilayah indonesia aiakui berdasarkan garis van mook
B.       Belanda tetap berdaulat atas seluruh wilayah indonesia sampai ris terbentuk
C.       Kedudukan ris dan belanda sejajar dalam uni indonesia belanda
D.      Ri merupakan bagian dari ris
E.       Pasukan ri harus ditarik

5.       Agresi militer belanda II(19 desember 1945)
·         Peristiwa ini terjadi di wilayah yogyakarta yang diawali dari penerjunan pasukan payung di lapangan udara maguwo, serta mengepung dan menghancurkan konsentrasi-konsentrasi markas tni.
·         Dalam agresi yang kedua ini belanda berhasil menduduki yogyakarta dan menangkap pimpinan politik serta militer, walaupun demikian rakyat indonesia tidak gentar.
·         Soekarno memberikan mandat kepada mr. Syarifuddin prawiranegara untuk membentuk pemerintahan darurat republik indonesia (pdri) di bukittinggi, sumatera barat.
·         Pdri mampu memberi instruksi kepada delegasi indonesia di forum pbb untuk menerima penghentian tembak menembak dan bersedia berundingan dengan belanda
Tujuan : untuk menarik simpati dunia internasional dan menunjukkan kepada dunia internasional bawha pemerintahan RI masih berjalan meski para pemimpin politik ditawan oleh belanda.

6.       Konferensi asia di newdelhi ( 20-25 januari 1949)
Hasil konferensi ini :
a.        Pengembalian pemerintahan Republik Indonesia ke Yogyakarta
b.       Pembentukan pemerintahan ad interim sebelum 15 marert 1949
c.        Penarikan tentara Belanda dari seluruh wilayah Indonesi
d.       Penyerahan kedaulatan paling lambat 1 januari 1950
7.       Perundingan Roem-Royen (14 April 1949)
Wakil PBB : Merle Cochran (AS)
Wakil Indonesia : Moh. Roem
Wakil Belanda : van Royen
Kesepakatan:
a.        RI dan belanda sepakat mengehentikan tembak menembak
b.       Pemerintah Belanda mengembalikan pemerintahan RI ke Yogyakarta
c.        Kedua belah pihak sepakat mengadakan Konferensi Meja Bundar
8.       Konferensi Meja Bundar (KMB)
Merupakan tindak lanjut dari Roem-Royen.
Hasil kesepakatan :
a.        Belanda mengakui RIS sebagai Negara mereka dan berdaulat
b.       Pengakuan selambat2nya tanggal 30 desember 1949
c.        Masalah irian barat akan dirundingakn 1 tahun dari pengakuan kedaulatan
d.       Antara RIS dan kerajaan Belanda diadakan hubungan UNI Indonesia Belanda yang dikepalai Ratu Belanda
e.        Kapal perang belanda ditarik dari Indonesia
f.         Tentara kerajaan Belanda ditarik mundur dan tentara kerajaan Hindia Belanda (KNIL) dibubarkan)
         Dampak dan pengaruh bagi Indonesia
a.        Belanda mengakui kemerdekaan Indoensia
b.       Konflik dengan belanda diakhiri dan dilakukan pembangunan
c.        Irian barat belum bias diserahkan ke Indonesia
d.       Bentuk Negara serikat tidak sesuai dengan cita-cinta Proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945


Rabu, 13 Juli 2016

SISTEMATIKA PENULISAN PROPOSAL PTK


SISTEMATIKA PENULISAN PROPOSAL PTK (PENELITIAN TINDAKAN KELAS)\
Penelitian Tindakan Kelas atau yang sering disebut dengan PTK merupakan salah satu syarat dalam penulisan tugas akhir disetiap fakultas keguruan yang harus diselesaikan terlebih dahulu. Penelitian tindakan kelas ini lebih memfokuskan pada penelitian yang dilakukan di sekolahan dengan berbagai media, metode dan cara yang apakah dapat meningkatkan atau menurunkan prestasi, minat belajar siswa. Didalam penulisan PTK, terlebih dahulu kita harus menyusun proposal yang nantikan akan digunakan sebagai acuan didalam menyusun PTK kedepannya.
Adapun sistematika dalam penulisan proposal ini adalah sebagai berikut:
1.       JUDUL
Didalam pemilihan judul, hendaknya judul yang dipilih haruslah akurat dan padat. Artinya judul harus singkat, jelas, dan sederhana namun secara  tersirat telah menampilkan sosok PTK bukan penelitian formal. Penulisan judul juga hendaknya bias dengan lebih spesifik menunjukkan kelas dan tempat dimana ia melakukan penelitian
Contonya:
-          PENINGKATAN MINAT BELAJAR PKN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PADA SISWA KELAS XII IPS 2 DI SMA NEGERI 2 SURABAYA TAHUN PELAJARAN 2016/2017
-          PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE PADA SISWA KELAS XII IPS 2 DI SMA NEGERI 2 JAKARTA TAHUN PELAJARAN 2016/2017
2.       LATAR BELAKANG MASALAH
Didalam penulisan latar belakang masalah ini, hendaknya penulis menguraikan beberapa fakta permasalahan-permasalahan yang terjadi yang diketahui melalui pengamatan sebelum penelitian maupun berdasarkan hasil-hasil pengamatan sebelumnya
3.       PERMASALAHAN
Permasalahan yang diangkat didalam penulisan PTK ini hendaklah lebih dijabarkan secara rinci pada bagian permasalahan ini sesuai  dan benar-benar diangkat dari masalah-masalah keseharian disekolah yang memang layak dan perlu untuk diselesaikan melalui PTK ini. Hendaklah didalam pemilihan rumusan masalah ini harus  sesuai dan relevan dengan judul yang dipilih sebelumnya
Contohnya:

Ø  Bagaimana peningkatan minat belajar PKN siswa setelah mengikuti Pembelajaran Berbasis Masalah ?
Ø  Bagaimana peningkatan prestasi belajar sejarah siswa setelah mengikuti model pembelajaran Picture and Picture?

4.       CARA PEMECAHAN MASALAH
Didalam bagian ini hendaklah menyajikan dan dikemukan beberapa cara yang bias dilakukan untuk memecahkan masalah yang dihadapi. Alternative pemecahan yang diajukan hendaknya mempunyai landasan konseptual yang mantap dan bertolak dari hasil ananlisis masalah.
Contoh kata-kata yang bias digunakan dalam penulisan PTK:
“Pemecahan masalah yang dipilih dalam penelitian ini adalah model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) untuk meningkatkan minat dan prestasi belajar sejarah siswa. Pembelajaran berbasis masalah dipilih karena, pembelajaran berbasis masalah adalah sebuah cara memanfaatkan masalah untuk menimbulkan minat belajar siswa. Banyaknya permasalahan yang terdapat dalam pembelajaran sejarah sehingga membutuhkan sebuah penyelidikan autentik yakni penyelidikan yang membutuhkan penyelesaian nyata dari permasalahan yang nyata.”

5.       TUJUAN PENELITIAN DAN MANFAAT PENELITIAN
Tujuan dari PTK ini hendaknya dirumuskan secara jelas dan dipaparkan secara gambling bagaimana tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan PTK ini. Tujuan penelitian ini juga hendaknya sesuai dengan pemaparan rumusan masalah yang anda tulis.
Contohnya:
Ø  Untuk mendeskripsikan  peningkatkan minat belajar sejarah siswa setelah mengikuti  model pembelajaran berbasis masalah.
Ø  Untuk mendeskripsikan peningkatan prestasi belajar sejarah siswa setelah mengikuti model pembelajaran berbasis masalah.
6.       KERANGKA TEORITIK
Pada bagian ini diuraikan landasan substansif dalam arti teoritik dan metodologik yang digunakan peneliti dalam menentukan alternative yang akan di implementasikan. Untuk itu didalam bagian ini juga diperlukan uraia kajian baik pengalaman peneliti pelaku PTK yang relevan dengan pelaku lain terhadap teori-teori yang termuat dalam kepustakaan.
Contoh kerangka teori yang bias dituliskan adalah:
Pembelajaran berbasis masalah merupakan pembelajaran yang melibatkan siswa untuk memecahkan suatu masalah melalui tahap-tahap metode ilmiah sehingga siswa dapat mempelajari pengetahuan yang berhubungan dengan masalah tersebut dan sekaligus memiliki keterampilan untuk memecahkan masalah. Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya. Jadi, dengan Pembelajaran Berbasis Masalah akan meningkatkan hasil belajar siswa karena dapat memecahkan suatu masalah melalui tahap-tahap metode ilmiah sehingga siswa dapat mempelajari pengetahuan yang berhubungan dengan masalah tersebut dan sekaligus memiliki keterampilan untuk memecahkan masalah.
Kerangkan berpikir dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Gambar 1 : Kerangka Berpikir
Untuk mendapatkan peningkatan minat dan prestasi belajar sejarah siswa, dalam pencapaiannya melalui beberapa tahapan yaitu: melalui pembelajaran kontekstual. Pembelajaran kontekstual adalah pendekatan pembelajaran sejarah yang mengaitkan antara materi yang dipelajari dengan kehidupan nyata siswa sehari-hari, baik dalam lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat maupun warga Negara, dengan tujuan untuk menemukan makna materi tersebut bagi kehidupannya. Untuk mencapai peningkatan minat dan prestasi belajar sejarah siswa, yaitu dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah dimana model ini menuntut siswa untuk mampu belajar mandiri serta berpikir kritis dalam menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang ada. Pembelajaran berbasis masalah melalui beberapa tahap yang harus dilaui antara lain: melalui proses pembelajaran, aktivitas guru dan peserta didik dan keterampilan memecahkan masalah hingga tercapainya peningkatan  minat dan prestasi belajar sejarah siswa.

7.       HIPOTESIS TINDAKAN
Hipotesis tindakan merupakan jhawaban sementara atas permasalahan yang diuraikan sebelumnya.
Contoh:
Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir yang telah dijabarkan diatas maka hipotesis dalam penelitian yang akan dilaksanakan ini adalah :
Ø  Penerapan model pembelajaran berbasis masalah dapat meningkatkan minat belajar PKn siswa kelas XI IPS 1 SMA N 1 Jakarta tahun ajaran 2016/2017
Ø  Penerapan model pembelajaran berbasis masalah dapat meningkatkan Prestasi belajar sejarah siswa kelas XI IPS 1SMA N 1 Mlati tahun ajaran 2011/2012.

8.       RENCANA PENELITIAN
Dalam menulsikan rencana penelitian PTK, ada beberapa hal yang harus diperhatikan:
Ø  Setting peneltian dan karakteristik subjek penelitian
Setting ppenelitian artinya penulis menuliskan dimana tempat ia melakukan penelitian, di kelas berapa dan bagaimana karakteristik siswa yang diteliti secara komposisi pria dan wanita. Apakah semuanya wanita atau semuanya pria, atau sebanding jumlah yang diteliti antara pria dan wanita.
Contoh:
1)      Tempat penelitian
Penelitian tindakan kelas (PTK) ini dilaksanakan di SMA Negeri 2 Ja kartapada siswa kelas XII IPS 1 Semester II tahun 2016/2017. Dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2016/2017. Peneliti memilih SMA Negeri 2 Jakarta sebagai tempat penelitian karena terkait dengan lokasi sekolah yang tidak berada di dalam kota Jakarta. Sebelum memilih SMA Negeri 2 Jakarta, peneliti sudah mencoba untuk mencari sekolah-sekolah yang berada di sekitar Kota Yogyakarta tetapi sekolah-sekolah tersebut tidak menerima dengan alasan sudah memasuki masa tengah semester sehingga peneliti memutuskan untuk memilih sekolah yang berada di luar pusat kota Jakarta sebagai tempat pelaksanaan penelitian ini.
2)      Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai dengan Desember 2016. Penentuan waktu penelitian mengacu pada kalender akademik sekolah, karena penelitian ini memerlukan dua siklus yang membutuhkan proses belajar mengajar yang efektif di kelas.

Ø  Variable yang diselidiki
Variable yang dimaksud adalah yang menjadi titik incar untuk menjawab permasalahan yang dihadapi. Variable tersebut dapat berupa (1) Variabel input yang terkait dengan siswa, guru, bahan pelajaran, sumber belajar, prosedurr evaluasi, lingkungan belajar dan lain sebagainya. (2) Variabel proses menggunakan KBM seperti interaksi belajar-mengajar, keterampilan bertanya, guru, gaya mengajar, cara belajar siswa dan lain sebagainya.
Ø  Rencana tindakan
Didalam rencana tindakan ini memuat beberapa tahapan sebagai berikut:
1)      Perencanaan
2)      Implementasi Tindakan
3)      Observasi dan Interpretasi tidakan
4)      Analisis dan Refleksi
9.       DATA DAN CARA PENGUMPULANNYA
10.   JADWAL PENELITIAN
11.   RENCANA ANGGARAN