Aktivitas 3.1 Mengobservasi Upaya Menanggulangi Arus Globalisasi
Perkembangan teknologi komunikasi membuat manusia
dapat memperoleh segala informasi yang mereka butuhkan
secara cepat sehingga
dapat mempermudah kehidupannya. Keberadaan globalisasi
membuat berbagai informasi dari seluruh penjuru dunia dapat diakses oleh individu yang membutuhkan. Ketersediaan
Informasi selain bermanfaat untuk
memecahkan masalah kehidupan tetapi juga menimbulkan berbagai permasalah terutama dalam bidang sosial
budaya.
Generasi muda merupakan
pengguna media informasi
modern paling banyak.
Akibat generasi muda belum memiliki identitas yang kuat dan pemikiran
yang matang, mereka dikhawatirkan dapat hanya meniru
budaya asing yang mereka lihat
dan kehilangan kepribadian sebagai bangsa Indonesia. Teknologi informasi melalui
internet jika digunakan secara semestinya tentu akan
mendatangkan manfaat yang berguna tetapi jika
tidak, akan mendatangkan kerugian. Saat ini banyak pelajar menggunakan
teknologi internet dengan kurang baik
misalnya untuk membuka situs-situs porno dan mengakses game online dalam waktu yang lama sehingga mengakibatkan
kecanduan. Pengaruh- pengaruh
buruk tersebut, apabila
dibiarkan dapat membuat
moral dan masa depan generasi
muda terancam. Penggunaan teknologi informasi dan internet bagi generasi
muda harus harus diarahkan
dan diawasi agar masa depan mereka terjaga.
Agar internet dapat mendukung upaya menuju kemajuan tanpa meninggalkan jati diri bangsa.
Terkait dengan sikap manusia dalam menghadapi
globalisasi, secara garis besar dapat dibedakan
adanya dua sikap yaitu sikap
positif dan sikap
negatif dalam menghadapi modernisasi dan
globalisasi.
1.
Sikap Positif
Sikap positif menunjukkan bentuk penerimaan masyarakat terhadap arus modernisasi dan globalisasi. Sikap
positif mengandung unsur-unsur sebagai berikut.
a.
Penerimaan secara
terbuka (open minded);
Sikap terbuka membuat
seseorang lebih dinamis,
menerima perubahan dan kemajuan jaman
dengan cepat, tidak terbelenggu dengan
hal-hal lama yang bersikap kolot
b.
Sikap
antisipatif dan selektif; sikap ini merupakan kelanjutan dari sikap terbuka. Setelah sesorang dapat membuka diri pada
hal-hal baru, langkah selanjutnya adalah berupaya memiliki
kepekaan (antisipatif) dalam menilai
hal-hal yang sedang
terjadi. Melalui kepekaan
sesorang dapat memilih (selektif) hal-hal mana yang berpengaruh baik dan mana yang pengaruh
buruk.
c.
Sikap Adaptif, merupakan kelanjutan dari sikap antisipatif dan selektif. Sikap adaptif artinya
mampu menyesuaikan diri terhadap perkembangan yang diakibatkan modernisasi dan globalisasi. Tentu saja
penyesuaian diri dilakukan secara selektif, memilih hal-hal
yang berpengaruh positif bagi seseorang.
d.
Sikap tidak meninggalkan unsur-unsur budaya asli, seringkali
kemajuan zaman mengubah perilaku
manusia, mengaburkan kebudayaan yang sudah ada dan bahkan menghilangkannya sama sekali. Kondisi
ini menyebabkan seseorang
dapat kehilangan jati diri
mereka. Kondisi ini dapat dihindari dengan cara memiliki rasa bangga dan percaya diri sebagai bangsa Indonesia.
Gambar 3.6. Aneka
ragam
kebudayaan
Bangsa
Indonesia
harus
kita
jaga
karena
diterpa
arus
budaya asing
yang
masuk
melalui
globalisasi
1.
Sikap Negatif
Berbeda dari sikap positif yang menerima terjadinya perubahan akibat modernisasi dan globalisasi, sikap
negatif menunjukkan bentuk penolakan terhadap
arus modernisasi dan globalisasi. Sikap negatif mengandung unsur-unsur berikut ini:
a.
Tertutup
dan was-was (apatis); sikap ini umumnya dimiliki oleh seseorang atau masyarakat yang merasa telah nyaman dengan
kondisi kehidupan yang lama. Hal ini
mengakibatkan mereka merasa was-was, curiga, dan menutup diri dari segala pengaruh kemajuan zaman. Sikap menutup diri pada perubahan
meskipun berguna untuk menjaga kebudayaan tetapi kurang baik karena dapat menjauhkan diri dari kemajuan dan perkembangan dunia
b.
Acuh tak acuh; sikap ini pada umumnya ditunjukkan oleh masyarakat awam yang kurang memahami dampak negatif dari
modernisasi dan globalisasi. Masyarakat awam
pada umumnya tidak terlalu peduli untuk mengurusi dampak yang dapat ditimbulkan oleh modernisasi dan globalisasi karena mempercayakan sepenuhnya pada kebijakan pemerintah.
Mereka hanya sebagai pengikut saja sehingga
dapat dikatakan cenderung pasif dan tidak memiliki
inisiatif.
c.
Kurang selektif
dalam menyikapi modernisasi dan globalisasi; sikap ini ditunjukkan dengan
menerima setiap hal baru tanpa melakukan seleksi. Sikap kurang selektif menempatkan
segala bentuk kemajuan zaman sebagai hal yang
baik dan benar meski tidak sesuai dengan budaya masyarakat Indonesia. Jika seseorang atau suatu masyarakat memiliki sikap kurang elektif maka maka unsur-
unsur budaya asli yang dimiliki mereka dapat sedikit demi sedikit
terkikis dan hilang akibat arus
modernisasi yang mereka ikuti. Sebagai akibatnya masyarakat tersebut akan mengalami kehilangan
kepercayaan diri akibat kehilangan jati diri
mereka.
Setelah Ananda memahami tentang dampak positif dan negatif modernisasi
dan globalisasi, tugas Ananda adalah
membuat analisis tentang bentuk modernisasi dan globalisasi yang ada disekitar Ananda. Lakukanlah analisis
tersebut dengan mengisi
tabel di bawah ini
No.
|
Bentuk Globalisasi
|
Dampak Positif
|
Dampak Negatif
|
Sikap untuk menganggulangi
|
1
|
|
|
|
|
2
|
|
|
|
|
3
|
|
|
|
|
4
|
|
|
|
|
5
|
|
|
|
|
6
|
|
|
|
|
7
|
|
|
|
|
8
|
|
|
|
|