Halooo.... Semoga bermanfaat

Jumat, 25 November 2016

MASA PENDUDUKAN JEPANG DI INDONESIA (RINGKASAN MATERI IPS KELAS IX BAB 2)



A.    LATAR BELAKANG DAN PROSES PENDUDUKAN JEPANG DI INDONESIA (1942-1945)
·        Masa pendudukan jepang adalah masa yang penting dalam sejarah Indonesia
·        Pendudukan Jepang di Indonesia bertujuan untuk mewujudkan Persemakmuran Bersama Asia Timur Raya.
ü Desember 1941 : Jepang menyerbu pangkalan Laut AS di hawai.
ü Januari-Februari 1942 : Jepang menduduki Filipina, Tarakan, Balikpapan, Pontianak dan Samarinda
ü Februari 1942 : Jepang berhasil menguasai Palembang
ü 1 Maret 1942 : Jepang berhasil mendarat di Jawa yaitu di Teluk Banten (Jabar) dan Kragan (Jatim)
ü 5 Maret 1942 : Kota Batavia Jatuh ke tangan Jepang
ü 8 Maret 1942 : Belanda secara Resmi menyerah pada Jepang, dan saat itu pula Indonesia Mulai dijajah Jepang.
Upacara penyerahan dilakukan di Kalijati , Subang Jawa Barat, 8 maret 1942.
Dalam upacara ini sekutu diwakili oleh Gubernur Jend Tjarda van Starkenborgh dan Jend Ter Poorten, sedangkan Jepang diwakili oleh Jend Hitosi Imamura.

Kebijakan jepang diprioritaskan pada dua hal:
1.     Menghapus pengaruh barat di kalangan rakyat Indonesia
2.     Memobilisasi rakyat Indonesia demi kemenangan Jepang dalam perang Asia Timur Raya

(politik imperialism jepang berorientasi pada eksploitasi SDA dan SDM.

B.     PEMERINTAHAN PADA ZAMAN PENDUDUKAN JEPANG
Perbedaan mendasar pemerintahan Jepang dengan Belanda adalah;
Jepang : Dipimpin oleh militer
Belanda : dipimpin oleh pemerintahan Sipil.
Dalam pemerintahannya, Indonesia dibagi menjadi 3 wilayah kekuasaan militer:
1.     Wilayah 1:Pulau Jawa dan Madura diperintah oleh tentara keenambelas, pusatnya di Batavia.
2.     Wilayah 2: pulau sumatera diperintah tentara keduapuluh lima, pusatnya di bukit tinggi
3.     Wilayah 3: Pulau Kalimantan, Sulawesi, bali, Nusa tenggara, timor , Maluku, diperintah oleh armada selatan kedua, pusatnya di Makassar.

Kebijakan pemerintahan Jepang:
1.     Bidang Politik
Jepang menyebarkan propaganda Lunak dan menarik seperti
a.     Mengijinkan bendera merah putih dikibarkan di samping bendera Jepang
b.     Melarang penggunaan bahasa Belanda
c.      Mengijinkan penggunaan bahasa Indonesia dlm kehidupan sehari-hari
d.     Mengijinkan menyanyikan lagu Indonesia Raya.
Kebijakan ini tidak  berlangsung lama karena Jend Imamura mengubah semua kebijakannya. Kegiatan perpolitikan dilarang dan organisasi politik yang ada dibubarkan. Sebagai gantinya Jepang membentuk organisasi baru dan tentunya untuk kepentingan Jepang  seperti:
a)     Gerakan 3 A
Ketua:  Mr. Syamsuddin
Anggota: Nippon cahaya asia, Nippon pelingdung asia, Nippon pemimpin asia.
Tujuan: menghimpun potensi bangsa guna kemakmuran bersama
b)    Pusat Tenaga Rakyat (PUTERA)
Pimpinan : Ir. Soekarno, Moh. Hatta, Ki Hajar Dewantara, dan K.H Mas Mansyur
Tujuan (bagi Indonesia): untuk membangun dan menghidupkan segala apa yg dirobohkan oleh Imperialis Belanda
Tujuan (bagi Jepang) : bertujuan untuk memusatkan seluruh segala potensi masyarakat Indonesia dalam rangka membantu usaha perangnya.
c)     Jawa Hokokai (Himpunan Kebaktian Jawa)
Pemimpin : Gunseikan
Tiga dasar: mengorbankan diri, mempertebal persaudaraan dan melaksanakan sesuatu dengan bukti.
Tugas: mengerahkan rakyat untuk mengumpulkan padi, besi tua, pajak,dan menanam jarak sebagai bahan baku pelumas untuk Jepang

2.     Bidang Ekonomi
ü Jepang menerapkan system anarki yaitu tiap daerah diharapkan dapat memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri.
ü Perekonomian yang dibangun jepang hanya berorientasi untuk memenuhi kebutuhan perang seperti membangun pabrik senjata dan menanam pohon jarak.
ü Jepang memberlakukan ROMUSHA (kerja paksa).kehidupan mereka sangat mengenaskan dimana mereka hidup miskin dan menderita, miskin, kelaparan dll.
ü Jepang juga mengeksploitasi SDA seperti Batubara dan Minyak bumi.

3.     Bidang Sosial
ü Rakyat dipaksa untuk menjadi pekerja romusha dan bekerja tanpa diberi upah
Adanya system stratifikasi social dalam masyarakat:
a.     Golongan teratas : Jepang
b.     Golongan kedua : Pribumi
c.      Golongan Ketiga : Timur asing

4.     Bidang Militer
Dalam bidang militer, jepang mempergunakan para pemuda Indonesia untuk dibina dalam latihan militer. Oleh karena itu jepang membentuk organisasi semi militer dan organisasi militer.

 

C.     STRATEGI PERGERAKAN MASA PENDUDUKAN JEPANG
Dalam menghadapi Jepang, para pejuang memiliki strategi yang tidak sama. Ada dua macam golongan yaitu:
·        Golongan kooperatif è bersedia bekerjasama dengan Jepang. Golongan ini dilakukan oleh para pemimpin Bangsa dengan cara bergabung dalam organisasi-organisasi bentukan Jepang misalnya: PUTERA, Jawa hokokai, gerakan 3a dan disamping itu juga mereka duduk dalam pemerintahan.
·        Golongan nonkooperatif è golongan yang tidak mau bekerja sama denga Jepang. Mereka biasanya membentuk organisasi bawah tanah atau sering dikenal dengan gerakan bawah tanah antara lain:
a.     Kelompok syahrir. Pengikutnya adalah kauu terpelajar dari berbagai kota misalnya Jakarta, Surabaya, Cirebon, garut, semarang dll. Syahrir menentang jepang karena Negara tersebut Fasis.
b.     Kelompok Amir Syarifuddin. Kelompok ini juga merupakan antifasis. Ia sangat megkritik keras pemerintahan jepang sehingga pada tahun 1943 ditangkap dan dijatuhi hukuman mati. Amir dibebaskan pada saat Indonesia merdeka dibantu oleh Soekarno
c.      Golongan persatuan mahasiswa. Sebagian besar golongan ini berasal dari mahasiswa kedokteran Jakarta. Kelompook ini antara lain Jusuf kunto, supeno, dan subandrio.
d.     Kelompok sukarni. Anggota kelompok lain adalah adam malik, pandu wiguna, chaerul saleh dan maruto nitimihardjo. Peran kelompok ini sangat besar pada waktu sekitar proklamasi
e.     Golongan kaigun. Para anggotanya bekerja pada angkatan laut jepang, tetapi secara terus menerus menggalang kemerdekaan.
f.       Pemuda menteng. Kelompok ini bermarkas di gedung menteng 31 jakarta. Tokoh utama diantaranya adalah adam malik, chaerul saleh, wikana

Tidak ada komentar:

Posting Komentar