BAB 4 PERISTIWA-PERISTIWA POLITIK DAN EKONOMI INDONESIA PASCA
PENGAKUAN KEDAULATAN
A. PERISTIWA
POLITIK
1.
PEMILIHAN
UMUM 1955 (DEMOKRASI LIBERAL)
a. Situasi
politik Indonesia Sebelum Pemili 1955
Setelah Indonesia kembali ke Negara
kesatuan, Indonesia menerapkan sistem Demokrasi Liberal dengan sistem
pemerintahannya adalah Kabinet Parlementer.
- Munculnya berbagai macam partai politik (pada masa ini perkembangan partai politik diberikan ruang yang seluas-luasnya)
- Sering terjadinya pergantian cabinet (dari tahun 1950-1959 terdapat 7 kabinet yang memerintah)
1) Kabinet
Mohammad Natsir (sep 1950 – maret 1951
2) Kabinet
Sukiman (April 1951 – Februari 1952)
3) Kabinet
Wilopo (April 1952 – Juni 1953)
4) Kabinet Ali
Sastroamijoyo I (Juli 1953 – juli 1955)
5) Kabinet
Burhanudin Harahap (Agustus 1955 – Maret 1956)
6) Kabinet Ali
Sastroamijoyo II (Msret 1956 – Maret 1957)
7) Kabinet
Djuanda (Maret 1957 – April 1959)
b. Pelaksanaan
Pemilu 1955
- merupakan pemilu yang pertama
- pemilu diselenggarakan pada masa cabinet Burhanudin Harahap
- Pemilu dilaksanakan dalam 2 tahap. (29 September 1955 memilih anggota DPR, dan 15 Desember 1955 untuk memilih anggota Badan Konstituante/Badan Pembentuk UUD)
- hasil pemilu menunjukkan 4 partai yang memiliiki suara terbanyak yaitu PNI 57 wakil, Masyumi 57 wakil, NU 45 Wakil, PKI 39 WakiL
- Pemilu berjalan bersih dan jujur, namun masa kampanye terlalu lama yakni 2,5 tahun.
- pemilu 1955 tidak mampu memberikan stabilitas politik sehingga menyebabkan perpecahan antara pemerintah pusat dan daerah.
- diperparah dengan ketidakmampuan Badan Konstituan dalam menyusun UUD karena tidak mencapai titik temu.
- untuk mengatasi masalah tersebut, Presiden mengeluarkan Dekrit Presiden
2.
DEKRIT
PRESIDEN 5 JULI 1955 (DEMOKRASI LIBERAL)
Kegagalan
Dewan Konstituante)
- Setelah Pemili 1955, terbentuklah Dewan Konstituante yang bertugas menyusun UUD baru.
- Dewan ini terbagi menjadi 2 yaitu kelompok islam dan keolmpok nasionalis, kedua kelompok sulit mencapai kata sepakat sehingga sering terjadi perpecahan pandapat èUUD barupun gagal èPresiden mengeluarkan Dekrit Presiden untuk mengatasi measlah tersebut:
Alasan
Dikeluarkannya Dekrit Presiden:
- Anjuran kembali pada UUD 1945 tidak memperoleh keputusan dan konstituante
- Konstituante tidak lagi menyelesaikan tugasnya
- Kemelut dalam konstituante membahayakan persatuan
Isi
Dekrit Presiden
- Pembubaran Konstituante
- Pemberlakuan kembali UUD 1945 sebagai UUD RI
- Pembentukan MPRS dan DPAS dalam waktu singkat
Tujuan : Dekrit ini sebagai langkah untuk menjaga persatuan dan
kesatuan bangsa.
Dampak / Akibat
Dekrit Presiden 5 Juli 1959 :
1) Sisi Positif:
1) Sisi Positif:
- Menyelamatkan Negara dari ancaman perpecahan dan krisis politik berkepanjangan
- Memberikan pedoman menggunakan UUD 1945 untuk hidup berbangsa dan bernegara
- Merintis pembentukan MPRS dan DPAS
2) Sisi Negatif:
- Memberikan kekuasaan yang besar kepada presiden, terhadap MPR maupun lembaga tinggi Negara lainnya
- Memberi peluang kalangan militer berpolitik
3.
KONDISI
POLITIK PADA MASA DEMOKRASI TERPIMPIN 1959-1965)
a.
Kondisi
politik dalam negeri
- Kekuasaan presiden cendrung otoriter
- Sering terjadi penyimpangan terhadap UUD 1945 dan Pancasila
- Pada masa ini PKI berusaha menempatkan diri sebagai golongan yang pancasilais
- Kekuatan politik pada masa ini terpusat ditangan Presiden Soekarno dan TNI-AD dan PKI disampingnya
- Berkembangnya ajaran NASAKOM yang menguntungkan PKI dan menempatkan PKI sebagai unsure sah dalam politik Indonesia.
- PKI semakin kuat namun akhirnya melakukan Kudeta pada tanggal 30 September 1965.
b. Kondisi
politik luar negeri
B. PERISTIWA
EKONOMI
BANYAKNYA MASALAH PEREKONOMIAN YANG MUNCUL
1. BELUM
TERWUJUDNYA KEMERDEKAAN EKONOMI
2. PERKEBUNAN
DAN INSTALASI-INSTALASI RUSAK
3. JUMLAH
PENDUDUK MENINGKAT CUKUP TAJAM
4. UTANG
NEGARA MENINGKAT DAN INFLASI CUKUP TINGGI
5. DEFISIT
DALAM PERDAGANGAN IINTERNASIONAL
6. KEKURANGAN
TENAGA AHLI UNTUK MENUJU EKONOMI NASIONAL
7. RENDAHNYA
PENANAMAN MODAL ASING AKIBAT KONFLIK IRIAN BARAT
8. TERJADINYA
DISINVESTASI YHANG TAJAM DALAM RAHUN 1960AN
BANYAK YANG TYPO TOLOL
BalasHapusBuat sendiri saja sono
HapusTypo nya juga masih bisa di nalar
tau julid amat netijen
HapusMakasih banget gan, sangat membantu. Semangat😉
BalasHapusBacot anyink
BalasHapus