1. Aktivitas 2 : Menganalisis spesialisasi produk berdasarkan keunggulan komparatif
Teori keunggulan komparatif merupakan teori untuk melengkapi teori keunggulan mutlak. Teori ini dikemukakan oleh David Ricardo.
Menurut David Ricardo, perdagangan internasional terjadi apabila ada perbedaan keunggulan komparatif. Keunggulan komparatif menyatakan bahwa suatu negara mampu menghasilkan barang dan jasa lebih banyak dengan biaya murah daripada negara lain. Sebagai contoh Indonesia mampu memproduksi kopi atau sawit secara secara murah, tetapi tidak mampu memproduksi timah seperti halnya Malaysia yang bisa memproduksi timah dengan murah. Ini artinya Indonesia memiliki keunggulan komparatif dalam memproduksi kopi atau sawit dan Malaysia memiliki keunggulan komparatif dalam memproduksi timah. Keuntungan keunggulan komparatif yaitu dapat meningkatkan standar kehidupan dan pendapatannya jika negara tersebut melakukan spesialisasi produksi barang atau jasa yang memiliki produktivitas dan efisiensi tinggi. Perhatikan contoh berikut ini!
Tabel 2.3 Keunggulan Komparatif
(Jam Kerja Per Satuan Output)
Berdasarkan tabel 2.2, negara Korea Selatan unggul terhadap produk beras dan elektronik, tetapi keunggulan tertingginya pada produksi elektronik. Sebaliknya, negara Vietnam lemah terhadap produk beras dan elektronik. Namun kelemahan terkecil Vietnam adalah pada produksi beras.
Berdasarkan tabel di atas, sebaiknya negara Korea Selatan berspesialisasi pada produk elektronik dan negara Vietnam berspesialisasi pada produk beras. Jika kedua negara tersebut melakukan perdagangan, maka keduanya akan memperoleh keuntungan.
Besarnya keuntungan yang diperoleh dapat dihitung sebagai berikut.
Keuntungan Vietnam
Di Vietnam 1 kg beras = 1 unit elektronik, sedang di Korea Selatan 1 kg beras = 1,6 unit elektronik. Jika negara Vietnam menukarkan berasnya dengan elektronik di Korea Selatan, maka Vietnam akan mendapatkan keuntungan sebesar 0,6, yang diperoleh dari (1,6 elektronik - 1 elektronik).
Keuntungan Korea Selatan
Di Korea Selatan 1 unit elektronik = 0,625 kg beras, sedangkan di Vietnam 1 unit elektronik = 1 kg beras. Jika negara Korea Selatam menukarkan elektronik dengan beras di Vietnam, maka Korea Selatan akan mendapatkan keuntungan sebesar 0,375, yang diperoleh dari (1 beras - 0,625 beras).
Tentunya Ananda sudah memahami keunggulan komparatif, bukan? Untuk lebih memahami tentang keunggulan komparatif, lakukan aktivitas berikut ini!
a. Bukalah buku siswa tentang memanfaatkan persaingan guna meraih keunggulan bangsa
b. Carilah sumber lain misalnya dari internet dan buku-buku referensi lainnya untuk memperkaya wawasan Ananda!
c. Perhatikan tabel keunggulan komparatif di bawah ini!
d. Tentukan keunggulan komparatif untuk negara Indonesia dan negara Perancis dalam spesialisasi barang ekspor!
e. Hitunglah keuntungan negara Indonesia dan Perancis berdasarkan keunggulan komparatif pada tabel di atas!
f. Tentukan kemungkinan barang ekspor Indonesia ke perancis maupun ekspor Perancis ke Indonesia berdasarkan teori keunggulan komparatif!
Setelah Ananda menyelesaikan aktivitas 1 dan 2 di atas, presentasikan hasil kerja Ananda dengan menggunakan perangkat daring yang disediakan guru. Apabila guru tidak meminta presentasi secara daring, serahkan pekerjaan Ananda kepada guru untuk diperiksa dan memperoleh umpan balik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar