A. LATAR
BELAKANG DAN PROSES PENDUDUKAN JEPANG DI INDONESIA (1942-1945)
·
Masa pendudukan jepang adalah masa yang penting dalam
sejarah Indonesia
·
Pendudukan Jepang di Indonesia bertujuan untuk
mewujudkan Persemakmuran Bersama Asia Timur Raya.
ü Desember
1941 : Jepang menyerbu pangkalan Laut AS di hawai.
ü Januari-Februari
1942 : Jepang menduduki Filipina, Tarakan, Balikpapan, Pontianak dan Samarinda
ü Februari
1942 : Jepang berhasil menguasai Palembang
ü 1 Maret
1942 : Jepang berhasil mendarat di Jawa yaitu di Teluk Banten (Jabar) dan
Kragan (Jatim)
ü 5 Maret
1942 : Kota Batavia Jatuh ke tangan Jepang
ü 8 Maret
1942 : Belanda secara Resmi menyerah pada Jepang, dan saat itu pula Indonesia
Mulai dijajah Jepang.
Upacara
penyerahan dilakukan di Kalijati , Subang Jawa Barat, 8 maret 1942.
Dalam
upacara ini sekutu diwakili oleh Gubernur Jend Tjarda van Starkenborgh dan Jend
Ter Poorten, sedangkan Jepang diwakili oleh Jend Hitosi Imamura.
Kebijakan
jepang diprioritaskan pada dua hal:
1. Menghapus
pengaruh barat di kalangan rakyat Indonesia
2. Memobilisasi
rakyat Indonesia demi kemenangan Jepang dalam perang Asia Timur Raya
(politik imperialism jepang berorientasi pada
eksploitasi SDA dan SDM.
B. PEMERINTAHAN
PADA ZAMAN PENDUDUKAN JEPANG
Perbedaan
mendasar pemerintahan Jepang dengan Belanda adalah;
Jepang :
Dipimpin oleh militer
Belanda :
dipimpin oleh pemerintahan Sipil.
Dalam
pemerintahannya, Indonesia dibagi menjadi 3 wilayah kekuasaan militer:
1. Wilayah
1:Pulau Jawa dan Madura diperintah oleh tentara keenambelas, pusatnya di
Batavia.
2. Wilayah 2:
pulau sumatera diperintah tentara keduapuluh lima, pusatnya di bukit tinggi
3. Wilayah 3:
Pulau Kalimantan, Sulawesi, bali, Nusa tenggara, timor , Maluku, diperintah
oleh armada selatan kedua, pusatnya di Makassar.
Kebijakan
pemerintahan Jepang:
1. Bidang
Politik
Jepang menyebarkan propaganda Lunak dan menarik
seperti
a. Mengijinkan
bendera merah putih dikibarkan di samping bendera Jepang
b. Melarang
penggunaan bahasa Belanda
c. Mengijinkan
penggunaan bahasa Indonesia dlm kehidupan sehari-hari
d. Mengijinkan
menyanyikan lagu Indonesia Raya.
Kebijakan ini tidak berlangsung lama karena Jend Imamura mengubah
semua kebijakannya. Kegiatan perpolitikan dilarang dan organisasi politik yang
ada dibubarkan. Sebagai gantinya Jepang membentuk organisasi baru dan tentunya
untuk kepentingan Jepang seperti:
a) Gerakan 3 A
Ketua: Mr.
Syamsuddin
Anggota: Nippon cahaya asia, Nippon pelingdung asia,
Nippon pemimpin asia.
Tujuan: menghimpun potensi bangsa guna kemakmuran
bersama
b) Pusat
Tenaga Rakyat (PUTERA)
Pimpinan : Ir. Soekarno, Moh. Hatta, Ki Hajar Dewantara,
dan K.H Mas Mansyur
Tujuan (bagi Indonesia): untuk membangun dan
menghidupkan segala apa yg dirobohkan oleh Imperialis Belanda
Tujuan (bagi Jepang) : bertujuan untuk memusatkan
seluruh segala potensi masyarakat Indonesia dalam rangka membantu usaha perangnya.
c) Jawa
Hokokai (Himpunan Kebaktian Jawa)
Pemimpin : Gunseikan
Tiga dasar: mengorbankan diri, mempertebal
persaudaraan dan melaksanakan sesuatu dengan bukti.
Tugas: mengerahkan rakyat untuk mengumpulkan padi,
besi tua, pajak,dan menanam jarak sebagai bahan baku pelumas untuk Jepang
2. Bidang
Ekonomi
ü Jepang
menerapkan system anarki yaitu tiap daerah diharapkan dapat memenuhi kebutuhan
hidupnya sendiri.
ü Perekonomian
yang dibangun jepang hanya berorientasi untuk memenuhi kebutuhan perang seperti
membangun pabrik senjata dan menanam pohon jarak.
ü Jepang
memberlakukan ROMUSHA (kerja paksa).kehidupan mereka sangat mengenaskan dimana
mereka hidup miskin dan menderita, miskin, kelaparan dll.
ü Jepang juga
mengeksploitasi SDA seperti Batubara dan Minyak bumi.
3. Bidang
Sosial
ü Rakyat
dipaksa untuk menjadi pekerja romusha dan bekerja tanpa diberi upah
Adanya
system stratifikasi social dalam masyarakat:
a. Golongan
teratas : Jepang
b. Golongan
kedua : Pribumi
c. Golongan
Ketiga : Timur asing
4. Bidang
Militer
Dalam bidang militer, jepang mempergunakan para pemuda Indonesia untuk
dibina dalam latihan militer. Oleh karena itu jepang membentuk organisasi semi
militer dan organisasi militer.
C. STRATEGI
PERGERAKAN MASA PENDUDUKAN JEPANG
Dalam
menghadapi Jepang, para pejuang memiliki strategi yang tidak sama. Ada dua
macam golongan yaitu:
·
Golongan kooperatif è bersedia
bekerjasama dengan Jepang. Golongan ini dilakukan oleh para pemimpin Bangsa
dengan cara bergabung dalam organisasi-organisasi bentukan Jepang misalnya: PUTERA,
Jawa hokokai, gerakan 3a dan disamping itu juga mereka duduk dalam
pemerintahan.
·
Golongan nonkooperatif è golongan
yang tidak mau bekerja sama denga Jepang. Mereka biasanya membentuk organisasi
bawah tanah atau sering dikenal dengan gerakan bawah tanah antara lain:
a. Kelompok
syahrir. Pengikutnya adalah kauu terpelajar dari berbagai kota misalnya
Jakarta, Surabaya, Cirebon, garut, semarang dll. Syahrir menentang jepang
karena Negara tersebut Fasis.
b. Kelompok
Amir Syarifuddin. Kelompok ini juga merupakan antifasis. Ia sangat megkritik
keras pemerintahan jepang sehingga pada tahun 1943 ditangkap dan dijatuhi
hukuman mati. Amir dibebaskan pada saat Indonesia merdeka dibantu oleh Soekarno
c. Golongan
persatuan mahasiswa. Sebagian besar golongan ini berasal dari mahasiswa
kedokteran Jakarta. Kelompook ini antara lain Jusuf kunto, supeno, dan
subandrio.
d. Kelompok
sukarni. Anggota kelompok lain adalah adam malik, pandu wiguna, chaerul saleh
dan maruto nitimihardjo. Peran kelompok ini sangat besar pada waktu sekitar proklamasi
e. Golongan
kaigun. Para anggotanya bekerja pada angkatan laut jepang, tetapi secara terus
menerus menggalang kemerdekaan.
f. Pemuda
menteng. Kelompok ini bermarkas di gedung menteng 31 jakarta. Tokoh utama
diantaranya adalah adam malik, chaerul saleh, wikana