Halooo.... Semoga bermanfaat

Rabu, 28 Juli 2021

PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA PEMBELAJARAN 1 : AKTIFITAS PEMBELAJARAN 2 MENJELASKAN DEFINISI PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA

 

Aktivitas 1.2. Menjelaskan Definisi Perubahan Sosial Budaya Perubahan Pada Tingkat Individual

Ananda adalah seorang manusia dan secara alamiah manusia memiliki keinginan untuk selalu melakukan aktifitas yang berbeda. Mengerjakan aktifitas yang sama dan monoton (berulang-ulang) dapat memunculkan rasa bosan dan hilangnya semangat hidup. Menurut para ilmuwan, rasa bosan yang tidak dikelola dengan baik dapat mengakibatkan munculnya hal negatif. Oleh karenanya rasa bosan memacu manusia melakukan perubahan untuk tetap positif dalam kehidupan (Westgate 2020). Hal ini menunjukkan bahwa manusia ingin selalu mendapatkan pengetahuan dan pengalaman baru dalam kehidupan. Keinginan melakukan aktifitas baru dan pengalaman berbeda mengakibatkan manusia terus mengalami perubahan.

Pada sisi teknologi, perubahan terjadi karena manusia ingin lepas dari pekerjaan yang monoton atau berulang. Teknologi robot dalam pabrik-pabrik pembuatan mobil digunakan untuk membantu mengerjakan pekerjaan manusia yang berulang dan monoton tanpa kehilangan ketelitian seperti mengelas, memasang baut, ataupun meyemprotkan cat. Melalui bantuan robot, manusia menjadi memiliki waktu luang untuk memikirkan hal-hal lain seperti ide-ide baru untuk membuat mobil yeng lebih baik dan efisien.

Selain perubahan dalam sisi aktifitas, perubahan pemikiran juga terjadi sebagai akibat tuntutan perkembangan tubuh fisik manusia. Sebagai manusia, Ananda memiliki tubuh fisik yang terus berubah, menjadi besar, dewasa dan akhirnya menjadi tua. Ananda yang semula ketika di TK merasa pantas jika dibonceng tiga oleh kedua orang tua dengan sepeda motor, kini tidak lagi terasa pantas karena Ananda bertambah besar. Pemikiran ananda yang dahulu hanya berfokus pada aktifitas bermain ketika TK, kini harus mulai serius berpikir ilmu pengetahuan di bangku SMP.

Semua perubahan fisik yang terjadi pada manusia membutuhkan perubahan pada pola pikir dan tindakan manusia. Sebagai contoh Orang tua yang dahulu hanya berpikir untuk mencukupi kebutuhan Ananda sekolah di SD, kini harus berpikir mencari uang yang lebih banyak untuk menyekolahkan Ananda di tingkat SMA atau bahkan perguruan tinggi nantinya. Seiring perubahan fisik yang dialami manusia muncul kebutuhan hidup yang berbeda sehingga diperlukan perubahan pola pikir dan tindakan untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

Pertumbuhan tubuh fisik selanjutnya juga disertai dengan bertambahnya tanggungjawab. Seperti layaknya orang tua, Ananda kelak juga akan menjadi orang tua. Ketika menjadi orang tua, Ananda tidak mungkin hanya memikirkan keinginan diri sendiri. Ananda harus belajar bertanggung jawab memenuhi kebutuhan anak-anak dan keluarga Ananda. Tanggung jawab akan bertambah besar ketika dewasa nanti, Ananda juga harus memperhatikan orang tua Ananda yang semakin tua dan lemah karena usia. Bertambahnya tanggung jawab kehidupan akan mengakibatkan perubahan cara berpikir dan bertindak menjadi lebih dewasa.


 

 

 

Perubahan sosial terjadi ketika banyak manusia dalam suatu masyarakat melakukan perubahan. Seperti contoh suatu keluarga memutuskan membeli mobil sebagai sarana transportasi karena anak yang bertambah besar. Penambahan jumlah kendaraan dalam suatu masyarakat dapat mengakibatkan perubahan sosial dalam skala kecil. Perubahan sosial skala kecil itu bersifat baik jika membuat kehidupan masyarakat semakin mudah. Sebagai contoh mobil baru suatu keluarga tidak akan mengganggu masyarakat tetapi justru membantu apabila keluarga tersebut rela meminjamkan mobilnya untuk keperluan sosial masyarakat seperti untuk mengantar atau menjenguk anggota masyarakat yang tiba-tiba sakit. Meski demikian keberadaan mobil baru juga dapat mengakibatkan perubahan sosial skala kecil yang negatif ketika menimbulkan gangguan kehidupan masyarakat. Apabila keluarga tidak memiliki garasi untuk menyimpan mobilnya, aktifitas lalu lintas masyarakat dapat terganggu akibat mobil yang diparkir di depan rumah.

Masih terkait dengan perubahan sosial akibat pembelian mobil, perubahan sosial skala besar dapat terjadi bila jumlah anggota masyarakat yang membeli mobil berjumlah banyak dan dalam waktu yang relatif bersamaan. Apabila secara massal banyak keluarga di Indonesia memutuskan membeli mobil dalam waktu yang bersamaan tentunya jumlah kendaraan di jalan raya Indonesia akan meningkat. Peningkatan kendaraan akan menimbulkan kebutuhan jalan tol, penyediaan lahan parkir, stasiun pengisian bahan bakar, pabrik suku cadang, usaha bengkel dan lain seterusnya. Kebutuhan baru ini dapat mengakibatkan perubahan sosial seperti penggusuran lahan pemukiman dan persawahan untuk keperluan tersebut, belum lagi ditambah oleh meningkatnya tingkat polusi dan kemacetan yang memerlukan solusi baru dalam pengaturan lalu lintas. Semua perubahan yang dialami manusia akan secara berantai mengakibatkan perubahan pada bidang lain secara berkelanjutan.

Bila kehidupan sosial masyarakat dapat dengan mudah berubah, kehidupan kebudayaan cenderung lebih sulit berubah. Kebudayaan dapat didefiniskan sebagai serangkaian ide, kepercayaan, norma atau peraturan tidak tertulis yang mengatur perilaku sekelompok orang dalam satu wilayah. Karena kebudayaan memiliki nilai dan norma yang telah tertanam kuat pada seluruh masyarakat, maka sifanya lebih sulit berubah. Perubahan budaya hanya dapat terjadi apabila semua golongan masyarakat baik tua, muda laki-laki dan perempuan telah menerima adanya perubahan sosial dan melakukan adaptasi dengan kebaruan tersebut dengan mengubah nilai, norma dan perilaku yang ada. (Varnum and Grossmann 2017).

Sebagai contoh, pada kebudayaan Jawa, masyarakat memiliki nilai, norma dan perilaku untuk menghormati orang yang lebih tua. Nilai dan norma ini membuat penduduk Jawa selalu merendahkan tubuh atau kepala bila bertemu dan berbicara dengan orang yang lebih tua. Budaya dan aturan tidak tertulis ini membuat masyarakat Jawa dapat hidup harmonis. Kaum muda menghargai dan memberikan kesempatan pada orang-orang tua yang lemah karena usia, melalui penghormatan ini pula, kaum tua merasa diterima dan bersedia memberikan nasihat kehidupan kepada kaum muda.


 

 

 

Saat ini keadaan berbeda, karena adanya materialism, kesibukan, persaingan hidup dan mobilitas kaum muda di perkotaan, banyak orang tua dititipkan ke panti Jompo. Kaum muda menganggap bahwa pemberian uang atau materi kepada orang tua melalui panti Jompo adalah bentuk penghormatan kepada orang tua disana. Hasilnya adalah banyak orang tua merasa ditelantarkan, mereka merasa tidak bahagia karena terpisah dari keluarga dekat, anak cucu yang menghormati dan menyayangi mereka. Meskipun telah terjadi perubahan demikian, hal ini belum bisa dikatakan terjadi perubahan budaya menghormati orang tua di Indonesia. Sebab di Indonesia masih banyak penduduk Jawa yang bersedia dekat, memperhatikan dan menampung orang tua mereka yang tidak lagi produktif. Ini membuat nilai kebudayaan bangsa Indonesia menghormati orang yang lebih tua masih terjaga. Sekali lagi dapat dikatakan bahwa perubahan kebudayaan lebih sulit terjadi daripada perubahan sosial di masyarakat.

Setelah ananda memahami tentang perbedaan definisi perubahan sosial dan budaya. Lakukanlah aktifitas mengisi tabel berikut ini untuk menguji pengeahuan Ananda. Berikan tanda (√) pada contoh yang menunjukkan perubahan sosial atau budaya. Soal nomor 1 telah dijawab sebagai contoh untuk Ananda.

 

 

No

 

Contoh

 

Perubahan Sosial

Perubahan Budaya

1

Mode rambut pendek rapi anak muda menggantikan rambut gondrong

 

2

Penggunaan kantong plastik, bukan alat pembungkus dari daun

 

 

3

Cita-cita anak menjadi pegawai negeri daripada menjadi petani dan pedagang

 

 

4

Berobat dan melahirkan melalui dokter bukan kepada dukun

 

 

5

Penggunaan    Jalan    Tol                       daripada jalan biasa

 

 

6

Pantai yang ditinggalkan wisatawan karena sampah plastik

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar