FAKTA MENARIK KERAJAAN KUTAI YANG HARUS KAMU TAU.
Hai, semuanya, kali ini kita akan membahas sejarah tentang Kerajaan Kutai. Wah, pastinya sudah tidak asing lagi ya. Apalagi mengingat waktu kita SMP maupun SMA dibahas materi tentang kerajaan-kerajaan yang bercorak hindu dan buddha di Indonesia.
Nah, sekarang kita akan mengenal lebih jauh lagi tentang salah satu kerajaan di Indonesia, yaitu Kutai. Kerajaan Kutai merupakan suatu kerajaan hindu tertua yang terletak Kalimantan Timur dekat dengan Sungai Mahakam. Mari kita simak fakta-fakta menarik mengenai kerajaan Kutai…
1. Merupakan kerajaan Bercorak Hindu-Buddha tertua di Indonesia.
Seperti yang kita ketahui bahwa kerajaan kutai merupakan salah satu kerajaan yang bercorak hindu-buddha tertua di Indonesia dimana kerajaa ini berdiri sekitar abad ke 5 atau tahun 400 m. Hal ini menjadikan Kerajaan Kutai sebagai kerajaan tertua di Indonesia.
2. Menjadi penanda Indonesia memasuki masa Sejarah / masa dimana manusia mulai mengenal Tulisan.
Yupa merupakan prasasti peninggalan dari kerajaan Kutai dimana Yupa adalah tugu batu yang berisi tulisan mengenai kehidupan pada masa kerajaan Kutai. Yupa digunakan sebagai penambat hewan yang akan dikurbankan untuk para dewa dewi. Dengan ditemuinya Yupa, hal ini berarti Indonesia sudah mulai memasuki masa Sejarah.
3. Mempunyai seorang raja yang Mulia bernama Mulawarman.
Mulawarman merupakan raja ketiga dari kerajaan kutai dimana Mulawarman dikenal sebagai seorang raja yang besar dan memiliki budi pakerti yang baik. Mulawarman juga dikenal dekat dengan kaum brahmana dan juga rakyat biasa. Kemuliaan mulawarman kepada rakyat dan kaum brahmana ditandai dengan pemberian sedekah yang cukup banyak yakni member hadiah berpa seribu lembu kepada mereka.
4. Raja Pertama merupakan Kepala Suku.
Kudunggu merupakan Raja pertama dari kerajaan Kutai, Jika dilihat, nama Kudungga merupakan nama asli dari Indonesia dan nama ini belum mendapatkan pengaruh dari Kebudayaan Hindu. Kudunga sendiri pada awalnya merupakan seorang kepala Suku yang cukup terkenal diwilayahnya dimana pada saat itu, Status sebagai kepala suku merupakan status yang sangat tinggi bagi masyarakat sekitar. Masuknya agama Hindu ke Indonesia ini membuat sang kepala suku mengubah struktur pemerintahan dan mendirikan sebuah kerajaan di tanah Kalimantan. Kudungga pun mengangkat dirinya sebagai seorang raja yang memimpin wilayah tersebut. Setelah ia berhasil naik tahta, kepemimpinan atas wilayah kekuasaannya dilakukan secara turun-temurun.
5. Kaum Waisya lah yang menyebarkan Kebudayaan Hindu-Buddha di wilayah Kerajaan Kutai.
Berkembangnya kerajaan-kerajaan Hindu di Indonesia tak terlepas dari pengaruh India. Kerajaan Kutai sebagai kerajaan Hindu pertama juga menerima banyak pengaruh dari negara tersebut melalui hubungan dagang. Meski tak terletak di jalur perdagangan internasional, Kerajaan Kutai diketahui memiliki hubungan dagang yang erat dengan India. Hubungan tersebut diperkirakan sudah terjalin sejak lama. Terdapat beragam teori mengenai bagaimana ajaran Hindu masuk ke tanah air. Salah satunya menyatakan bahwa ajaran agama tersebut dibawa oleh kaum waisya yang sebagian besar bekerja sebagai pedagang. Menurut teori tersebut, para pedagang dari India berlayar hingga ke Indonesia. Melalui interaksi dengan masyarakat setempat, mereka berhasil menyebarkan ajaran Hindu.
6. Masyarakat yang terbuka terhadap kebudayaan luar.
Sebelum Kerajaan Kutai didirikan, masyarakat di wilayah itu diketahui menganut kepercayaan animisme dan dinamisme. Sebagai informasi animisme adalah kepercayaan bahwa semua yang bergerak dianggap hidup dan memiliki roh yang baik atau buruk. Sementara itu, dinamisme adalah kepercayaan bahwa benda-benda di sekitar manusia memiliki kekuatan gaib. Masuknya ajaran agama Hindu ke wilayah Kerajaan Kutai tak hanya mengubah kepercayaan, melainkan juga pola kehidupan sosial, politik, dan perekonomian penduduknya. Dalam prasasti-prasasti yang ditemukan di Kutai, masuknya ajaran agama Hindu ini mulai berkembang pada abad ke-4 M. Catatan di prasasti tersebut menyatakan bahwa masyarakat Kutai telah mendirikan sebuah kerajaan yang teratur. Kerajaan tersebut ditata mengikuti pola pemerintahan di India. Pada masa itu, masyarakat di wilayah tersebut juga dinilai mampu menerima dan mengembangkan unsur-unsur kebudayaan dari luar.
7. Kerajaan Kutai Menganut Hindu Siwa
Ada beberapa hal yang menjadi bukti yang menunjukan bahwa kerajaan kutai merupakan kerajaan hindu syiwa. Di antaranya adalah:
- Disebutkan di dalam Prasasti Yupa tentang pemberian sapi kepada para Brahmana dari Hindu aliran Siwa : Di Yupa bahwa Raja Mulawarman memberikan 20.000 ekor sapi kepada para Brahmana dari Hindu aliran Siwa. Hal ini menunjukkan bahwa Raja Mulawarman adalah raja beragama Hindu Siwa yang taat. Di dalam prasasti biasanya dijelaskan akan adanya kebiasaan di dalam agama dan budaya apapun yang dianut oleh raja suatu kerajaan di zaman kuno. Itulah mengapa Kerajaan Kutai adalah kerajaan bercorak Hindu Siwa.
- Adanya pengucapan Vaprakecvara yang sangat lekat dengan kepercayaan Hindu Siwa : Vaprakecvara merupakan sebuah lapangan luas yang menjadi corak khas dalam kepercayaan Hindu Siwa. Dengan adanya lapangan luas ini, dapat dikatakan bahwa Kerajaan Kutai memeluk agama Hindu Siwa, yang melakukan peribadatan di lapangan Vaprakecvara.
8. Memiliki hewan mitologi yang terkenal yaitu Lembuswana
Lembuswana adalah hewan dalam mitologi rakyat Kutai yang hidup sejak zaman Kerajaan Kutai. Lembuswana menjadi lambang Kerajaan Kutai hingga Kesultanan Kutai Kartanegara. Hewan ini memiliki semboyan Tapak Leman Ganggayaksa. Lembuswana merupakan hewan yang disucikan karena merupakan tunggangan Dewa Batara Guru dalam memberikan petuah dan petunjuknya. Lembuswana dicirikan sebagai berkepala singa, bermahkota (melambangkan keperkasaan seorang raja yang dianggap penguasa dan mahkota adalah tanda kekuasaan raja yang dianggap seperti dewa), berbelalai gajah (Leman artinya gajah, melambangkan dewa Ganesha sebagai dewa kecerdasan), bersayap garuda, dan bersisik ikan.