BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Amerika Latin yang terdiri dengan Negara-negara baru
merupakan sebuah komoditas yang sangat potensial. Masa saat dunia terbelah
menjadi dua kekuatan besar. Amerika Serikat dan Rusia. Perang imperialisme
modern antara ideologi Komunis dan Liberal kapitalis. Kondisi ini semakin mengemuka
setelah pecahnya perang Dunia II. Jepang sebagai salah satu Negara pro Blok
Timur dikalahkan oleh Amerika Serikat ditandai dengan dijatuhkannya bom atom di
kota Nagasaki dan Hiroshima. Setelah melewati masa-masa perang Dunia peperangan
antara dua kekuatan besar ini belumlah usai. Perang masih berlanjut ketika
persaingan pengaruh antara kedua Negara ini melebar kesegala bidang (Sosial,
Politik, Ekonomi, Militer). Masing-masing berusaha melebarkan pengaruhnya
secara besar keseluruh dunia. Masa-masa itu yang disebut dengan masa Perang Dingin.
Dalam rangka persebaran pengaruh didunia tersebut
oleh karena itu ketika Amerika Selatan
bermunculan Negara-negara baru yang dipandang sebagai sebuah komoditi kekuatan
penggaruh yang besar maka tidak
mengherankan apabila di Negara-negara Amerika Latin Amerika Serikat dan Uni
Soviet saling menebar pengaruhnya masing-masing. Sehingga di Amerika Latin
terjadilah berbagai konfrontasi ataupun hubungan antara Amerika Serikat-negara
Amerika Latin-Uni Soviet.
Beberapa
negara-negara Amerika Latin yang tadinya menjalin kerjasama luar negeri dengan
Amerika Serikat mulai mengubah orientasi politik luar negerinya untuk menjalin
kerjasama dengan negara-negara blok timur. Kuba dan Meksiko ialah salah dua negara di Amerika Latin yang memiliki
hubungan erat dengan negara-negara blok timur. Hal tersebut tidak terlepas dari
kepentingan dalam negeri, dan ideologi politik kedua negara tersebut yang
terpengaruh oleh ideologi komunis milik negara-negara blok timur. Dalam permasalahan ini pula kedua negara itu secara langsung
berhubungan dengan negara-negara Blok Barat (Amerika Serikat) yang merupakan
lawan kekuatan besar Uni Soviet dengan ideologi Sosialis Komunismenya. Hubungan
antara Negara Amerika Latin yang dalam hal ini Kuba dan Meksiko mengalami
pasang surut dengan Blok Barat (Amerika Serikat dan Sekutu) maupun dengan Blok
Timur (Uni Soviet dan Eropa Timur).
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan diatas dapatlah
diambil beberapa rumusan masalah sebagai berikut:
1.
Bagaimana hubungan
Negara Amerika Latin (Kuba dan Meksiko) dengan Blok Barat?
2.
Bagaimana hubungan
negara Amerika Latin (Kuba dan Meksiko) dengan Blok Timur?
3.
Nilai-nilai apakah yang
dipetik dari hubungan Amerika latin (Kuba dan Meksiko) dengan Blok Barat dan
Blok Timur?
C. Tujuan
1.
Mendeskripsikan hubungan Negara Amerika Latin (Kuba dan Meksiko) dengan Blok Barat.
2.
Mendeskripsikan
hubungan negara Amerika Latin (Kuba dan Meksiko) dengan Blok Timur.
3.
Menganalisis
nilai-nilai yang dapat dipetik dalam mempelajari hubungan Amerika Latin (Kuba
dan Meksiko) dengan Blok Barat dan Blok Timur.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Hubungan Amerika Latin (Kuba dan
Meksiko) dengan Barat
1. Latar belakang hubungan Negara
Amerika Latin dengan Barat
a. Kuba
Terjalinnya
hubungan antara Kuba dan Barat dalam hal ini Amerika Serikat khususnya
sangatlah berhubungang erat dengan permasalahan politis dan ekonomis yang akan
dibahas berikutnya. Hubungan antara kedua Negara ini menguat seiring dengan
adanya persamaan pemahaman berusaha menggulingkan Spanyol yang telah menduduki
Kuba. Keadaan ekonomi dan politik di Kuba selama pemerintahan Spanyol sangatlah
buruk. Hal ini terjadi karena banyaknya usaha pemberontakan juga karena
pemerintahan yang kurang kompeten. Namun hubungan baik ini tidak berjalan lama
setelah Kuba semakin condong ke Blok Timur bersama uni Soviet dan Negara-negara
Eropa Timur. Namun dalam perkembangannya hubungan Kuba dalam hal ekonomi semakin membaik
walaupun hingga sekarang secara politis Kuba masih sangat kuat melawan Amerika
Serikat yang dianggap sebagai pihak imperialis-Kapitalis yang membahayakan.
Faktor
pendorong terjadinya hubungan antara Kuba dengan Barat
·
Kedekatan emosional dan wilayah secara
tidak langsung sangatlah mempengaruhi terjadinya hubungan antara Kuba sebagai
Negara Amerika bagian Selatan dari benua Amerika dengan Amerika Serikat sebagai
perwakilan dari blok Barat. Kedekatan emosional ini tercermin dalam berbagai
hal. Salah satunya ketika di Kuba dilanda perang revolusi yang memakan korban
warga Amerika Serikat dan orang Kuba. Banyak orang Kuba yang mengungsi dan
melarikan diri masuk daerah Amerika Serikat[1].
·
Faktor politis dalam hal hubungan antara
Kuba dan Amerika Serikat sebagai bagian utama dari Blok Barat sangatlah
terlihat. Selama masa sebelum kemerdekaan Kuba atau selama masih di jajah
(dibawah kekuasaan Spanyol) hubungan antara Kuba dan Amerika terkait pula
dengan pemberian bantuan oleh Amerika Serikat untuk menggulingkan Spanyol di
Kuba 1826-1868[2].
Pada masa ini Amerika Serikat tengah berusaha membangun kekuatan
imperialismenya didunia. Keberadaan Spanyol di Amerika bagian Selatan tentunya
merupakan tantangan bagi Amerika Serikat untuk menyingkirkannya. Hal yang
dikhawatirkan Amerika dengan keberadaan Spanyol di daerah Amerika bagian
Selatan ini akan sedikit banyak mempengaruhi pengaruh Amerika Serikat di
benuanya sendiri. Selain hal tersebut seperti yang telah diketahui bersama
bahwa semasa setelah Perang Dunia II persaingan antara Amerika dan Unisoviet
semakin hebat walau dalam bentuk perang diplomasi. Dimasa inilah perang antara
kedua kekuatan besar tersebut disebut sebagai Perang Dingin. Keberadaan
Pengaruh Komunis di Kuba tentunya mengkhawatirkan Amerika Serikat karena hal
tersebut tentumya dapat menjadikan Kuba sebagai bagian dari Unisoviet
(Komunis). Amerika Serikat berusaha membendung pengaruh Komunis di Kuba.
·
Semangat Amerika Serikat yang semakin
besar untuk dapat menjadi Negara besar didunia. Hal inilah yang memicu Amerika
Serikat seringkali melakukan intervensi terhadap permasalahan-permasalahan yang
terjadi diberbagai Negara di dunia. Hal tersebut berlangsung sampai masa kini
dapat diambil contoh; intervensi Amerika Serikat dalam permusuhan Korea Utara
dan Korea Selatan, Konflik Israel-Palestina. Berikut tadi beberapa hal saja
yang terlihat jelas dibalik itu semua Amerika Serikat jelas mempunyai tujuan
tertentu mengapa melakukan intervensi terhadap permasalahan yang terjadi
diberbagai Negara didunia. Hal yang paling mungkin sebagai tujuan Amerika
Serikat melakukan intervensi terhadap permasalahan diberbagai Negara tersebut
adalah bahwa Amerika Serikat merasa tinggi hati dan mengincar posisi sebagai
Polisi Dunia.
·
Terdapat hal lain yang membuat Amerika Serikat menjadi semakin geram
dan yakin untuk melakukan intervensi terhadap permasalahan di Kuba. Kapal USA “Maine”
yang akan membantu warga Amerika Serikat mengungsi dari Kuba tiba-tiba meledak
dipelabuhan Havana (1989)[3].
Peristiwa ini menjadi titik balik Amerika Serikat untuk melawan Spanyol. Pemerintah
Amerika Serikat sepakat dan menyatakan bahwa rakyat Kuba berhak untuk
memerdekakan diri. Tentunya hal ini memicu hubungan semakin erat antara
pemberontak dengan Amerika Serikat. Pernyataan pemerintah Amerika Serikat
tersebut ditafsirkan oleh Spanyol sebagai “cassus Belli”[4].
b. Meksiko
Meksiko adalah sebuah negara yang secara geografis
terletak di ujung utara Amerika Latin yang
tepatnya terletak di sebelah Selatan Amerika Serikat, tetapi dengan demografi sosial budaya penduduk
Meksiko memiliki kebudayaan yang hampir sama dengan Negara-negara
di Amerika Latin. Kedekatan geografis Meksiko dengan Negara-negara di Amerika Utara khususnya Amerika Serikat
membuat meksiko secara langsung maupun tidak langsung menjalin huhungan dengan
Amerika serikat. Ibu kota Meksiko adalah Meksiko City.
Amerika Serikat sadar Meksiko dengan jumlah penduduk
yang besar, wilayah yang luas serta sumber daya alam yang melimpah akan
memberikan keuntungan tersendiri bagi Amerika Serikat, bila
Amerika Serikat mampu menjadikan Meksiko sebagai sekutu Blok Barat. Dalam Konstitusi
Meksiko tersirat adanya falsafah dasar kenegaraan, yang terpenting diantaranya
adalah nasionalisme, demokrasi, sosialisme, dan lain-lain.[5]
Meksiko memiliki dasar – dasar
politik luar negeri non-intervensionisme, pengakuan
idiologi yang berarti Meksiko ialah negara dengan politik luar negeri dan
idiologi yang fleksibel (pluralisme politik)
atau Meksiko adalah negara yang dapat menerima berbagai idiologi yang
beraneka ragam “peaceful coexistensi”.[6]
Pada
masa Presiden L. Echeverria, Meksiko mengadakan
hubungan Internasional dengan berbagai negara di dunia. Meksiko dapat meningkatkan hubungan diplomatiknya dari
67 pada administrasi sebelumnya, menjadi 124 negara dalam tingkat duta besar. Dalam bidang
politik, keseriusan hubungan antar kedua negara terlihat jelas ketika
meksiko bersedia menjadi negara perantara bagi Amerika Serikat untuk
memperbaiki hubungan dengan kuba dan negara-negara Amerika Latin yang lain.
Pada perkembangannya pada tanggal 22 januari 1978 Wakil Presiden Amerika
Serikat yakni Walter.F.Mondale mengunjungi Meksiko dengan
membawa misi ekonomi dan memecahkan masalah “braceros”. Braceros adalah pekerja
musiman dari Meksiko yang dengan segala daya berusaha menyeberangi perbatasan
utara, masuk wilayah Amerika Serikat baik secara legal atau ilegal untuk satu
dua musim dan kemudian kembali ke Meksiko atau menetap di sana.[7]
Selain mempererat hubungan diplomatik dengan Amerika
Serikat, Meksiko juga meningkatkan huhungan diplomatik dengan negara-negara Eropa
Barat dan Kanada. Hal ini menunjukan Meksiko mulai menunjukkan keinginannya menjadi sekutu Blok Barat, ini karena seperti yang
kita tahu bahwa negara-negara
Eropa Barat adalah negara sekutu bagi Amerika Serikat. Pada kenyataannya
peningkatan hubungan Meksiko dengan negara-negara
internasional sudah dilakukan sejak tahun 1970 hingga
sekarang, sebelum masa Portillo yaitu masa pemerintahan Echeverria. Hal ini
terlihat ketika penambahan duta besar Meksiko dari 67 duta besar menjadi 124
duta besar.
2. Wujud hubungan Negara Amerika latin
dengan Barat.
a. Kuba
1. Politik
Kehidupan
politik di Kuba semasa penjajahan Spanyol mengalami kemerosotan. Pergolakan
dari rakyat berangsur-angsur membesar hingga akhirnya tak terbendung. Berikut
pecahnya perang revolusi atau perang sepuluh tahun (pemberontakan sepuluh
tahun. Hal ini merupakan akumulasi dari kekecewaan rakyat atas pemerintahan
Spanyol di Kuba. Perlawanan rakyat ini
didukung oleh Amerika Serikat yang memang pada saat itu berusaha membendung
pengaruh Spayol di Daerah Amerika Latin. Amerika Serikat memberikan bantuan
dalam berbagai macam. Dari biaya, perlengkapan dan persenjataan perang sampai
fasilitas basis penyerangan militer Spanyol. Semula bantuan Amerika Serikat
terhadap kaum pemberontak ini dilakukan secara diam-diam tetapi dengan
perkembangan yang terjadi ketika kapal USA “Maine” diledakan oleh oknum yang
diduga sebagai bagian dari Spanyol, Amerika Serikat kemudian secara tegas
memberikan pernyataan yang membuat suasana semakin tegang dan mulailah peperangan
antara Amerika Serikat dan Spanyol yang juga mellibatkan rakyat Kuba. Spanyol
mengumumkan perang terhadap Amerika Serikat secara resmi pada tanggal 24 April
1898 dan kemudian dibalas dengan tindakan yang sama oleh Amerika Serikat
keesokan harinya. Dalam peperangan ini Spanyol mengalami kekalahan yang
berakibat Kuba dikuasai oleh tentara pendudukan Amerika Serikat pada tanggal 1
Januari 1899[8].
Hasil dari pendudukan ini memberikan keuntungan bagi Amerika Serikat. Melihat
perkembangan pemerintahan yang ada Amerika Serikat kemudian mengangkat Thomas
Estrada palma sebagai Presiden pertama dan segala kekuasaan pemerintahan
diserahkan kepadanya[9].
Pada
tanggal 10 oktober 1940 Kolonel Fugencio Batista diangkat menjadi Presiden Kuba
setelah memenangkan pemilihan umum. Selama terjadinya Perang Dunia II dimana
semua Negara saling menggabungkan diri dengan dua kekuatan besar dunia Amerika
dengan Liberal-kapitalismenya dan Uni Soviet dengan paham Sosialis-Komunismenya
Kuba menggabungkan diri pada Blok Barat[10].
Hubungan antara Kuba dan Barat semakin dekat terbukti kebersediaan Kuba untuk
ikut serta dalam Organisasi terbesar didunia PBB (Persatuan Bangsa-Bangsa).
Walaupun mendapatkan bantuan dari Amerika keadaan politik di Kuba tidak
terlanjur membaik terbukti dengan terjadinya coup yang dilakukan oleh Batista pada 10 Maret 1952. Pemerintahan
Batista diterpakan dengan sangat otoriter. Ini membuat seorang ahli hukum Fidel
Castro memberontak dan menyerang pemerintah. Tetapi usaha yang dilakukan Castro
ini gagal dan ia dipenjarakan tetapi dikeluarkan sebelum waktunya[11].
Pemberontakan yang dilakukanoleh Castro ini mendapat dukungan dari Amerika
Serikat. Perjuangan Castro banyak menghasilkan buah yang baik. Ttetapi dalam
perkembangannya castro mulai melupakan Amerika Serikat dan kembali kepada
Komunisnya. Jabtannya sebagai Perdana Menteri melebihi wewenang Presiden.
Castro juga mengusir pulang misi
militer Amerika Serikat pada tanggal 27
Januari 1959[12].
Tindakan ini merusak hubungan Amerika Serikat dan Kuba. Amerika Serikat melancarkan
Politik anti Castro demikian pula Castro mulai bertingkah menasionalisasikan
perusahaan perusahaan milik Inggris dan Amerika Serikat. Karena Kuba banyak
bertingakh dan dianggap telah benar-benar menjadi bidak Uni Soviet maka kemudia
Amerika Serikat mengambil langkah melakukan perundingan dengan neggara-negara
Amerika lati yang khususnya tergabung dalam OAS untuk memblokade.
2. Ekonomi
Dalam
bidang ekonomi memang Amerika Serikat dan Negara-negara blok barat pada awalnya
sangat bersimpati kepada Kuba. Dalam waktu masa pemerintahan Fidel Castro semua
berubah, ketidaksediaan perusahaan minyak Amerika dan Inggriis yang diminta
untuk melakukan penambangan didaerah tertentu membuat Castro marah. Kemudian
Castro menasionalisasikan perusahaan-perusahaan tersebut. Amerika membalas
dengan berusaha melakukan embargo ekonomi terhadap Kuba. Amerika juga mengajak
negara-negara Amerika latin lainnya untuk bersama-sama memblokade perekonomian
dengan Kuba dengan alasan bahwa Kuba semakin conong ke Timur (Sosialis-Komunisme).
Hampir semua Negara Amerika Latin memutuskan hubungan diplomatik dengan Kuba
karena telah mendekat pada Uni Soviet tetapi Meksiko tetap bersiteguh untuk
tidak memutuskan hubungan diplomatik dengan Kuba karena alasan yuridis (ingin
makamah internasional yang memutuskan hal ini)[13].
Pola perekonomian dan perdagangan Kuba berubah sepenuhnya mengikuti pola Uni
Soviet dan Eropa Timur. Sebelum tahun
1961, Amerika Serikat mengimpor 3,3 juta ton gula dari Kuba. Ini terus
berlangsung. Selain gula juga Amerika mengimpor tembakau Kuba sejumlah 30,5
juta pounds dan cerutu sejumlah 23,5 juta batang cerutu setiap tahunnya[14].
Semua hubungan baik itu musnah ketika Castro mulai Nampak benar-benar Komunis.
Sedangkan itu sebelum saling membenci hubungan Kuba dan Amerika juga tercermin
dalam pengimporan barang-barang kebutuhan sehari-hari sebesar US $ 500 Juta[15].
Dalam waktu berikutnya Kuba mengalihkan kegiatan perekonomiannya dengan Uni
Soviet. Kuba mengimpor segala kebutuhan industri dan melakukan perdagangan gula
dengan Uni Soviet. Keadaan Ekonomi Kuba
menjadi tidak menentu, untuk dapat makan rakyat Kuba dibuatkan sistem jatah
yang dimulai sejak tahun 1962.
Berawal
dari keterbukaan pemuda Kuba terhadap modernitas dan hal-hal yang serba asing
memicu sebuah usaha pembobolan Blokade terhadap Kuba karena dengan munculnya
keteerbukaan tersebut dianggap Kuba merupakan sebuah pasar baru yang telah lama
ada. Satu persatu Negara-negara Amerika Latin meendekati Kuba dan mulai
melakukankiegiatan ekonomi dengan Kuba. Salah satunya Argentina yang memasarkan
44.000 mobil ke Kuba[16].
Berawal dengan tindakan Argentina tersebut dalam sidang Menteri Luar Negeri OAS
sebagian besar kuota sidang menyetujui tindakan Argentina dan mulai dari
sinilah keadaan hubungan ekonomi dengan Kuba semakin membaik antara Kuba dan
Negara-negara Amerika Latin mapun Kuba dengan Negara-negara blok barat (Amerika
Serikat, Inggris).
b. Meksiko
Hubungan diplomatik
antara Meksiko dengan Amerika Serikat
sebagai salah satu negara utama Blok Barat memiliki pasang surut. Hal
ini dikarenakan hambatan-hambatan yang
sulit diatasi oleh kedua belah pihak negara. Adapun hambatan-hambatan yang dihadapi oleh kedua negara tersebut
adalah
a) Bidang perdagangan
Masalah perdagangan dan lalu lintas
bahan narkotika di Amerika Serikat dan Meksiko.
Kondisi alam Meksiko yang memiliki
banyak lereng yang sulit di jangkau, dikontrol dari udara. Dimana diketahui
bahwa lereng-lereng di Meksiko merupakan
penghasil “poppy” (menghasilkan bahan narkotika), lebih dikenal dengan sebutan “Mexican Brown”.[17]
Narkotika yang berasal dari Meksiko pada
kenyataanya membanjiri Amerika Serikat, narkotika tersebut masuk ke Amerika
Serikat dengan cara diselundupkan secara ilegal. Ini tentu saja merugikan
Amerika Serikat karena padat menimbulkan masalah sosial dan meningkat jumlah
kriminalitas di Amerika Serikat.
Untuk
mengatasi masalah tersebut, Presiden L.Echeverria (Meksiko) pada tanggal 14
Februari 1976 menyampaikan gagasannya kepada Presiden G.Ford (AS), untuk
membentuk Komisi dua Negara guna bersama-sama mempelajari masalahnya secara
lebih mendalam.[18]
b) Masalah penggaraman di sungai Colorado
Masalah sungai Colorado sudah 12 tahun
menjadi sengketa antara kedua negara. Masalah tersebut bermula ketika Amerika
Serikat membuang limbah industrinya yang mengandung kadar garam dari lembah Wellton-Mohawk di daerah
Arizona ke sunga Colorado. Limbah sungai tersebut mengalir ke lembah Mexicali yang merupakan daerah pertanian Meksiko, hal
ini tentu saja merugikan pertanian Meksiko. Upaya mengatasi masalah penggaraman
sungai Colorado dapat diatasi ketika kedua
negara mencapai kesepakatan pada tanggal 30 Agustus 1973.[19]
c) Bidang
sosial-ekonomi
Masalah “ Braceros “
Kondisi sosial ekonomi Meksiko yang
belum cukup maju seperti Amerika Serikat menimbulkan masalah bagi penduduk
Meksiko lapangan kerja yang sedikit dan kemiskinan yang dialami oleh Meksiko
membuat penduduk Meksiko keluar negaranya untuk mencari lapangan pekerjaan dan
kesejahteraan. Amerika Serikat menjadi negara tujuan para pengangguran Meksiko
untuk mencari pekerjaan karena keuntungan dan peluang kerja lebih menjanjikan
di Amerika.
Yang menjadi masalah di sini ialah para
pengangguran Meksiko (disebut dengan istilah braceros) masuk
ke Amerika Serikat dengan cara ilegal. Jumlah para braceros yang datang ke
Amerika Serikat jumlahnya mencapai angka jutaan orang. Antara tahun 1924-1972 polisi Amerika Serikat berhasil menahan
8.070.000 “braceros” dan di tahun 1973 pemerintah
Amerika mengusir 600.000 para “braceros” kembali ke
Meksiko. Namun
selama persoalan tersebut berasal dari Meksiko, maka jalan satu-satunya
penyelesaian yang terbaik adalah untuk menyerap mereka kembali ke Meksiko
dengan menyediakan lapangan kerja dalam pembangunan, terutama di daerah-daerah
pertanian, peternaka dan perkebunan Meksiko.
Dari
kerjasama yang dilakukan kedua belah pihak selama berkali-kali tetap tidak
membuahkan hasil. Saran Meksiko untuk dapat ditetapkan dalam kuota tertentu
selama waktu tertentu, sulit diterima oleh AS.[20]
d) Dalam tahun 1976,
kepemimpinan L.Echeverria Alvarez dilanjutkan Joze Lopez Portillo (dari partai
Portido Revolucionario Institucional).[21]
-
Di bidang politik dalam negeri
Pada tahun 1978, Portillo mengesahkan berdirinya tiga
partai baru termasuk Partai Komunis dan memberikan 100 kursi bagi golongan
oposisi di dalam Parlemen Meksiko.
-
Di bidang politik luar negeri
Walaupun pemerintahan baru memiliki persepsi yang lebih
realistis terhadap perkembangan dunia dan diplomasinya yang kurang
chauvinistis, maka hubungan Meksiko-AS lebih ditingkatkan setelah kunjungan
Portillo ke AS tanggal 13-17 Februari 1977. Meksiko juga bersedia menjadi
perantara untuk memperbaiki hubungan AS dengan Kuba, Panama dan negara Amerika
Latin lainnya. Pada tanggal 20-22 Januari 1978, Wakil Presiden AS, Walter F.
Mondale mengunjungi Meksiko dengan tujuan ingin membeli minyak bumi dari
Meksiko dan untuk memecahkan masalah “braceros” (pekerja musiman).
-
Di bidang ekonomi
Portillo memperbaiki perekonomian dan keuangan negara
yang mengalami kemunduran pada masa pemerintahan sebelumnya, dengan cara
mengurangi pengeluaran-pengeluaran rutin, memberantas korupsi, mengurangi
inflasi dan memperbaiki sektor investasi modal swasta.
B. Hubungan Amerika Latin (Kuba dan
Meksiko) dengan Timur
1. Latar belakang hubungan Negara Amerika latin dengan Timur
a. Kuba
Terjadinya kerjasama Internasional
antar Kuba dengan negara blok timur di latar belakangi oleh beberapa hal
seperti:
Pertama; adanya pertentangan antara Fidel Castro (perdana menteri Kuba) dengan Pemerintah Amerika Serikat dan
beberapa negara sekutunya. Adanya pertentangan
ini menyebabkan Kuba lebih memilih untuk baik bergabung dengan negara blok
timur dari pada negara barat ( Amerika Serikat) yang.
Sehingga Fidel Castro
mulai mengarahkan orientasi politik luar negerinya ke Uni-Soviet yang merupaka rival utama potik dari Amerika Serikat pada masa Perang
Dingin. Pertentangan antara kedua negara ini dimulai pada bulan januari 1959, ketika Kuba yang dipimpin
oleh Fidel Castro mengadakan pembersihan luar biasa terhadap sisa kekuasaan
sebelumnya (pemerintahan Batista) dengan cara menahan dan membunuh lawan
politiknya. Sikap Castro ini telah mengejutkan dunia dan membuat membuat
Amerika Serikat melakukan suatu intervensi dengan mengirim pasukan ke Kuba.
Peristiwa ini menjadi babak awal pertentangan antara Kuba dan Amerika Serikaat.
Kedua, Pada masa pemerintahan Fidel Castro, menerapkan kebijakan landreform. ini
menunjukkan kebijakan Castro yang anti Amerika .
Sebaliknya Amerika pun menunjukan sikap anti
Castro yang mendorong Fidel Castro lebih memilih ke pihak komunis. Ketika perusahaan-perusahaan minyak
Amerika Serikat dan Inggris diminta oleh Castro untuk melakukan penyulingan
terhadap minyak kasar Rusia, perusahaan-perusahaan Amerika Serikat dan Inggris
itu menolaknya. Akibatnya Castro menasionalisasikan perusahaan-perusahaan ini.
Ketiga, adanya kenyataan yang mendorong Fidel Castro untuk menyatakan
dirnya adalah seorang Marxis-Leninis pada tanggal 1 Desember 1961. Dengan adanya peryataan secara tidak
langsung ia telah mengarahkan Kuba sebagai negara Sosialis komunis yang
berorientasi ke blok timur.Dengan melihat pembahasan diatas dapat simpulkan
bahwa latar belakang adanya kerjasama politik Kuba dengan blok timur tidak
lepas dari perselisihan Fidel Castro dengan Amerika Serikat.
b. Meksiko
Beberapa faktor yang
mendorong terjalinnya hubungan antara Meksiko dan Blok Timur (Uni Soviet)
terangkum dalam subberikut:
·
Meksiko sebagai sebuah Negara besar yang
dikuasai oleh Spanyol memiliki kekuasaan besar. Hubungan antara Meksiko dan Uni
Soviet atau Negara-negara Blok Timur memang tidak pernah kentara jelas. Kapan,
mengapa dan bagaimana hubungan antara keduanya terjalin tidak pernah dapat
diungkap secara pasti. Tetapi melihat keterbukaan pemerintah Meksiko terhadap
berbagai paham masuk kedalam pemerintahan termasuk diantaranya komunis. Hal ini
membuktikan bahwa Meksiko mempunyai hubungan dengan Negara Komunis atau Blok Timur.
Komunis di Meksiko berkembang membentuk sebuah Partai Politik.
·
Adanya
kedekatan hubungan antara Meksiko dengan Kuba secara tidak langsung
memberikan jalan yang terbuka bagi terjalinnya hubungan antara Meksiko dengan Uni Soviet sebagai Negara
utama di Blok timur.
·
Kuba dan Meksiko terletak tidak memiliki
jarak yang terlalu jauh[22].
Bila dilihat Kuba dan Meksiko memiliki kedekatan wilayah sehingga terjadinya
hubungan antara Kuba dan Meksiko kemungkinan besar dapat terjalin.
·
Meksiko membuka pikirannya terhadap
segala pengaruh dari luar. Pemikiran-pemikiran Castro dan Che Guevara banyak
menyelimuti pemikiran kaum muda Meksiko[23].
·
Walaupun tidak pernah terdapat dokumen
yang menerangkan secara gamblang hubungan Timur dengan Meksiko ktetapi apabila
melihat faktor strategis letak Meksiko yang sangat dekat dengan Amerika Serikat
tentunya kemungkinan Uni Soviet untuk mendekati atau merasuki Meksiko cukup
besar. Ini merupakan kesempatan bagi timur.
2. Wujud hubungan antara Negara
Amerika Latin dengan Timur
a. Kuba
1. Politik
Kerjasama antara Kuba dengan Blok Timur merupakan suatu
bentuk kerjasama antara dua negara yang memiliki ideologi yang sama, yaitu
sosialis komunis. Adanya ideologi yang sama Kerjasama yang dilakukan oleh kedua
negara ini lebih banyak dilakukan pada bidang ekonomi dan pertahanan (
militer). Di bidang ekonomi diantaranya bantun ekonomi dari Uni Soviet untuk
perbaikan perekonomian Kuba akibat ebargo ekonomi Amerika Serikat dan beberapa
negara sekutunya. Sedangkan di bidang pertahan (militer), Kuba
banyak mendapat bantuan amunisi perang untuk mengahadapi
ancaman Amerika Serikat.
Adanya segala bantuan(ekonomi dan militer) ini secara
tidak langsung menunjukan bahwa adanya dukungan politis Uni Soviet sebagai
negara komunis terhadap keberadaan Kuba. Sehangga pada saat itu, segala
kebijkan politik yang dilakukan oleh Kuba khususnya berkaitan tentang
perlawanan dengan Amerika Serikat selalu mendapat dukungan Uni Soviet.
2. Ekonomi
Kerjasama antara Kuba dengan blok timur, khususnya Uni Soviet
dibidang perekonomian dimulai dari kunjungan Perdana Menteri Anastas Mikoyan yang
datang ke Havana pada Januari 1960 dan menyanggupi untuk membeli gula dari Kuba. Uni Soviet merupakan negara nomor 2 produksi gula yang
mengimpor gula dari Kuba. Pada kelanjutannya, Rusia mengimpor sebagian besar produksi
gula Kuba, untuk selanjutnya diteruskan ke Eropa Timur. Sedangkan dari Rusia, Kuba mengimpor bahan baku, minyak bumi, dan
barang-barang keperluan industri.
Uni Soviet membantu perekonomian Kuba
sebesar US $ 1,5 juta setiap harinya. Namun beban ini dirasakan sangat berat
bagi Uni Soviet. Sehingga sejak tahun 1970 diadakan pemasaran produksi Kuba dan
diderfikasi dalam perdagangannya. Pasaran diperluas hingga Eropa Barat dan
Jepang, Kanada dan RRC. Pada tahun 1973, Kuba telah sanggup mengekspor US $ 566
juta barang-barang ke Rusia, diimbangi dengan impor seharga US $ 938 juta dari
Rusia.
Adanya beberapa bantuan ekonomi yang
banyak diperoleh dari Uni Soviet ini membuat Kuba mampu memperbaiki
perekonomiannya. Hal ini dibuktikan pada tahun 1973 Kuba telah sanggup
mengeksport US$ 1.302 juta barang-barang (diantaranya US$ 566 juta
Rusia),diimbangi dengan eksport seharga US$ 1.497 juta masuk US$ 938 juta dari
Rusia). Kuba mempunyai proyek-proyek
bidang pertanian,pertenakan dan kehutanan. Sehingga mulai tahun 1974
ditembuslah blokade ekonomi,yang dimulai oleh Argentina, dan beberapa negara
lati lainnya.
3. Pertahanan
Pada tahun 1960, Kuba sudah mulai
menerima persenjataan dari Uni Soviet. Castro tidak senang dengan adanya pangkalan
angkatan laut Amerika Serikat di Guantanamo, sebaliknya Amerika Serikat ingin
mempertahankan terus berdasarkan perjanjian 1903.
Terbukanya kerjasama antara Kuba dan Uni
Soviet di bidang militer menyebabkan Uni Soviet memiliki kesempatan untuk mendirikan
pangkalan-pangkalan peluru kendali untuk menyerang yang dapat dipergunakan
untuk menyerang Amerika serikat. Pembangunan pangkalan peluru kendali Soviet di
Kuba tersebut ternyata diketahuai oleh Amerika Serikat (melalui pemotretan
udara pada bulan September-Oktober 1962). Kennedy langsung memerintahkan
angkatan laut dan korp marinirnya untuk memblokade Kuba dalam keadaan siap
tempur. Perdana Menteri Krushchew memprotesnya, sehingga keadaan menjadi
genting apabila Uni Soviet memulai perangnya. Akan tetapi, sekretaris jenderal
PBB diminta ikut campur tangan untuk melerai sengketa mereka. Untung bahwa
peperangan tidak jadi meletus karena, Uni Soviet mundur selangkah. Semua
pangkalan peluru kendali dibongkar dan diangkut kembali ke Uni Soviet,
sebaliknya Amerika Serikat berjanji untuk tidak akan menyerang Kuba dan tidak
membantu gerakan anti-castro menyerang Kuba. Kuba sama sekali ditinggalkan
dalam perundingan ini, karena dipandang sebagai budak Rusia yang tidak berarti.
Hal ini menyakitkan hati Castro sehingga menyebabkan kerenggangan hubungan
Havana-Moskwa untuk sementara waktu.
Dari bantuan Uni soviet dalam angkatan
perang membuat Kuba memiliki angkatan perang yang modern dengan nama Fuerzas
Armadas Revolucionarias (FAR) yang hampir keseluruhannya
diperlengkapi oleh angkatan perang Uni Soviet. Persenjataan dari Rusia ditaksir
seharga US $ 3 billion yang diperoleh secara gratis. Kuba mempunyai lebih dari
1000 tank Rusia. Angkatan udaranya diperlengkapi dengan pesawat-pesawat MIG-21
dan MIG-23. pangkalan peluru tersebar di seluruh pelosok Kuba.
b. Meksiko
1. Politik
Meksiko
sebagai salah satu negara Amerika Latin
yang dapat menerima berbagai macam paham atau ideologi. Salah satunya adalah
ideologi sosialis- komunis yang di pengaruhi dari Blok Timur ( Uni Soviet dan
Kuba). Hal ini dibuktikan dengan adanya pengaruh Organisasi Kiri terhadap para pemuda Meksiko dalam
memperingati Hut kemenangan Revolusi Kuba pada tanggal 26 Juli. Masuklah
unsur-unsur kiri dengan plakat dan poster yang mendukung Fidel Castro, Che
Guevara.
Selain
itu, wujud hubungan politik Meksiko dengan negara Blok Timur ( Kuba) ini
terlihat ketika Meksiko merupakan salah
satu negara Amerika Latin yang tidak memutuskan hubungan diplomatiknya dengan
Kuba karena alasan yuridis (ingin agar
Mahkamah Internasional yang memutuskan hal ini dan alasan-alasan politis (ingin bebas dari tekanan-tekanan
Amerika Serikat sebagai konsekuensi lanjut perlu terus mendukung Fidel Castro
sebagai imbangan melawan atau setidak-tidaknya mengurangi tekanan Amerika
Serikat)[24].
2. Ekonomi
Hubungan perekonomian
Meksiko dengan negara-negara Blok Timur( Kuba) terlihat dengan adanya kunjungan Menteri Patrimoni Nasional yaitu
Flores de la Pena ke Kuba pada bulan Desember 1974. Dalam kunjungan tersebut
Flores menyatakan bahwa Meksiko sanggup membantu Kuba dalam soal minyak bumi
sehingga dapat mengurangi ketergantungan Kuba dari Uni Soviet[25].
C. Nilai-nilai yang dapat dipetik dari
hubungan antara Negara-negara Amerika Latin (Kuba dan Meksiko) dengan Barat dan
Timur.
Adapun nilai-nilai yang dapat dipetik dari hubungan
negara-negara Amerika Latin (Kuba dan Meksiko) dengan Barat dan Timur antara
lain:
1.
Nilai
kerjasama
Kerjasama
merupakan suatu faktor yang sangat penting unutk menjalin relasi dengan sesama.
Terjadinya relasi antar sesama tidak lepas dari adanya saling membutuhkan. Hal
ini juga yang terjadi dengan negara Kuba dan meksiko, yang selalu berusaha
melakikan hubungan kerjasama dengan blok barat maupun timur demi kemajuan
negara mereka masing-masing
2.
Nilai
Toleransi ( saling menghargai ),
Terjadinya
hubungan kerjasama antar negara tidak lepas dari adanya sikap toleransi yang
telah dibangun kedua negara tersebut. Hal inilah yang ditunjukan oleh Kuba dan
Meksiko yang menjunjung tinggi sikap saling menghargai(toleransi) sehingga
dapat terjalin hubungan kerjasam dengan blok barat dan blok timur
3.
Nilai
Cinta Tanah Air
Cinta
tanah air ( nasionalisame) merupakan suatau ajaran untuk lebih mencintai dan
menhormati tanah air sebagai suatu anugerah dari Tuhan. Hal inilah yang
ditujukan oleh para pemimpin negara Kuba dan Meksiko yang ingin membangun negara
mereka agar lebih berkembang dan maju.
4.
Nilai
Persatuan dan Kesatuan
Untuk
membangun suatu negara menjadi negar yang di segani di dunia perlu adanya rasa
persatuan dan kesatuan. Hal inilah yang ditunjukan oleh Kuba dan Meksiko sebagai bangsanya menjadi
suatu negara besar yang disegani dunia hingga sekarang.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Perkembanga politik dunia setelah Perang Dunia II
dikuasai oleh dua negara adikuasa yaitu Amerika Serikat (Blok Timur) dan Uni
Soviet (Blok Timur). Amerika Serikat dengan paham liberal kapitalisnya
,sedangakan Uni Soviet dengan paham sosialis komusisnya .Kedua Negara ini berusaha
menyebarkan paham atau idiologi mereka agar di terima oleh Negara-negara lain.
Amerika Latin yang terdiri dengan Negara-negara baru
merupakan sebuah komoditas yang sangat potensial. Dengan melihat potensial ini,
Amerika Serikat dan Uni Soviet berusaha
menyebarkan pahamnya dengan politk mencari kawan. Amerika Serikat berusaha
menjali kerjasam dengan negara Amerika Latin seperti Kuba dan Meksiko karena
dirasa kedua negara ini mempunyai peran penting di Amerika Latin.
Kerjasama ini dilakukan diberbagai
bidang. Dengan adanya kerjasama ini diharapakan pengaruh politik nagar-negara
Blok Barat di nagara-negara Amerika Latin dapat dengan mudah diterima.
Sedangkan Uni Soviet sebagai salah satu negara Blok
Timur yang berpaham komunis juga malakukan kerjasama negara-negara Amerika
Latin. Uni Soviet juiga melakukan
kerjasama seperti apa yang dilakukan oleh Amerika Serikat yaitu melakukan
kerjasam dengan Meksiko dan Kuba. Hubungan Meksiko dengan Blok Timur sangat di
pengaruhi oleh pemikiran Fidel Castro sebagai salah satu tokoh sosialis komunis
yang selalu mendukung Uni Soviet. Sedangkan Kuba sebagai salah satu negara
Amerika Latin yang berpaham sosialis komunis selalu menjalin kerjasama dengan
Uni Soviet. Hubungan kerjasam ini bertujuan untuk menghadang pengaruh politik
yang dilakukan oleh Amerika.
Adanya hubungan kerjasama antara negara-negara Amerika
Latin(Kuba dan Meksik) dengan Blok Barat dan Blok Timur menunjukan bahwa setiap
negara selula membutuhkan negara-negara lain. Kerjasama ini bertujuan membangun
relasi agar lebih dekat.
DAFTAR
PUSTAKA
Alexander,
J Robert. 1967. ”Latin America”. Scholastic
Book Service, New York
Keen
Benjamin and Haynes Keith. 2009. “A History Latin America”. Houghton Mifllin
Harcourt Publishing Company, New York
Hidayat
Mukmin, 1981: Pergolakan di Amerika Latin
Dalam Dasawarsa Ini, Galia Indonesia, Jakarta.
[1] Hidayat Mukmin, 1981: Pergolakan di Amerika Latin Dalam Dasawarsa
Ini, Galia Indonesia, Jakarta, Hlm. 41
[2] Hidayat Mukmin, 1981: Pergolakan di Amerika Latin Dalam Dasawarsa
Ini, Galia Indonesia, Jakarta, Hlm. 40
[3] Hidayat Mukmin, 1981: Pergolakan di Amerika Latin Dalam Dasawarsa
Ini, Galia Indonesia, Jakarta, Hlm. 41
[4] Idem
[5] Mukmin,
Hidayat. 1980. Pergolakan di Amerika
Latin Dalam Dasawarsa Ini. Jakarta: Ghalia Indonesia. Hlm.100
[6] Mukmin,
Hidayat. 1980. Pergolakan di Amerika
Latin Dalam Dasawarsa Ini. Jakarta: Ghalia Indonesia. Hlm.113
[7] Mukmin,
Hidayat. 1980. Pergolakan di Amerika
Latin Dalam Dasawarsa Ini. Jakarta: Ghalia Indonesia. Hlm. 114
[8] Idem
[9] Hidayat Mukmin, 1981: Pergolakan di Amerika Latin Dalam Dasawarsa
Ini, Galia Indonesia, Jakarta, Hlm. 42
[10]Hidayat Mukmin, 1981: Pergolakan di Amerika Latin Dalam Dasawarsa
Ini, Galia Indonesia, Jakarta Hlm. 135
[11] Hidayat Mukmin, 1981: Pergolakan di Amerika Latin Dalam Dasawarsa
Ini, Galia Indonesia, Jakarta Hlm 136
[12] Hidayat Mukmin, 1981: Pergolakan di Amerika Latin Dalam Dasawarsa
Ini, Galia Indonesia, Jakarta Hlm 137
[13] Hidayat Mukmin, 1981: Pergolakan di Amerika Latin Dalam Dasawarsa
Ini, Galia Indonesia, Jakarta hal 141
[14] Idem
[15] Idem
[16] Hidayat Mukmin, 1981: Pergolakan di Amerika Latin Dalam Dasawarsa
Ini, Galia Indonesia, Jakarta Amerika Latin hal 144
[17] Mukmin,
Hidayat. 1980. Pergolakan di Amerika
Latin Dalam Dasawarsa Ini. Jakarta: Ghalia Indonesia. Hlm. 116
[18] Mukmin, Hidayat.
1980. Pergolakan di Amerika Latin Dalam
Dasawarsa Ini. Jakarta: Ghalia Indonesia. Hlm. 237
[19] Mukmin,
Hidayat. 1980. Pergolakan di Amerika
Latin Dalam Dasawarsa Ini. Jakarta: Ghalia Indonesia. Hlm. 114
[20] Mukmin,
Hidayat. 1980. Pergolakan di Amerika Latin
Dalam Dasawarsa Ini. Jakarta: Ghalia Indonesia. Hlm. 115
[21] Mukmin,
Hidayat. 1980. Pergolakan di Amerika
Latin Dalam Dasawarsa Ini. Jakarta: Ghalia Indonesia. Hlm. 239
[22]
http://maps.google.com/maps/api/staticmap
[23]
Hidayat Mukmin, 1981: Pergolakan
di Amerika Latin Dalam Dasawarsa Ini, Galia Indonesia, Jakarta, Hlm. 105
[24]
Hidayat Mukmin, 1981: Pergolakan di Amerika Latin Dalam Dasawarsa
Ini, Galia Indonesia, Jakarta, Hlm.105 dan 141
[25]
Hidayat Mukmin, 1981: Pergolakan di Amerika Latin Dalam Dasawarsa
Ini, Galia Indonesia, Jakarta, Hlm.129
Tidak ada komentar:
Posting Komentar