Halooo.... Semoga bermanfaat

Jumat, 18 Maret 2016

Makalah Amerika Latin - Politik Kolonial Spanyol di Amerika Latin



File ini adalah bahan presentas dari kelompok 4 pada mata kuliah Sejarah Amerika Latin.

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Pejelajahan yang dilakukan bangsa Eropa dalam mencari dunia baru telah mengakibatkan adanya kolonialisme. Kebudayaan Eropa yang mempunyai pengaruh besar adalah Spanyol dan Portugis. Di Amerika Latin khususnya masuknya bangsa Spanyol memberikan pengaruh yang luas terhadap penduduk asli Amerika Latin yaitu suku Maya, Inca dan Astek, yang mulai terusik dengan kedatangan bangsa Spanyol . Para ekspedisi Spanyol yang datang pertama kali ke Amerika Latin antara lain : Henando Cortes yang melakukan penjelajahan atas Mexico, Fransisco Pizzaro yang melakukan penjelajahan atas Peru, Jimenez Quesada yang melakukan penjelajahan atas Colombia dan Pedro de Valdivia yang melakukan penjelajahan atas Chili. Dari riwayat penjelajahan bangsa Spanyol atas Amerika Latin yang dirintis oleh para ekspidisi tersebut dapat diketahui bahwa penjelajahan itu sifat mulanya adalah petualangan belaka dari segelintir manusia yang memiliki motivasi petualangan, hasrat akan keharuman nama pribadi, hasrat untuk memperoleh kekayaan atau sering disebut oleh para penulis dengan 3 G yakni Gold, Glory dan Gospel. Sehingga setelah berhasil menemukan wilayah-wilayah baru dengan demikian didelegasikan pula kolonialisme dan eksploitasi bangsa-bangsa Amerika Latin oleh bangsa Spanyol.
B.     Rumusan Masalah













BAB II
Politik Kolonial  Spanyol  di Amerika Latin

A.    Faktor yang mendorong politik kolonial Spanyol
            Pelaksanaan politik kolonial Spanyol di Amerika Latin semuanya berawal dari penemuan-penemuan wilayah baru, dan jika wilayah baru tersebut memiliki keuntungan yang besar maka tidak segan-segan mereka untuk menguasai wilayah baru tersebut untuk dijadikan sebagai daerah koloninya. Politik kolonial Spanyol di Amerika Latin yaitu asimilasi. Adapun faktor yang mendorong dan mendasari pelaksanaan politik kolonial bangsa Spanyol di Amerika Latin antara lain[1] :
1.      Adanya keinginan untuk mengeksploitasi kekayaan daerah setempat, karena jika dilihat dari letak georafisnya Amerika Latin kaya akan barang tambang terutama bahan tambang emas, perak, dan batu permata yang dapat digunakan untuk menambah kekayaan Spanyol.
2.      Negara jajahan sebagai media untuk memperkuat pandangan dunia atau berfungsi sebagai ”Market Force”  yang baru. Tujuan Spanyol menerapkan politik kolonial ini supaya dapat menguasai sumber daya alam dimana sumber daya alam ini jika diperdagangkan ke dunia internasional akan memberikan keuntungan yang besar pada Spanyol.
3.      Mencari tenaga murah bagi kepentingan ekonominya, antara lain dengan mengunakan sistem perbudakkan dan pemerasan. Dalam pengolahan sumber daya alam, Spanyol membutuhkan tenaga kerja ini untuk menggali pertambangan. Tenaga kerja ini tidak didatangkan dari Spanyol tetapi didatangkan dari penduduk asli (suku suku asli di Amerika Latin) yang dijadikan budak dan diperas demi kepentingan ekonomi bangsa Spanyol.
4.      Menyebarkan “Political Image” Spanyol sebagai kekuatan besar perlu diperhitungkan, oleh kawan maupun lawannya, antara lain dengan mengintroduksi sistem politik dan pemerintahan Spanyol di negara-negara jajahan.
5.      Negara-negara jajahan sebagai salah satu faktor perimbangan politik dunia. Bangsa Spanyol sama seperti bangsa-bangsa Eropa lainnya yang melakukan ekspansi ke negara lain dan untuk menjadikan negara jajahan (koloni). Sehingga semakin banyak negara koloni tersebut maka dapat menunjukan bahwa Spanyol memiliki pengaruh dalam percaturan politik dunia.
6.      Politik rasialnya didasarkan atas kemungkinan percampuran darah antara orang Spanyol dengan penduduk asli (Indian), namun dengan tetap mempertahankan diskriminasi politik, ekonomi dan sosio cultur antara orang-orang Kreol (orang-orang Spanyol yang dilahirkan di daerah jajahan), orang-orang Mestinzo? Mestiza (keturunan Indian dan orang-orang Eropa), dan orang-orang Negro dari Afrika.
7.      Politik kebudayaannya didasarkan atas penanaman kesadaran akan tingginya nilai kebudayaan Spanyol dan kebangsaan dalam penggunaan bahasa Castellano / Spanyol sebagai bahasa yang kuat fungsinya.
Jika dilihat dari faktor pendorong dan faktor dasar dalam pelaksanaan politik kolonial Spanyol di Amerika Latin di atas maka pada dasarnya bangsa Eropa yang menjajah di Amerika Latin memiliki pola yang sama dengan bangsa Spanyol yaitu dengan dimulai penemuan wilayah baru yang kemudian dilanjutkan dengan penguasaan terhadap wilayah baru tersebut.

B.     Usaha Yang Di Lakukan Oleh Bangsa Eropa Untuk Menguasai Amerika Latin oleh Negara Spanyol
1.   Hernando Cortes ( penjajahan atas Mexico )
Cortes dilahirkan di Medellin Spanyol pada tahun 1485. Ia dilahirkan dan dibesarkan di lingkungan keluarga ningrat, namun kemudian ia lebih suka mengembara daripada belajar pada salah satu Universitas Salamanca. Pada tahun 1504, Cortes berpetualang ke Santo Domingo. Karena ajakan Gubernur Diego de Velasquez, pada tahun 1511 pergi ke Kuba. Karena jiwa pengembaraannya, kemudian ia disuruh oleh Velasquez memimpin ekspedisi ke Mexico. Pada tanggal 18 November 1518 Cortes berangkat menuju pantai timur Mexico dengan berbagai macam perlengkapan persenjataan, budak-budak dan kapal. Di Comuzel pantai Yukatan, ia menemukan seorang pelaut Spanyol yang terdampar karena kapalnya pecah. Pelaut yang dapat berbahasa Mayayang berguna bagi Cortes [2].
Pada tanggal 21 April 1519, Cortes mendarat di Veracruz. Dimulailah perlawanan terhadap suku Asteca yang waktu itu berada di bawah pimpinan raja Moctezuma ke-2. Dengan akal licik, membeli dan mengadu domba suku-suku setempat sebagaimana bisa dipraktekkan oleh kolonialis, Cortes akhirnya dapat menakklukkan suku Asteca, walaupun timbul perlawanan-perlawanan sengit antara lain dari pahlawan-pahlawan Cuitlahuac dan Cuauhtemoc.
Kota mexico dikepung dan jatuh pada tanggal 13 Agustus 1521. Kota itu diubah menjadi Nueva Espana, atau Spanyol baru, untuk membedakan dengan Spanyol asli atau Spanyol lama. Pada tanggal 15 Oktober 1525 Cortes diangkat menjadi Captain dan Gubernur Spanyol baru. Namun kemudian, ia dikhianati kawan-kawannya baik dari Spanyol Lama maupun yang berada di Spanyol Baru. Untuk itu ia harus mempertanggungjawabkan segala perbuatannya. Ia kembali ke Spanyol Lama pada tahun 1528, dan menjelaskan keadaan dan perbuatan di Spanyol Baru. Dengan ekspedisi Cortes itu maka dimulailah masa penjajahan Spanyol atas Mexico selama kurang lebih 3 abad.
2.   Fransisco Pizzaro ( Penjajahan atas Peru )
Fransisco Pizzaro dilahirkan sekitar tahun 1470-an. Seperti halnya Cortes, ia berjiwa petualang, selalu tertarik oleh segala sesuatu yang misterius. Pada tahun 1509 ia pergi ke daerah Karibia dan tahun berikutnya ke Panama. Dalam tahun 1513 ia mengikuti Balboa, yang pertama kali menemukan wilayah-wilayah di Pasifik. Tertarik akan kekayaan wilayah sebelah selatan Panama itu, maka bersama-sama temannya yaitu Diego de Almagro, Fransisco Pizzaro mulai mengumpulkan uang dengan cara bercocok tanam di Panama. Hasilnya dibelikan dua buah kapal, dan pada tahun 1542 bersama dengan Diego de Almagro, ia mulai berlayar menyusuri pantai barat Amerika Selatan. Dalam pelayaran itu, kapalnya kandas sehingga gagallah ekspedisi pertama itu dan ia terpaksa kembali ke Panama.
Setelah mengalami kegagalan dalam ekspedisi pertama, Fransisco Pizzaro kembali mencari sponsor untuk ekspedisi kedua. Pertemuannya dengan seorang pendeta bernama Hernando de Leque dan wali kota Panama yakni Gaspar de Espinosa membuahkan hasil. Karena lewat pertemuan ini Fransisco Pizzaro dibekal dua buah kapal dan 160 orang serta peralatan kecil lainya untuk ekspedisi kedua. Pada tanggal 10 Maret 1526, ia meneruskan hasil ekspedisi pertama dan menjurus lebih ke selatan. Melalui espedisi kedua ini, ia meulai mengetahui betapa kaya suku-suku bangsa Inca di Peru. Namun, karena kehabisan perlengkapan, mereka kembali lagi ke Panama. Hasil perjalanannya tersebut dilaporkan oleh Pizarro kepada Raja Charles V. Raja Spanyol ini menghargai laporan perjalanan tersebut, oleh karena itu Raja menghadiahkan kepada Pizarro dan Almagro beberapa bidang tanah, dan mengangkat Pizarro sebagai bangsawan.
Kegagalan kedua ini pun tidak membuat Fransisco Pizarro putus asa. Hal ini dibuktikan denagn adanya ekspedisi ketiga pada tahun 1532. Ekspedisi ketiga ini terdiri dari tiga buah kapal, 183 orang, kuda dan perlengkapan lainnya. Pada bulan November 1532 ia mencapai Caxamarca, disana ia bertemu dengan Raja Inca yaitu Atahualpa yang sedang bertengkar dengan saudaranya yaitu Huascar. Dengan tipu muslihat yang khas Spanyol, kemudian Ia menawan Raja Atahualpa[3]. Keadaan ini dimanfaatkan, dapat dilihat dari dilakukannya jual beli sapi, selain itu antara Pizzaro dan Raja Inca terjadi kesepakatan yaitu Raja akan dibebaskan apabila ia dapat mengisi ruangan yang berukuran 17 X 23 kaki dengan Emas setinggi 9 kaki.
Setelah ruangan diisi sesuai dengan persetujuan, Raja Atahualpa dibawa keluar penjara. Ia tidak dibebaskan dari penjara, melainkan dibebaskan dari hidupnya, karena pada tanggal 29 Agustus 1533 ia dihukum mati. Ekspedisi ke tiga ini berhasil menguasai suku Inca dengan cara yang licik yaitu dengan cara menawan Raja Suku Inca yaitu Atahualipa. Dari Caxamarca inilah diperluas sayap penjajahan Spanyol.
3.   Jimenez De Quesada  (Colombia)
Dalam tahun 1499, di Cordoba Spanyol, lahirlah seorang bayi, si calon kolonialis Gonzalo Jimenez De Quesada. Lain dari Pizarro, ia lahir dari keluarga bangsawan. Ia sangat ingin belajar ilmu hukum, tetapi seperti halnya Cortes dan Pizarro, ia lebih tertarik ilmu petualangan. Dalam tahun 1535, ia berlayar ke benua Amerika, datang di Santa Marta dekat Barranguilla, Colombia Utara sekarang. Gubernur Fernando de Lugo membantunya dengan menugaskan memimpin suatu ekspedisi ke selatan, yang dimulainya pada tanggal 6 April 1536.
Dibanding dengan kawan-kawan yang mendahuluinya, ia lebih beruntung karena memperoleh perlengkapan yang lebih baik, yaitu 6 buah kapal, 600 pasukan infanteri, 200 pelaut, 100 ekor kuda, dan perlengkapan lainnya. Kapal-kapal menjelajahi sungai Magdalena, sedang pasukan daratnya berusaha mendaki gunung-gunung di Colombia tengah. Melalui perjalanan di hutan belantara yang sangat sulit ditempuh, angin dan hawa dingin yang mencekam, serbuan panah beracun dari suku Indian Chibcah, akhirnya hanya 166 orang yang selamat sampai didaratan dekat Bogota sekarang. Suku Chibcah yang sedang bertempur satu sama lain mudah dikuasainya.
Pada tanggal 6 Agustus 1538 ia membangun kota Santa Fe de Bogota. Dari sini lah selanjutnya diperluas kekuasaan Spanyol.  Kemudian ia ke Santa Marta, terus melaporkan hasil ekspedisinya ke Raja Spanyol. Seperti lazimnya Raja, memberikan hadiah tanah. Tetapi kawan-kawannya yang cemburu melaporkan hal-hal yang menjatuhkan namanya, antara lain ia dilaporkan perlakuannya terlalu kejam terhadap suku Chibcha. Kemudian Quesada dijatuhi hukuman pengasingan, tetapi dalam tahun 1549 direhabilitasikan dan menjadi seorang pejabat di Bogota.
Sekitar tahun 1569, ia memimpin lagi suatu ekspedisi ke selatan dan terlibat dalam pertempuran-pertempuran melawan suku-suku Indian. Quesada meninggal dunia pada tanggal 16 Pebruari 1579.

4.   Pedro De Valdivia (Chili)
Perdo dilahirkan dari kalangan Spanyol, sekitar tahun 1500. Ia bertugas di pasukan Raja Charles V di Italia, dan dalam tahun 1530 pergi ke Amerika Selatan. Ia datang di Peru, memperoleh kepercayaan Pizarro dan diberi kekuasaan mengali tambang-tambang, dimana kemudian ia kaya karenanya. Dalam tahun 1535, Almagaro ingin menguasai Chili dari pangkalannya di Peru, tetapi gagal. Dalam tahun 1539, ia menugaskan Pedro untuk mengambil alih tugas-tugasnya untuk menaklukan daerah sebelah selatan. Dalam tahun 1540, Pedro berangkat dalam memimpin ekspedisi, disertai 200 orang Spanyol dan 1000 orang penduduk asli. Dengan mengalami segala rintangan, baik dari orang-orangnya sendiri maupun dari serangan suku Indian Araucania, kemudian ia berhasil mendirikan kota-kota Santiago (tanggal 12 Februari 1541), La Serena, Valparaiso ( September 1544), Concepcion (Januari 1550), Imperial (1551),  dan Valdiva (1552).
Namun, kemudian perlawanan dari suku-suku Indian menghebat, hingga Pedro meninggal dunia dalam pertempuran pada tanggal 31 Desember 1553. Suku-suku ini dipimpin oleh dua pendekar mereka, Caupolican dan Lautaro. Sebagai seorang tentara dan petualang, mungkin kematiannya dalam pertempuran membela Raja merupakan kehormatan tertinggi. Lima puluh tahun perlawanan suku-suku Indian ini berlangsung, tetapi akhirnya pun dapat didesak mundur oleh pasukan-pasukan Spanyol hingga ke sebelah selatan dari Sungai Bio-bio.
Dari riwayat awal penjajahan Spanyol atas Amerika Latin, yang dirintis oleh keempat orang petualang diatas, dapat kita ketahui bahwa penjajahan itu sifat mulanya adalah petualang belaka dari segelintir manusia, yang mempunyai motivasi petualangan, hasrat akan keharuman nama pribadi, hasrat untuk memperoleh kekayaan, atau sering disebut pula oleh beberapa penulis dengan Tiga G, yakni Glory, Gospel, dan Gospel. Setelah ekspedisi-ekspedisi untuk menemukan wilayah-wilayah baru itu berhasi, barulah Raja Spanyol melegalisasikan dan melembagakan hasil-hasilnya ke dalam bentuk sistem politik, pemerintahan, ekonomi, sosial, dan kebudayaan yang resmi. Dengan demikian, dilegalisasikan pulalah kolonialisme dan ekspolitasi bangsa-bangsa Amerika Latin oleh Spanyol, untuk tiga abad lamanya.

C.    Politik Kolonial Bangsa Spanyol Di Amerika Latin
            Bangsa Spanyol dalam melaksanakan politik kolonial di Amerika Latin diterapkan kedalam beberapa bidang antara lain :
1.      Bidang Politik
Spanyol dalam menerapkan politik kolonial dalam bidang politik, khususnya pada penerapan sistem pemerintahan di Amerika Latin yaitu dengan menyamakan dengan sistem pemerintahan di negara Spanyol sendiri, dimana Raja sebagai penguasa tertinggi. Pemimpin tertinggi dalam pelaksanaan politik kolonial di Amerika Latin adalah seorang Raja Muda sebagai perwakilan dari Raja Spanyol yang ditunjuk langsung oleh Raja Spanyol. Dan dalam mejalankan pemerintahan di Amerika Latin, Raja Muda dibantu oleh Kapten Jendral yang bersama dengan tentaranya.
Selain itu sistem pemerintahan politik kolonial yang dilakukan Spanyol mendapatkan pengaruh dari gereja, dimana gereja ikut campur tangan dalam pemerintahan. Dalam hal administrasi pemerintahan terjadi diskriminasi dimana orang-orang Spanyol kelahiran Amerika tidak boleh menduduki jabatan penting sebab jabatan tersebut diperuntukan hanya untuk anggota masyarakat aristokrat Spanyol dan orang-orang Mestizo dibawah orang Creol.

2. Bidang Ekonomi
Dalam pelaksanaan kegiatan perekonomiannya, Spanyol melakukan monopoli perdagangan. Selain itu Spanyol juga melakukan kegiatan eksploitasi kekayaan di Amerika Latin dan juga melakukan mengeksploitasi penduduk asli dimana penduduk asli (orang Indian) dijadikan sebagai budak dan harus bekerja keras dan dipunguti pajak yang terlalu tinggi. Namun dalam penduduk asli (orang Indian) saat dijadikan budak ternyata banyak yang meninggal karena tenaganya tidak sekuat dengan orang kulit hitam, sehingga pemerintah mengambil keputusan bahwa orang kulit hitamlah yang dapat dijadikan budak karena orang kulit hitam lebih kuat.

3. Bidang Sosial :
Dalam bidang sosial terjadi diskriminasi dan adanya pelapisan sosial antara orang Spanyol, Indian, serta Negro atau campuran. Hal ini nampak dalam orang-orang yang berhak menguasai kegiatan ekonomi hanya golongan atas saja yang boleh menguasai ekonomi. Sehingga dalam masyarakat pun terjadi pembagian dimana terdapat kelas atas, menegah dan bawah yang sangat diskriminatif. Namun dalam hal perkawinan mereka diperbolehkan kawin campur.


4. Bidang Kebudayaan
Dalam bidang kebudayaan Spanyol melakukan Spayolisasi, hal ini bertujuan agar masyarakat Amerika Latin bangga dengan kebudayaan Spanyol. Masyarakat Amerika Latin diwajibkan untuk memakai bahasa Spanyol sebagai alat komunikasi, kemudian penanaman kesadaran dan kebanggaan terhadap nilai-nilai kebudayaan Spanyol dengan melalui pendidikan sebagai bahasa pengantar. Hal tersebut bertujuan agar Spanyol dapat menginterasi seluruh warga Amerika Latin agar berbudaya Spanyol. Selain itu Spanyol juga melakukan penyebaran agama kristen yang dilakukan oleh misionaris Spanyol.

D.    Dampak Dari Politik Kolonial Spanyol
       Dengan diterapkannya politik kolonial Spanyol di Amerika Latin maka membawa dampak bagi Spanyol dan bangsa Amerika Latin sendiri. Dampaknya ada yang positif dan ada juga yang negatif. Dampaknya adalah sebagai berikut :
§  Dampak positif bagi Spanyol 
Bagi Spanyol sendiri sudah pasti berdampak positif, Spanyol mendapatkan keuntungan dengan mengekspolitasi kekayaan Amerika Latin khususnya penerapan sistem Incomienda oleh Spanyol maka Spanyol mendapatkan budak dari suku Indian. Keuntungan yang sangat melimpah ini di dapat Spanyol karena daerah Amerika Latin sangatlah kaya akan bahan tambang seperti emas, perak, berlian dan juga kekayaan hutan terdapat hutan Amazon yang sekarang merupakan paru-paru dunia. Selain itu Spanyol juga mengeksploitasi sumber daya manusia yang berupa perbudakan. 
§  Dampak negatif bagi masyarakat Amerika Latin
Ø  Kehidupan rakyat Amerika Latin menjadi sangat menderita karena mereka dieksploitasi baik dari sumber daya alam hingga sumber daya manusianya, disamping itu tanah pertanian dirampas dan mereka dijadikan pekerja di tanah mereka sendiri sebagai budak.
Ø  Penduduk di Amerika Latin kehilangan kebebasan untuk berdagang karena semuanya sudah dimonopoli oleh Spanyol dan Portugis.
Ø  Hancurnya kebudayaan asli Inca, Maya dan Astek akibat peperangan antara Spanyol dan suku Indian sehingga digantikan dengan kebudayaan yang baru yaitu kebudayaan Spanyol dan Portugis.
Ø  Adanya diskriminasi ras yang terjadi dalam administrasi dimana hanya orang-orang tertentu saja dari bangsa Spanyol dan Portugis yang bisa menduduki jabatan penting.
§  Dampak positif dari politik kolonial Bangsa Spanyol
o   Masyarakat Amerika Latin dapat mengenyam pendidikan, memperoleh agama yang disebarkan oleh bangsa Spanyol, dan kegiatan politik hal ini nampak pada masyarakat Amerika Latin yang berada di Chilli.

E.     Nilai yang diperoleh dari penaklukan Bangsa Spanyol di Amerika Latin.
·         Nilai perjuangan
Hal ini ditunjukkan dengan usaha-usaha yang dilakukan oleh beberapa tokoh Spanyol seperti Hernando Cortes, Francisco Pizarro, Jimenez Quesada dan Pedro De Valdivia. Mereka berjuang terus menerus untuk dapat menaklukkan suku-suku di Amerika Latin.
·         Nilai kerjasama
Hal ini ditunjukkan melalui tokoh-tokoh yang
                 












BAB III
KESIMPULAN

            Politik kolonial yang dilakukan bangsa Spanyol  dengan menggunakan politik kolonial asimilasi dalam menduduki daerah koloninya baik dari bahasa, kebudayaan, maupun agama. Dasar dari bangsa Spanyol dalam melakukan politik kolonialnya di Amerika Latin untuk mengeksploitasi kekayaan koloninya baik dari sumber daya alamnya hingga sumber daya manusianya. Dasar lainnya adalah adanya “politik Image” yaitu mencari Prestise di depan negara-negara Eropa lainnya dan juga dimata gereja sebagai negara penyebar agama katolik Roma.
            Pelaksanaan sangat nampak nantinya dimana pemerintah koloni akan dipegang langsung oleh pusat baik Raja Spanyol .Sehingga dalam penjajahan kedua negara tersebut tentunya mempunyai dampak bagi masyarakat Amerika Latin sendiri antara lain dampak negatif yaitu pengeksploitasian sumber daya alam dan sumber daya manusia oleh dan untuk kepentingan Spanyol, sehingga masyarakat Amerika Latin kehilangan hak hidup mereka karena dijadikan budak. Dampak yang positif misalnya berpakaian, sistem pemerintahan, cara makan, agama katolik dll. 

















DAFTAR PUSTAKA

Mukmin, Hidayat. 1981. Pergolakan Di Amerika Latin Dewasa Ini. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Negara Dan Bangsa Jilid 9. 1989. Amerika Tengah dan Amerika Selatan. Jakarta: Grolier.
Soeratman, Darsiti. 1974. Sejarah Afrika Zaman Imperialisme Modern Jilid II. Yogyakarta.


[1] Hidayat Mukmin, Pergolakan Di Amerika Latin Dalam Dasawarsa. 1981, Ghalia Indonesia Jakarta. Hal 23
[2] Ibid, hlm : 18
[3] Ibid, hal 20

Tidak ada komentar:

Posting Komentar