File ini adalah bahan presentas dari kelompok 4 pada mata kuliah Sejarah Amerika Latin.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pejelajahan
yang dilakukan bangsa Eropa dalam mencari dunia baru telah mengakibatkan adanya
kolonialisme. Kebudayaan Eropa yang mempunyai pengaruh besar adalah Spanyol dan
Portugis. Di Amerika Latin khususnya masuknya bangsa Spanyol memberikan
pengaruh yang luas terhadap penduduk asli Amerika Latin yaitu suku Maya, Inca
dan Astek, yang mulai terusik dengan kedatangan bangsa Spanyol . Para ekspedisi
Spanyol yang datang pertama kali ke Amerika Latin antara lain : Henando Cortes
yang melakukan penjelajahan atas Mexico, Fransisco Pizzaro yang melakukan
penjelajahan atas Peru, Jimenez Quesada yang melakukan penjelajahan atas
Colombia dan Pedro de Valdivia yang melakukan penjelajahan atas Chili. Dari
riwayat penjelajahan bangsa Spanyol atas Amerika Latin yang dirintis oleh para
ekspidisi tersebut dapat diketahui bahwa penjelajahan itu sifat mulanya adalah
petualangan belaka dari segelintir manusia yang memiliki motivasi petualangan,
hasrat akan keharuman nama pribadi, hasrat untuk memperoleh kekayaan atau
sering disebut oleh para penulis dengan 3 G yakni Gold, Glory dan Gospel.
Sehingga setelah berhasil menemukan wilayah-wilayah baru dengan demikian
didelegasikan pula kolonialisme dan eksploitasi bangsa-bangsa Amerika Latin
oleh bangsa Spanyol.
B. Rumusan Masalah
BAB II
Politik Kolonial Spanyol di Amerika Latin
A.
Faktor yang mendorong politik kolonial Spanyol
Pelaksanaan
politik kolonial Spanyol di Amerika Latin semuanya berawal dari
penemuan-penemuan wilayah baru, dan jika wilayah baru tersebut memiliki
keuntungan yang besar maka tidak segan-segan mereka untuk menguasai wilayah
baru tersebut untuk dijadikan sebagai daerah koloninya. Politik kolonial Spanyol di Amerika Latin yaitu asimilasi. Adapun faktor yang mendorong dan mendasari pelaksanaan politik
kolonial bangsa Spanyol di Amerika Latin antara lain[1] :
1.
Adanya keinginan untuk mengeksploitasi kekayaan daerah
setempat, karena jika dilihat dari letak georafisnya Amerika Latin kaya akan
barang tambang terutama bahan tambang emas, perak, dan batu permata yang dapat
digunakan untuk menambah kekayaan Spanyol.
2.
Negara jajahan sebagai media untuk memperkuat pandangan
dunia atau berfungsi sebagai ”Market Force” yang baru. Tujuan Spanyol menerapkan politik
kolonial ini supaya dapat menguasai sumber daya alam dimana sumber daya alam
ini jika diperdagangkan ke dunia internasional akan memberikan keuntungan yang
besar pada Spanyol.
3.
Mencari tenaga murah bagi kepentingan ekonominya,
antara lain dengan mengunakan sistem perbudakkan dan pemerasan. Dalam
pengolahan sumber daya alam, Spanyol membutuhkan tenaga kerja ini untuk
menggali pertambangan. Tenaga kerja ini tidak didatangkan dari Spanyol tetapi
didatangkan dari penduduk asli (suku suku asli di Amerika Latin) yang dijadikan
budak dan diperas demi kepentingan ekonomi bangsa Spanyol.
4.
Menyebarkan “Political Image” Spanyol sebagai
kekuatan besar perlu diperhitungkan, oleh kawan maupun lawannya, antara lain
dengan mengintroduksi sistem politik dan pemerintahan Spanyol di negara-negara
jajahan.
5.
Negara-negara jajahan sebagai salah satu faktor
perimbangan politik dunia. Bangsa Spanyol sama seperti bangsa-bangsa Eropa
lainnya yang melakukan ekspansi ke negara lain dan untuk menjadikan negara
jajahan (koloni). Sehingga semakin banyak negara koloni tersebut maka dapat
menunjukan bahwa Spanyol memiliki pengaruh dalam percaturan politik dunia.
6.
Politik rasialnya didasarkan atas kemungkinan
percampuran darah antara orang Spanyol dengan penduduk asli (Indian), namun
dengan tetap mempertahankan diskriminasi politik, ekonomi dan sosio cultur
antara orang-orang Kreol (orang-orang Spanyol yang dilahirkan di daerah
jajahan), orang-orang Mestinzo? Mestiza (keturunan Indian dan orang-orang
Eropa), dan orang-orang Negro dari Afrika.
7.
Politik kebudayaannya didasarkan atas penanaman
kesadaran akan tingginya nilai kebudayaan Spanyol dan kebangsaan dalam penggunaan
bahasa Castellano / Spanyol sebagai bahasa yang kuat fungsinya.
Jika dilihat dari faktor pendorong dan faktor dasar
dalam pelaksanaan politik kolonial Spanyol di Amerika Latin di atas maka pada
dasarnya bangsa Eropa yang menjajah di Amerika Latin memiliki pola yang sama
dengan bangsa Spanyol yaitu dengan dimulai penemuan wilayah baru yang kemudian
dilanjutkan dengan penguasaan terhadap wilayah baru tersebut.
B. Usaha Yang Di Lakukan Oleh Bangsa Eropa
Untuk Menguasai Amerika Latin oleh Negara Spanyol
1. Hernando
Cortes ( penjajahan atas Mexico )
Cortes dilahirkan
di Medellin Spanyol pada tahun 1485. Ia dilahirkan dan dibesarkan di lingkungan
keluarga ningrat, namun kemudian ia lebih suka mengembara daripada belajar pada
salah satu Universitas Salamanca. Pada tahun 1504, Cortes berpetualang ke Santo
Domingo. Karena ajakan Gubernur Diego de Velasquez, pada tahun 1511 pergi ke
Kuba. Karena jiwa pengembaraannya, kemudian ia disuruh oleh Velasquez memimpin
ekspedisi ke Mexico. Pada tanggal 18 November 1518 Cortes berangkat menuju
pantai timur Mexico dengan berbagai macam perlengkapan persenjataan,
budak-budak dan kapal. Di Comuzel pantai Yukatan, ia menemukan seorang pelaut
Spanyol yang terdampar karena kapalnya pecah. Pelaut yang dapat berbahasa
Mayayang berguna bagi Cortes [2].
Pada tanggal 21
April 1519, Cortes mendarat di Veracruz. Dimulailah perlawanan terhadap suku
Asteca yang waktu itu berada di bawah pimpinan raja Moctezuma ke-2. Dengan akal
licik, membeli dan mengadu domba suku-suku setempat sebagaimana bisa
dipraktekkan oleh kolonialis, Cortes akhirnya dapat menakklukkan suku Asteca,
walaupun timbul perlawanan-perlawanan sengit antara lain dari pahlawan-pahlawan
Cuitlahuac dan Cuauhtemoc.
Kota mexico
dikepung dan jatuh pada tanggal 13 Agustus 1521. Kota itu diubah menjadi Nueva
Espana, atau Spanyol baru, untuk membedakan dengan Spanyol asli atau Spanyol
lama. Pada tanggal 15 Oktober 1525 Cortes diangkat menjadi Captain dan Gubernur
Spanyol baru. Namun kemudian, ia dikhianati kawan-kawannya baik dari Spanyol
Lama maupun yang berada di Spanyol Baru. Untuk itu ia harus
mempertanggungjawabkan segala perbuatannya. Ia kembali ke Spanyol Lama pada
tahun 1528, dan menjelaskan keadaan dan perbuatan di Spanyol Baru. Dengan
ekspedisi Cortes itu maka dimulailah masa penjajahan Spanyol atas Mexico selama
kurang lebih 3 abad.
2. Fransisco
Pizzaro ( Penjajahan atas Peru )
Fransisco Pizzaro dilahirkan sekitar tahun 1470-an.
Seperti halnya Cortes, ia berjiwa petualang, selalu tertarik oleh segala sesuatu
yang misterius. Pada tahun 1509 ia pergi ke daerah Karibia dan tahun berikutnya
ke Panama. Dalam tahun 1513 ia mengikuti Balboa, yang pertama kali menemukan
wilayah-wilayah di Pasifik. Tertarik akan kekayaan wilayah sebelah selatan
Panama itu, maka bersama-sama temannya yaitu Diego de Almagro, Fransisco
Pizzaro mulai mengumpulkan uang dengan cara bercocok tanam di Panama. Hasilnya
dibelikan dua buah kapal, dan pada tahun 1542 bersama dengan Diego de Almagro,
ia mulai berlayar menyusuri pantai barat Amerika Selatan. Dalam pelayaran itu,
kapalnya kandas sehingga gagallah ekspedisi pertama itu dan ia terpaksa kembali
ke Panama.
Setelah mengalami kegagalan dalam ekspedisi pertama,
Fransisco Pizzaro kembali mencari sponsor untuk ekspedisi kedua. Pertemuannya
dengan seorang pendeta bernama Hernando de Leque dan wali kota Panama yakni
Gaspar de Espinosa membuahkan hasil. Karena lewat pertemuan ini Fransisco
Pizzaro dibekal dua buah kapal dan 160 orang serta peralatan kecil lainya untuk
ekspedisi kedua. Pada tanggal 10 Maret 1526, ia meneruskan hasil ekspedisi
pertama dan menjurus lebih ke selatan. Melalui espedisi kedua ini, ia meulai
mengetahui betapa kaya suku-suku bangsa Inca di Peru. Namun, karena kehabisan
perlengkapan, mereka kembali lagi ke Panama. Hasil perjalanannya tersebut
dilaporkan oleh Pizarro kepada Raja Charles V. Raja Spanyol ini menghargai
laporan perjalanan tersebut, oleh karena itu Raja menghadiahkan kepada Pizarro
dan Almagro beberapa bidang tanah, dan mengangkat Pizarro sebagai bangsawan.
Kegagalan kedua ini pun tidak membuat Fransisco
Pizarro putus asa. Hal ini dibuktikan denagn adanya ekspedisi ketiga pada tahun
1532. Ekspedisi ketiga ini terdiri dari tiga buah kapal, 183 orang, kuda dan
perlengkapan lainnya. Pada bulan November 1532 ia mencapai Caxamarca, disana ia
bertemu dengan Raja Inca yaitu Atahualpa yang sedang bertengkar dengan
saudaranya yaitu Huascar. Dengan tipu muslihat yang khas Spanyol, kemudian Ia
menawan Raja Atahualpa[3]. Keadaan
ini dimanfaatkan, dapat dilihat dari dilakukannya jual beli sapi, selain itu
antara Pizzaro dan Raja Inca terjadi kesepakatan yaitu Raja akan dibebaskan
apabila ia dapat mengisi ruangan yang berukuran 17 X 23 kaki dengan Emas
setinggi 9 kaki.
Setelah ruangan diisi sesuai dengan persetujuan, Raja
Atahualpa dibawa keluar penjara. Ia tidak dibebaskan dari penjara, melainkan
dibebaskan dari hidupnya, karena pada tanggal 29 Agustus 1533 ia dihukum mati.
Ekspedisi ke tiga ini berhasil menguasai suku Inca dengan cara yang licik yaitu
dengan cara menawan Raja Suku Inca yaitu Atahualipa. Dari Caxamarca inilah
diperluas sayap penjajahan Spanyol.
3. Jimenez
De Quesada (Colombia)
Dalam tahun 1499, di Cordoba Spanyol, lahirlah seorang
bayi, si calon kolonialis Gonzalo Jimenez De Quesada. Lain dari Pizarro, ia
lahir dari keluarga bangsawan. Ia sangat ingin belajar ilmu hukum, tetapi
seperti halnya Cortes dan Pizarro, ia lebih tertarik ilmu petualangan. Dalam
tahun 1535, ia berlayar ke benua Amerika, datang di Santa Marta dekat
Barranguilla, Colombia Utara sekarang. Gubernur Fernando de Lugo membantunya dengan
menugaskan memimpin suatu ekspedisi ke selatan, yang dimulainya pada tanggal 6
April 1536.
Dibanding dengan kawan-kawan yang mendahuluinya, ia
lebih beruntung karena memperoleh perlengkapan yang lebih baik, yaitu 6 buah
kapal, 600 pasukan infanteri, 200 pelaut, 100 ekor kuda, dan perlengkapan
lainnya. Kapal-kapal menjelajahi sungai Magdalena, sedang pasukan daratnya
berusaha mendaki gunung-gunung di Colombia tengah. Melalui perjalanan di hutan
belantara yang sangat sulit ditempuh, angin dan hawa dingin yang mencekam,
serbuan panah beracun dari suku Indian Chibcah, akhirnya hanya 166 orang yang
selamat sampai didaratan dekat Bogota sekarang. Suku Chibcah yang sedang
bertempur satu sama lain mudah dikuasainya.
Pada tanggal 6 Agustus 1538 ia membangun kota Santa Fe
de Bogota. Dari sini lah selanjutnya diperluas kekuasaan Spanyol. Kemudian ia ke Santa Marta, terus melaporkan
hasil ekspedisinya ke Raja Spanyol. Seperti lazimnya Raja, memberikan hadiah
tanah. Tetapi kawan-kawannya yang cemburu melaporkan hal-hal yang menjatuhkan
namanya, antara lain ia dilaporkan perlakuannya terlalu kejam terhadap suku
Chibcha. Kemudian Quesada dijatuhi hukuman pengasingan, tetapi dalam tahun 1549
direhabilitasikan dan menjadi seorang pejabat di Bogota.
Sekitar tahun 1569, ia memimpin lagi suatu ekspedisi
ke selatan dan terlibat dalam pertempuran-pertempuran melawan suku-suku Indian.
Quesada meninggal dunia pada tanggal 16 Pebruari 1579.
4. Pedro
De Valdivia (Chili)
Perdo dilahirkan dari kalangan Spanyol, sekitar tahun
1500. Ia bertugas di pasukan Raja Charles V di Italia, dan dalam tahun 1530
pergi ke Amerika Selatan. Ia datang di Peru, memperoleh kepercayaan Pizarro dan
diberi kekuasaan mengali tambang-tambang, dimana kemudian ia kaya karenanya.
Dalam tahun 1535, Almagaro ingin menguasai Chili dari pangkalannya di Peru,
tetapi gagal. Dalam tahun 1539, ia menugaskan Pedro untuk mengambil alih
tugas-tugasnya untuk menaklukan daerah sebelah selatan. Dalam tahun 1540, Pedro
berangkat dalam memimpin ekspedisi, disertai 200 orang Spanyol dan 1000 orang
penduduk asli. Dengan mengalami segala rintangan, baik dari orang-orangnya
sendiri maupun dari serangan suku Indian Araucania, kemudian ia berhasil
mendirikan kota-kota Santiago (tanggal 12 Februari 1541), La Serena, Valparaiso
( September 1544), Concepcion (Januari 1550), Imperial (1551), dan Valdiva (1552).
Namun, kemudian perlawanan dari suku-suku Indian
menghebat, hingga Pedro meninggal dunia dalam pertempuran pada tanggal 31
Desember 1553. Suku-suku ini dipimpin oleh dua pendekar mereka, Caupolican dan
Lautaro. Sebagai seorang tentara dan petualang, mungkin kematiannya dalam
pertempuran membela Raja merupakan kehormatan tertinggi. Lima puluh tahun
perlawanan suku-suku Indian ini berlangsung, tetapi akhirnya pun dapat didesak
mundur oleh pasukan-pasukan Spanyol hingga ke sebelah selatan dari Sungai
Bio-bio.
Dari riwayat awal penjajahan Spanyol atas Amerika
Latin, yang dirintis oleh keempat orang petualang diatas, dapat kita ketahui
bahwa penjajahan itu sifat mulanya adalah petualang belaka dari segelintir
manusia, yang mempunyai motivasi petualangan, hasrat akan keharuman nama
pribadi, hasrat untuk memperoleh kekayaan, atau sering disebut pula oleh
beberapa penulis dengan Tiga G, yakni Glory, Gospel, dan Gospel. Setelah
ekspedisi-ekspedisi untuk menemukan wilayah-wilayah baru itu berhasi, barulah
Raja Spanyol melegalisasikan dan melembagakan hasil-hasilnya ke dalam bentuk
sistem politik, pemerintahan, ekonomi, sosial, dan kebudayaan yang resmi.
Dengan demikian, dilegalisasikan pulalah kolonialisme dan ekspolitasi
bangsa-bangsa Amerika Latin oleh Spanyol, untuk tiga abad lamanya.
C. Politik Kolonial Bangsa Spanyol Di Amerika
Latin
Bangsa Spanyol dalam melaksanakan politik kolonial di
Amerika Latin diterapkan kedalam beberapa bidang antara lain :
1.
Bidang Politik
Spanyol dalam menerapkan politik kolonial dalam bidang
politik, khususnya pada penerapan sistem pemerintahan di Amerika Latin yaitu
dengan menyamakan dengan sistem pemerintahan di negara Spanyol sendiri, dimana
Raja sebagai penguasa tertinggi. Pemimpin tertinggi dalam pelaksanaan politik
kolonial di Amerika Latin adalah seorang Raja Muda sebagai perwakilan dari Raja
Spanyol yang ditunjuk langsung oleh Raja Spanyol. Dan dalam mejalankan pemerintahan di Amerika
Latin, Raja Muda dibantu oleh Kapten Jendral yang bersama dengan tentaranya.
Selain itu sistem pemerintahan
politik kolonial yang dilakukan Spanyol mendapatkan pengaruh dari gereja,
dimana gereja ikut campur tangan dalam pemerintahan. Dalam hal administrasi
pemerintahan terjadi diskriminasi dimana orang-orang Spanyol kelahiran Amerika
tidak boleh menduduki jabatan penting sebab jabatan tersebut diperuntukan hanya
untuk anggota masyarakat aristokrat Spanyol dan orang-orang Mestizo dibawah
orang Creol.
2. Bidang Ekonomi
Dalam
pelaksanaan kegiatan perekonomiannya, Spanyol melakukan monopoli perdagangan.
Selain itu Spanyol juga melakukan kegiatan eksploitasi kekayaan di Amerika
Latin dan juga melakukan mengeksploitasi penduduk asli dimana penduduk asli
(orang Indian) dijadikan sebagai budak dan harus bekerja keras dan dipunguti
pajak yang terlalu tinggi. Namun dalam penduduk asli (orang Indian) saat
dijadikan budak ternyata banyak yang meninggal karena tenaganya tidak sekuat
dengan orang kulit hitam, sehingga pemerintah mengambil keputusan bahwa orang
kulit hitamlah yang dapat dijadikan budak karena orang kulit hitam lebih kuat.
3. Bidang Sosial :
Dalam
bidang sosial terjadi diskriminasi dan adanya pelapisan sosial antara orang
Spanyol, Indian, serta Negro atau campuran. Hal ini nampak dalam orang-orang
yang berhak menguasai kegiatan ekonomi hanya golongan atas saja yang boleh
menguasai ekonomi. Sehingga dalam masyarakat pun terjadi pembagian dimana
terdapat kelas atas, menegah dan bawah yang sangat diskriminatif. Namun
dalam hal perkawinan mereka diperbolehkan kawin campur.
4. Bidang Kebudayaan
Dalam
bidang kebudayaan Spanyol melakukan Spayolisasi, hal ini bertujuan agar
masyarakat Amerika Latin bangga dengan kebudayaan Spanyol. Masyarakat Amerika
Latin diwajibkan untuk memakai bahasa Spanyol sebagai alat komunikasi, kemudian
penanaman kesadaran dan kebanggaan terhadap nilai-nilai kebudayaan Spanyol
dengan melalui pendidikan sebagai bahasa pengantar. Hal tersebut bertujuan agar
Spanyol dapat menginterasi seluruh warga Amerika Latin agar berbudaya Spanyol.
Selain itu Spanyol juga melakukan penyebaran agama kristen yang dilakukan oleh
misionaris Spanyol.
D.
Dampak Dari Politik Kolonial Spanyol
Dengan diterapkannya politik
kolonial Spanyol di Amerika Latin maka membawa dampak bagi Spanyol dan bangsa
Amerika Latin sendiri. Dampaknya ada yang positif dan ada juga yang negatif.
Dampaknya adalah sebagai berikut :
§ Dampak positif bagi Spanyol
Bagi Spanyol sendiri sudah pasti berdampak positif, Spanyol mendapatkan
keuntungan dengan mengekspolitasi kekayaan Amerika Latin khususnya penerapan
sistem Incomienda oleh Spanyol maka Spanyol mendapatkan budak dari suku Indian.
Keuntungan yang sangat melimpah ini di dapat Spanyol karena daerah Amerika Latin
sangatlah kaya akan bahan tambang seperti emas, perak, berlian dan juga
kekayaan hutan terdapat hutan Amazon yang sekarang merupakan paru-paru dunia.
Selain itu Spanyol juga mengeksploitasi sumber daya manusia yang berupa
perbudakan.
§ Dampak negatif bagi masyarakat Amerika
Latin
Ø Kehidupan rakyat Amerika Latin menjadi
sangat menderita karena mereka dieksploitasi baik dari sumber daya alam hingga
sumber daya manusianya, disamping itu tanah pertanian dirampas dan mereka
dijadikan pekerja di tanah mereka sendiri sebagai budak.
Ø Penduduk di Amerika Latin kehilangan
kebebasan untuk berdagang karena semuanya sudah dimonopoli oleh Spanyol dan
Portugis.
Ø Hancurnya kebudayaan asli Inca, Maya dan
Astek akibat peperangan antara Spanyol dan suku Indian sehingga digantikan
dengan kebudayaan yang baru yaitu kebudayaan Spanyol dan Portugis.
Ø Adanya diskriminasi ras yang terjadi dalam
administrasi dimana hanya orang-orang tertentu saja dari bangsa Spanyol dan
Portugis yang bisa menduduki jabatan penting.
§ Dampak positif dari politik kolonial
Bangsa Spanyol
o
Masyarakat
Amerika Latin dapat mengenyam pendidikan, memperoleh agama yang disebarkan oleh
bangsa Spanyol, dan kegiatan politik hal ini nampak pada masyarakat Amerika
Latin yang berada di Chilli.
E.
Nilai yang diperoleh dari penaklukan
Bangsa Spanyol di Amerika Latin.
·
Nilai
perjuangan
Hal ini ditunjukkan dengan usaha-usaha yang dilakukan oleh beberapa tokoh
Spanyol seperti Hernando Cortes, Francisco Pizarro, Jimenez Quesada dan Pedro
De Valdivia. Mereka berjuang terus menerus untuk dapat menaklukkan suku-suku di
Amerika Latin.
·
Nilai
kerjasama
Hal ini ditunjukkan melalui tokoh-tokoh yang
BAB III
KESIMPULAN
Politik kolonial yang dilakukan bangsa
Spanyol dengan menggunakan politik
kolonial asimilasi dalam menduduki daerah koloninya baik dari bahasa,
kebudayaan, maupun agama. Dasar dari bangsa Spanyol dalam melakukan politik
kolonialnya di Amerika Latin untuk mengeksploitasi kekayaan koloninya baik dari
sumber daya alamnya hingga sumber daya manusianya. Dasar lainnya adalah adanya
“politik Image” yaitu mencari Prestise di depan negara-negara Eropa
lainnya dan juga dimata gereja sebagai negara penyebar agama katolik Roma.
Pelaksanaan
sangat nampak nantinya dimana pemerintah koloni akan dipegang langsung oleh
pusat baik Raja Spanyol .Sehingga dalam penjajahan kedua negara tersebut
tentunya mempunyai dampak bagi masyarakat Amerika Latin sendiri antara lain
dampak negatif yaitu pengeksploitasian sumber daya alam dan sumber daya manusia
oleh dan untuk kepentingan Spanyol, sehingga masyarakat Amerika Latin
kehilangan hak hidup mereka karena dijadikan budak. Dampak yang positif
misalnya berpakaian, sistem pemerintahan, cara makan, agama katolik dll.
DAFTAR PUSTAKA
Mukmin,
Hidayat. 1981. Pergolakan Di Amerika Latin Dewasa Ini. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Negara Dan
Bangsa Jilid 9. 1989. Amerika
Tengah dan Amerika Selatan. Jakarta: Grolier.
Soeratman,
Darsiti. 1974. Sejarah Afrika Zaman Imperialisme Modern Jilid II.
Yogyakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar