Pelaksanaan aksi nyata penerapan budaya positif di lingkungan sekolah dibagi menjadi dua kegiatan yaitu pengimbasan budaya positif kepada rekan kerja sesama guru dan pegawai SMP Negeri 2 Bangunsari dan penerapan budaya positif di dalam kelas bersama dengan siswa.
A. Pengimbasan Budaya Positif Kepada Rekan Kerja
Pengimbasan budaya positif kepada sesama rekan kerja saya laksanakan pada tanggal 8 Januari 2022 pada saat rapat pembagian tugas. Saya sengaja memilih waktu pada saat rapat pembagian tugas dikarenakan pada saat ini semua guru hadir untuk mengikuti kegiatan rapat dan saya meminta izin kepada kepala sekolah untuk menyampaikan materi mengenai penerapan budaya positif di lingkungan sekolah. pada saat rapat pembagian tugas ini dihadiri oleh 25 orang guru dimana pada saat itu saya menyampaikan mengenai segitiga restitusi, keyakinan kelas, lima posisi kontrol dan kebutuhan siswa serta pendekatan BAGJA. Namun yang lebih saya tekan kan di dalam penyampaian ini adalah pendekatan Bagja di mana Saya mengharapkan bahwa setiap guru dapat mengerti mengenai model pendekatan Bagja dimana pendekatan ini melihat hal-hal baik yang ada di dalam diri siswa Guru maupun sekolah. Saya berharap bahwa setiap guru yang ada di SMP Negeri 2 Bangun Sari dapat menemukan hal-hal baik yang ada di dalam dirinya terlebih dahulu sebelum melihat hal-hal yang lebih jauh sehingga dengan hal-hal baik tersebut dapat digunakan untuk membangun sekolah menjadi lebih baik. Saya juga menjelaskan mengenai lima posisi kontrol sebagai seorang guru dalam menghadapi siswa di mana dalam hal ini saya lebih menekankan mengenai posisi kontrol sebagai manajer yang harus dimiliki oleh setiap guru untuk menyelesaikan permasalahan setiap siswa. Setelah saya selesai menyampaikan materi mengenai budaya positif kemudian saya meminta tanggapan kepada dua orang rekan kerja untuk menyampaikan hal-hal yang berkaitan dengan budaya positif.
Ibu Opi Meilani
Ibu Tri Meidiawaty
B. Penerapan Aksi Nyata di Dalam Kelas
Penerapan aksi nyata di dalam kelas ini saya laksanakan pada tanggal 11 Januari 2022. Pada hari ini saya memiliki jadwal mengajar di kelas 9B sehingga saya memutuskan untuk melaksanakan penerapan aksi nyata di kelas tersebut dengan membawa siswa untuk membuat keyakinan kelas dan kelas impian.
Selama penerapan aksi nyata yang ada di dalam kelas saya melihat antusias yang dimiliki siswa pada saat mereka menuliskan mengenai kesepakatan kelas dan juga keyakinan kelas yang akan kami sepakati bersama-sama. Umumnya ada banyak siswa yang membuat kesepakatan kepada dirinya sendiri yaitu tidak ribut di dalam kelas atau pada saat guru menjelaskan di depan kelas, ada juga beberapa siswa yang sepakat bahwa mereka tidak akan datang terlambat, kemudian ada juga beberapa siswa yang menyimpan hati bahwa tidak boleh membuang sampah sembarangan. Setelah saya dan siswa menyimak ati kelas yang kami inginkan kemudian saya membawa mereka untuk menuliskan mengenai kelas yang mereka impikan atau kelas impian, Saya melihat antusias mereka di dalam menulis kelas impian yang mereka inginkan di mana saya melihat bahwa jawaban mereka sangat beraneka ragam. Sebagian besar siswa menginginkan kelas yang tenang dan tidak berisik dan juga mereka menginginkan adanya guru yang asik bagi mereka dalam arti guru dapat mengerti apa yang siswa inginkan dan tidak menjelaskan atau mencatat secara berlebihan tetapi lebih kepada metode belajar yang bervariasi.
Kemudian setelah saya menerapkan budaya positif mengenai keyakinan kelas dan kelas impian saya meminta 2 orang siswa untuk menyampaikan perasaan mereka setelah membuat kesepakatan kelas dan kelas impian.
Rashya Anara
Reinha Gabriela
Video Selengkapnya silahkan dilihat disini :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar