Halooo.... Semoga bermanfaat

Sabtu, 02 Januari 2021

CONTOH LAPORAN PTK MEINGKATKAN MINAT BELAJAR IPS SISWA

 

KATA PENGANTAR

 

Puji syukur kepada Tuhan yang Maha Esa yang telah memberikan limpahan rahmat, dan karunia-Nya kepada kita semua sehingga penyusun diberi kemudahandalam melaksanakan kegiatan Program PPL Universitas Negeri Makasar di SMPN 2 Linggang Bigung. Melalui kegiatan PPL ini penulis dapat menyelesaikan laporan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan baik dan lancer.

Laporan ini PTK merupakan hasil yang telah dilakukan selama melaksanakan kegiatan PPL di SMPN 2 Linggang Bigung yang dimulai pada tanggal 19 Oktober 2020 sampai dengan 16 Nopember 2020. Tentunya, semua ini dapat terwujud bukan karena diri pribadi, tetapi banyak pihak yang telah membantu dalam melaksanakan kegiatan PTK, sehingga dapat berjalan dengan lancar dan sesuai yang diharapkan..

Pada kesempatan ini, penyusun menyampaikanucapan terima kasih kepada :

1.        Keluarga yang saya cintai terutama kepada orangtua yang telah memberikan dukungan moral dan materi.

2.        Ketua LP3 beserta staff yang telah memberikan semua informasi pelaksanaan kegiatan Program PPL di Sekolah.

3.        Ibu Dr. Sri Astuty,SE,M.Si selaku Dosen Pembimbing yang telah memberikan bimbingan dan pemantauan hingga penyusunan laporan ini.

4.        Bapak Kepala Sekolah Sintek, M.Pd.K selaku Kepala SMPN 2 Linggang Bigung yang telah memberikan bimbingan dalam melaksanakan PPL.

5.        Bapak Suyuti, selaku Guru Pamong yang telah banyak memberikan arahan, masukan dan pengalaman serta pengetahuan sehingga kegiatan program PPL yang dilaksanakan oleh mahapeserta didik dapat berjalan sebagaimana mestinya.

6.        Ibu Indrayani,S.Pd,M.Pd selaku Guru Pamong yang telah banyak memberikan arahan, masukan dan pengalaman serta pengetahuan sehingga kegiatan program PPL yang dilaksanakan oleh mahapeserta didik dapat


berjalan sebagaimana mestinya.

7.        Rekan-rekan seperjuangan mahapeserta didik program PPL di SMPN2 Linggang Bigung.

8.        Bapak/ ibu guru dan karyawan SMPN 2 Linggang Bigung yang sudah membantu melancarkan pelaksanaan kegiatan program PPL selamaini.

9.        Semua   pihak   yang tidak  dapat   disebutkan satu persatu         yang telah membatu dalam pelaksanaan kegiatan Program PPL Universitas Negeri Makassar Di SMPN 2 Linggang Bigung

Penyusun menyadari bahwa dalam penyususnan laporan ini masih ditemukan banyak kekurangan bahkan mungkin kekeliruan dalam format penulisan , sehingga kritik/koreksi maupun saran yang sifatnya membangun sangat diperlukan untukmemperbaiki laporan ini. Sehingga diharapkan laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak, terutama bagi pihak SMPN 2 Linggang Bigung dan peserta didik Program PPL Universitas Negeri Makasar dan kalangan lain yang membutuhkan.

 

 

 

 

Penulis,


DAFTAR ISI


Halaman HALAMANJUDUL................................................................................................................ i

HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN........................................................................... ii

HALAMAN PENILAIAN.................................................................................................... iii

KATAPENGANTAR............................................................................................................ iii

ABSTRAK............................................................................................................................. iv

ABSTRACT............................................................................................................................ v

KATA PENGANTAR........................................................................................................... vi

DAFTARISI............................................................................................................................ v

BAB I. PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang............................................................................................................ 1

B.    Identifikasi Masalah................................................................................................... 2

C.   Cara Penyelesaian Masalah........................................................................................ 4

D.   Rumusan Masalah...................................................................................................... 4

E.    Tujuan Penelitian....................................................................................................... 5

F.    Manfaat Penelitian..................................................................................................... 6

BAB II. KAJIAN PUSTAKA

G.   Pengertian Pembelajaran........................................................................................... 7

H.   Penelitian Tindakan Kelas........................................................................................... 9

I.      Minat Belajar............................................................................................................ 12

J.     Model Pembelajaran Discovery Learning................................................................... 13

K.   Pembelajaran Daring................................................................................................ 15

BAB III METODE PENELITIAN

L.    Subjek Penelitian..................................................................................................... 16

M.  Tempat dan Waktu Penelitian................................................................................... 16

N.   Deskripsi persiklus.................................................................................................... 17

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A.   Hasil Penelitian........................................................................................................ 18

B.    Pembahasan............................................................................................................. 20

BAB V PENUTUP

A.   Kesimpulan.............................................................................................................. 21

B.    Saran........................................................................................................................ 22

DAFTARPUSTAKA............................................................................................................ 23

LAMPIRAN.......................................................................................................................... 24


BAB 1 PENDAHULUAN

 

A.     Latar Belakang Masalah

SMP Negeri 2 Linggang Bigung merupakan salah satu sekolah negeri yang berada di kampung Bangunsari, kecamatan Linggang Bigung, Kabupaten Kutai Barat Kalimantan Timur. Sekolah ini memiliki 9 unit ruang belajar yang terdiri dari 3 unit kelas VII, 3 unit kelas VIII dan 3 unit kelas IX dimana fokus penelitian yang dilakukan ada kelas VIII.

Ilmu pengetahuan Sosial merupakan salah satu mata pelajaran yang diterapkan pada    sekolah    SMP    Negeri    2    Linggang    Bigung    dimana    didalam    kegiatan pembelajarannnya menemui beberapa kendala dan permasalahan yang penulis alami. Penulis melihat bahwa ada siswa yang memiliki minta belajar yang rendah terhadap pelajaran IPS yang rendah sehingga hal ini berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa.

Kurangnya minat ini terlihat dari beberapa kejadian yang dialami penulis seperti ada beberapa anak yang tidak fokus ketika penjelasan materi sedang berlangsung dan lebih sibuk melakukan aktifitas lain seperti bercerita dan mengganggu teman. Maka dari itu penulis merasa bahwa minat siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran ini kurang maksimal.

Maka dari itu, penulis berupaya untuk meningkatkan minta belajar siswa melalui metode pembelajaran Discovery Learning yang merupakan salah satu metode pembelajaran inovatif dan kreatif sehingga diharapkan mampu untuk meningkatkan minat belajar siswa pada mata pelajaran IPS di kelas VIII.

B.      Identifikasi Masalah

a.        Minat belajar IPS yang rendah

b.        Minat belajar yang kurang berpengaruh terhadap ahsil belajar yang cendruing rendah

c.        Kurangnya fokus perhatian siswa terhadap penyampaian materi pembelajaran


C.     Analisis Masalah / cara penyelesaian masalah

Cara memecahkan masalah yang akan digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah pendekatan dengan cara menggunakan model pembelajaran Discovery Learning melalui pembelajaran daring dimana siswa diberikan kegiatan untuk beridskusi secara berkelompok kemudian siswa diminta untuk mencari penyelesaiannya serta mempresentasikan hasi diskusi.

D.     Rumusan Masalah

Apakah penerapan model pembelajaran Discovery Learning dapat meningkatkan minat belajar siswa pada mata pelajaran IPS di SMP Negeri 2 Linggang Bigung?

E.      Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui penerapan model pembelajaran Discovery Learning dapat meningkatkan minat belajar siswa pada mata pelajaran IPS di SMP Negeri 2 Linggang Bigung.

F.      Manfaat Penelitian

Hasil penelitian tindakan kelas ini diharapkan dapat bermanfaat bagi sekolah, guru dan bagi siswa. Manfaat tersebut diuraikan seperi:

a.        Manfaat langsung bagi sekolah

Hasil penelitian ini dapat bermanfaat langsung bagi sekolah yaitu meningkatkan kualitas pembelajaran IPS di SMP Negeri 2 Linggang Bigung

b.        Manfaat bagi guru

Memperoleh pengalaman dalam melakukan penelitian tindakan kelas dan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran

c.         Manfaat bagi siswa

Dapat memperoleh pembelajaran yang lebih menarik dan menyenangkan, sehingga dapat meningkatkan minat siswa dalam pembelajaran IPS


BAB II KAJIAN PUSTAKA

 

A.     Pengertian Pembelajaran

Pengertian pembelajaran secara umum adalah proses interaksi antara peserta didik atau siswa dengan pendidik atau guru dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar yang meliputi guru dan siswa yang saling bertukar informasi.

Definisi pembelajaran juga bisa diartikan sebagai suatu proses oleh guru atau tenaga didik untuk membantu murid atau peserta didik agar dapat belajar dengan baik. Arti pembelajaran yang lain adalah usaha sadar dari guru untuk membuat siswa belajar, yaitu terjadinya perubahan tingkah laku pada diri siswa yang belajar, dimana perubahan itu dengan didapatkannya kemampuan baru yang berlaku dalam waktu tertentu dan karena adanya usaha.

Terdapat beberapa ciri-ciri dan karakteristik menurut Sugandi, dkk (2000) di antaranya adalah sebagai berikut.

·         Pembelajaran dilakukan secara sadar dan direncanakan secara sistematis.

·         Pembelajaran dapat menumbuhkan perhatian dan motivasi siswa dalam belajar.

·         Pembelajaran dapat menyediakan bahan belajar yang menarik dan menantang bagi siswa.

·         Pembelajaran dapat menggunakan alat bantu belajar yang tepat dan menarik.

·         Pembelajaran dapat menciptakan suasana belajar yang aman dan menyenangkan bagi siswa.

·         Pembelajaran dapat membuat siswa siap menerima pelajaran baik secara fisik maupun psikologis.

 

B.      Penelitian Tindakan Kelas

a.        Pengertian dan definisi Penelitian Tindakan Kelas

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Action Classroom Research (CAR) adalah penelitian tindakan yang di laksanakan oleh guru didalam kelas. Penelitian tindakan ada hakikatnya merupakan rangkaian “riset-tindakan-riset-tindakan-riset-


tindakan….” Yang dilakukan guru dalam rangka memecahkan masalah. Terkait dengan pengertian PTK diatas, ada beberapa definisi PTK yang perlu disiasati dan dipahami.

Menurut seorang ahli pendidikan Hoopkins (1993) : PTK adalah suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif, yang dilakuka oleh pelaku tindakan untuk meningkatkan kemampuan rasional dan tindakan-tindakannya dalam melaksakan tugas dan memperdalam pemahaman terhadap kondisi dalam melaksanakan tugas dan memperdalam pemahaman terhadap kondisi dalam praktik pembelajaran. Begitu juga dengan Suyanto (1997) : PTK adalah suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat memperbaiki atau meningkatkan praktik-praktik pembelajaran di kelas secara professional.

 

b.        Karakteristik Penelitian Tindakan Kelas

Apabila dirumuskan, karakteristik PTK dapat dijabarkan sebagai berikut:

1)                Masalah PTK berawal dari guru

PTK hauslah dipahami oleh permasalahan praktis yang dihayati oleh guru sebagai pelaku pembelajaran dikelas. Guru merasakan ada masalahnya ketika ia mengajar dikelas. Guru berusahan untuk mengatasi masalah itu dengan sebuah penelitian yang disebut PTK. PTK bukanlah penelitian yang digunakan oleh pihak luar yang tidak tau tentang seluk beluk yang terjadi didalam kelas. PTK bukanlah penelitian yang disarankan oleh pihak lain kepada guru, melainkan muncul dari dalam diri guru sendiri yang merasakan adanya masalah.

2)                Tujuan PTK memperbaiki pembelajaran

Dengan PTK, guru akan berupaya untuk memperbaiki praktik pembelajaran agar menjadi lebih efektif. Oleh karena itu, guru tidak boleh mengorbankan proses pembelajaran karena melakukan PTK. PTK tidak boleh menjadikan proses pembelajaran menjadi terganggu. Guru tidak perlu mengubah jadwal rutin dikelas yang sudah direncanakan hanya untuk PTK. PTK haruslah sejalan dengan rencana rutin sebagai guru. Bahkan, PTK jugadiharapkan tidak lagi


memberikan beban tambahan yang lebih berat. PTK justru harus dikerjakan terintegrasi dalam kegiatan sehari-hari dikelas.

3)                PTK adalah penelitian yang bersifat kolaboratif

Guru tidak harus sendirian dalam melakukan praktik pembelajaran dikelas. Namun,dapat dilaksanakan dengan cara berkolaborasi dengan dosen maupun teman. Dengan cara seperti itu, sebagai guru yang melaksanakn PTK akan banyak menerima masukan tentang prosedur PTK yang benar.

4)                PTK adalah jenis penelitian yang memunculkan adanya tindakan tertentu untuk memperbaiki proses belajar mengajar di kelas.

Tindakan-tindakan tertentu tersebut dapat berupa penggunaan metode pembelajaran tertentu, penerapan strategi pembelajaran tertentu, pemakaian media dan sumber belajar tertentu, jenis pengelolaan kelas tertentu, atau hal-hal yang bersifat inovatif lainnya. Oleh karena itu, penelitian dikelas yang tanpa memberikan tindakan apa-apa di kelas untuk perbaikan praktik pembelajaran bukanlah PTK.

5)                PTK dapa menjembatani kesenjangan antara teori dan praktik pendidikan

Hal tersebut dapat terjadi karena setelah meneliti kegiatan dikelas-dengan melibatkan siswa- akan memperoleh balikan yang bagus dan sistematis untuk perbaikan praktik pembelajaran. Dengan demikian, dapat membuktikan apakah suatu teori pembelajaran dapat diterapkan dengan baik atau tidak dikelas. Selain itu juga dapat mengadaptasi atau mengadopsi teori tersebut untuk diterapkan di kelas agar pembelajarannya efektif dan efisien, optimal,serta fungsional.

 

C.     Minat Belajar

a. Pengertian Minat Belajar

Minat adalah kecenderungan jiwa yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa aktivitas atau kegiatan. Seseorang yang berminat terhadap suatu aktivitas dan memperhatikan itu secara konsisten dengan rasa senang.

Minat dapat menjadi sebab sesuatu kegiatan dan sebagai hasil dari keikutsertaan dalam suatu kegiatan. Karena itu minat belajar adalah


kecenderungan hati untuk belajar untuk mendapatkan informasi, pengetahuan, kecakapan melalui usaha, pengajaran atau pengalaman.

Menurut bloom, minat adalah apa yang disebutnya sebagai subject- related affect, yang didalamnya termasuk minat dan sikap terhadap materi pelajaran. Namun ternyata sulit menemukan pembatas antara minat dan sikap terhadap materi pelajaran. Yang tampak adalah sebuah kontinum yang terentang dari pandangan (affect) negatif terhadap suatu pelajaran. Ini dapat diukur dengan menanyakan pada siswa apakah ia mempelajari itu, apa yang ia sukai atau tidak disukainya mengenai pelajaran dan berbagai pendekatan dengan menggunakan quisioner yang berupaya meningkatkan berbagai pendapat, pandangan, dan preferensi yang mungkin menunjukkan suatu afek positif atau negatif terhadap suatu pelajaran.

Minat belajar dapat ditingkatkan melalui latihan konsentrasi. Konsentrasi merupakan aktivitas jiwa untuk memperhatikan suatu objek secara mendalam. Dapat dikatakan bahwa konsentrasi itu muncul jika seseorang menaruh minat pada suatu objek, demikian pula sebaliknya merupakan kondisi psikologis yang sangat dibutuhkan dalam proses belajar mengajar di sekolah. Kondisi tersebut amat penting sehingga konsentrasi yang baik akan melahirkan sikap pemusatan perhatian yang tinggi terhadap objek yang sedang dipelajari. Minat belajar membentuk sikap akademik tertentu yang bersifat sangat pribadi pada setiap siswa. Oleh karena itu, minat belajar harus ditumbuhkan sendiri oleh masing- masing siswa. Pihak lainnya hanya memperkuat dan menumbuhkan minat atau untuk memelihara minat yang telah dimiliki seseorang.

Kondisi belajar mengajar yang efektif adalah adanya minat dan perhatian siswa dalam belajar. Minat merupakan suatu sifat yang relatif menetap pada diri seseorang. Minat ini besar sekali pengaruhnya terhadap belajar sebab dengan minat seseorang akan melakukan sesuatu yang diminatinya. Sebaliknya, tanpa minat seseorang tidak mungkin melakukan sesuatu.8

Berdasarkan pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa minat belajar adalah kecenderungan yang mengarahkan siswa terhadap bidang-bidang


yang ia sukai dan tekuni tanpa adanya keterpaksaan dari siapapun untuk meningkatkan kualitasnya dalam hal pengetahuan, keterampilan, nilai, sikap, minat, apresiasi, logika berpikir, komunikasi, dan kreativitas.

 

D.     Model Pembelajaran Discovery Learning

a.       Pengertian Discovery Learning

Metode Discovery Learning adalah teori belajar yang didefinisikan sebagai proses pembelajaran yang terjadi bila pelajar tidak disajikan dengan pelajaran dalam bentuk finalnya, tetapi diharapkan mengorganisasi sendiri.

Sebagai strategi belajar, Discovery Learning mempunyai prinsip yang sama dengan inkuiri (inquiry) dan Problem Solving. Tidak ada perbedaan yang prinsipil pada ketiga istilah ini, pada Discovery Learning lebih menekankan pada ditemukannya konsep atau prinsip yang sebelumnya tidak diketahui. Perbedaannya dengan discovery ialah bahwa pada discovery masalah yang diperhadapkan kepada siswa semacam masalah yang direkayasa oleh guru, sedangkan pada inkuiri masalahnya bukan hasil rekayasa, sehingga siswa harus mengerahkan seluruh pikiran dan keterampilannya untuk mendapatkan temuan-temuan di dalam masalah itu melalui proses penelitian.

Dengan mengaplikasikan metode Discovery Learning secara berulang-ulang dapat meningkatkan kemampuan penemuan diri individu yang bersangkutan. Penggunaan metode Discovery Learning, ingin merubah kondisi belajar yang pasif menjadi aktif dan kreatif. Mengubah pembelajaran yang teacher oriented ke student oriented. Mengubah modus Ekspositori siswa hanya menerima informasi secara keseluruhan dari guru ke modus Discovery siswa menemukan informasi sendiri.

b.        Kelebihan dan Kekurangan Penerapan Discovery Learning

1)                Kelebihan

a.        Membantu siswa untuk memperbaiki dan meningkatkan keterampilan- keterampilan dan proses-proses kognitif. Usaha penemuan merupakan kunci dalam proses ini, seseorang tergantung bagaimana cara belajarnya.


b.        Pengetahuan yang diperoleh melalui metode ini sangat pribadi dan ampuh karena menguatkan pengertian, ingatan dan transfer.

c.        Menimbulkan rasa senang pada siswa, karena tumbuhnya rasa menyelidiki dan berhasil.

d.        Metode ini memungkinkan siswa berkembang dengan cepat dan sesuai dengan kecepatannya sendiri.

e.        Menyebabkan siswa mengarahkan kegiatan belajarnya sendiri dengan melibatkan akalnya dan motivasi sendiri.

f.         Metode ini dapat membantu siswa memperkuat konsep dirinya, karena memperoleh kepercayaan bekerja sama dengan yang lainnya.

g.        Berpusat pada siswa dan guru berperan sama-sama aktif mengeluarkan gagasan-gagasan. Bahkan gurupun dapat bertindak sebagai siswa, dan sebagai peneliti di dalam situasi diskusi.

h.        Membantu siswa menghilangkan skeptisme (keragu-raguan) karena mengarah pada kebenaran yang final dan tertentu atau pasti.

i.            Siswa akan mengerti konsep dasar dan ide-ide lebih baik.

j.           Membantu dan mengembangkan ingatan dan transfer kepada situasi proses belajar yang baru.

k.          Mendorong siswa berpikir dan bekerja atas inisiatif sendiri.

l.            Mendorong siswa berpikir intuisi dan merumuskan hipotesis sendiri.

m.         Memberikan keputusan yang bersifat intrinsic.

n.        Situasi proses belajar menjadi lebih terangsang.

o.        Proses belajar meliputi sesama aspeknya siswa menuju pada pembentukan manusia seutuhnya.

p.        Meningkatkan tingkat penghargaan pada siswa.

q.      Kemungkinan siswa belajar dengan memanfaatkan berbagai jenis sumber belajar.

r.       Dapat mengembangkan bakat dan kecakapan individu.


2)              Kelemahan Penerapan Discovery Learning

a.                  Metode ini menimbulkan asumsi bahwa ada kesiapan pikiran untuk belajar. Bagi siswa yang kurang pandai, akan mengalami kesulitan abstrak atau berpikir atau mengungkapkan hubungan antara konsep-konsep, yang tertulis atau lisan, sehingga pada gilirannya akan menimbulkan frustasi.

b.                 Metode ini tidak efisien untuk mengajar jumlah siswa yang banyak, karena membutuhkan waktu yang lama untuk membantu mereka menemukan teori atau pemecahan masalah lainnya.

c.                  Harapan-harapan    yang    terkandung   dalam    metode   ini    dapat   buyar berhadapan

dengan siswa dan guru yang telah terbiasa dengan cara-cara belajar yang lama.

d.                 Pengajaran discovery lebih cocok untuk mengembangkan pemahaman, sedangkan

mengembangkan aspek konsep, keterampilan dan emosi secara keseluruhan kurang mendapat perhatian.

e.                  Pada beberapa disiplin ilmu, misalnya IPA kurang fasilitas untuk mengukur gagasan

yang dikemukakan oleh para siswa

f.                   Tidak menyediakan kesempatan-kesempatan untuk berpikir yang akan ditemukan

oleh siswa karena telah dipilih terlebih dahulu oleh guru.

c.        Sintaks Model Pembelajaran Discovery Learning

1)              Stimulation (Stimulasi/Pemberian Rangsangan)

Pertama-tama pada tahap ini pelajar dihadapkan pada sesuatu yang menimbulkan kebingungannya, kemudian dilanjutkan untuk tidak memberi generalisasi, agar timbul keinginan untuk menyelidiki sendiri. Disamping itu guru dapat memulai kegiatan PBM dengan mengajukan pertanyaan, anjuran membaca buku, dan aktivitas belajar lainnya yang mengarah pada persiapan pemecahan masalah.


Stimulasi pada tahap ini berfungsi untuk menyediakan kondisi interaksi belajar yang dapat mengembangkan dan membantu siswa dalam mengeksplorasi bahan. Dalam hal ini Bruner memberikan stimulation dengan menggunakan teknik bertanya yaitu dengan mengajukan pertanyaan- pertanyaan yang dapat menghadapkan siswa pada kondisi internal yang mendorong eksplorasi. Dengan demikian seorang Guru harus menguasai teknik-teknik dalam memberi stimulus kepada siswa agar tujuan mengaktifkan siswa untuk mengeksplorasi dapat tercapai.

2)              Problem Statement (Pernyataan/ Identifikasi Masalah)

Setelah dilakukan stimulasi langkah selanjutya adalah guru memberi kesempatan kepada siswa untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin agenda- agenda masalah yang relevan dengan bahan pelajaran, kemudian salah satunya dipilih dan dirumuskan dalam bentuk hipotesis (jawaban sementara atas pertanyaan masalah) (Syah 2004:244), sedangkan menurut permasalahan yang dipilih itu selanjutnya harus dirumuskan dalam bentuk pertanyaan, atau hipotesis, yakni pernyataan (statement) sebagai jawaban sementara atas pertanyaan                           yang                                                              diajukan. Memberikan kesempatan siswa untuk mengidentifikasi dan menganalisis permasasalahan yang mereka hadapi, merupakan teknik yang berguna dalam membangun siswa agar mereka terbiasa untuk menemukan suatu masalah.

3)              Data Collection (Pengumpulan Data)

Ketika eksplorasi berlangsung guru juga memberi kesempatan kepada para siswa untuk mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya yang relevan untuk membuktikan benar atau tidaknya hipotesis (Syah, 2004:244). Pada tahap ini berfungsi untuk menjawab pertanyaan atau membuktikan benar tidaknya hipotesis.

Dengan demikian anak didik diberi kesempatan untuk mengumpulkan (collection) berbagai informasi yang relevan, membaca literatur, mengamati objek, wawancara dengan nara sumber, melakukan uji coba sendiri dan sebagainya. Konsekuensi dari tahap ini adalah siswa belajar secara aktif untuk


menemukan sesuatu yang berhubungan dengan permasalahan yang dihadapi, dengan demikian secara tidak disengaja siswa menghubungkan masalah dengan pengetahuan yang telah dimiliki.

4)              Data Processing (Pengolahan Data)

Menurut Syah (2004:244) pengolahan data merupakan kegiatan mengolah data dan informasi yang telah diperoleh para siswa baik melalui wawancara, observasi, dan sebagainya, lalu ditafsirkan. Semua informai hasil bacaan, wawancara, observasi, dan sebagainya, semuanya diolah, diacak, diklasifikasikan, ditabulasi, bahkan bila perlu dihitung dengan cara tertentu serta ditafsirkan pada tingkat kepercayaan tertentu (Djamarah, 2002:22).

Data processing disebut juga dengan pengkodean coding/ kategorisasi yang berfungsi sebagai pembentukan konsep dan generalisasi. Dari generalisasi tersebut siswa akan mendapatkan pengetahuan baru tentang alternatif jawaban/ penyelesaian yang perlu mendapat pembuktian secara logis

5)                  Verification (Pembuktian)

Pada tahap ini siswa melakukan pemeriksaan secara cermat untuk membuktikan benar atau tidaknya hipotesis yang ditetapkan tadi dengan temuan alternatif, dihubungkan dengan hasil data processing (Syah, 2004:244). Verification menurut Bruner, bertujuan agar proses belajar akan berjalan dengan baik dan kreatif jika guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menemukan  suatu konsep, teori, aturan atau pemahaman melalui contoh-contoh yang ia jumpai dalam kehidupannya.

Berdasarkan hasil pengolahan dan tafsiran, atau informasi yang ada, pernyataan atau hipotesis yang telah dirumuskan terdahulu itu kemudian dicek, apakah terjawab atau tidak, apakah terbukti atau tidak.

6)              Generalization (Menarik Kesimpulan/Generalisasi)

Tahap generalisasi/ menarik kesimpulan adalah proses menarik sebuah kesimpulan yang dapat dijadikan prinsip umum dan berlaku untuk semua kejadian atau masalah yang sama, dengan memperhatikan hasil verifikasi (Syah, 2004:244). Berdasarkan hasil verifikasi maka dirumuskan prinsip-prinsip yang


mendasari generalisasi. Setelah menarik kesimpulan siswa harus memperhatikan proses generalisasi yang menekankan pentingnya penguasaan pelajaran atas makna dan kaidah atau prinsip-prinsip yang luas yang mendasari pengalaman seseorang, serta pentingnya proses pengaturan dan generalisasi dari pengalaman-pengalaman itu.

 

E.      Pembelajaran Daring

a.        Pengertian

Daring merupakan singkatan dari “dalam jaringan” sebagai pengganti

kata online yang sering kita gunakan dalam kaitannya dengan teknologi internet. Daring adalah terjemahan dari istilah online yang bermakna tersambung ke dalam jaringan internet.

Pembelajaran daring artinya adalah pembelajaran yang dilakukan secara online, menggunakan aplikasi pembelajaran maupun jejaring sosial.

b.        Ciri-ciri Pembelajaran Daring

Pembelajaran daring merupakan pembelajaran yang dilakukan tanpa melakukan tatap muka, tetapi melalui platform yang telah tersedia. Segala bentuk materi pelajaran didistribusikan secara online, komunikasi juga dilakukan secara online, dan tes juga dilaksanakan secara online. Daring juga menyatakan kondisi pada suatu alat perlengkapan atau suatu unit fungsional. Sebuah kondisi dikatakan daring apabila memenuhi beberapa persyaratan sebagai berikut.

i.       Di bawah pengendalian langsung dari alat yang lainnya.

ii.        Di bawah pengendalian langsung dari sebuah sistem.

iii.         Tersedia untuk penggunaan segera atau real time.

iv.        Tersambung pada suatu sistem dalam pengoperasiannya,

v.        Bersifat fungsional dan siap melayani.


BAB III METODOLOGI PENELITIAN

 

 

A.      Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII yang berjumlah 20 orang

B.       Tempat dan Waktu Pelaksanaan

a.       Tempat

Penelitian Tindakan kelas ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Linggang Bigung

b.      Waktu

Waktu pelaksanaannya dimulai dari 19 Oktober 2020 sampai dengan 16 November 2020

C.       Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan pada siklus ini ialah menggunakan desain penelitian

model John Elliot seperti yang tampak pada gambar dibawah ini:


D.      Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian tindakan kelas yang digunakan yaitu: instrumen pengumpul data yang meliputi

1.        lembar observasi minat belajar siswa,

2.        pedoman wawancara,


3.        lembar catatan lapangan,

4.        lembar tes siswa;

E.       Teknik Analisis Data

 

Teknik analisis Data yang digunakan adalah dengacara menggunakan data Observasi yang dilakukan pada saat kegiatan Pembelajaran Berlangsung. Analisis yang digunakan adalah dengan menggunakan metode Perbandingan antara Siklus 1 dan Siklus 2 apakah dengan menggunakan model pembelajaran Discovery Learning terdapat peningkatan atau tidak.

Adapun data Observasi adalah sebagai berikut:

 

Observasi minat Belajar Siswa :

 

 

No

 

Komponen yang diamati

1

Kehadiran peserta didik yang

Mengikuti pelajaran

 

2

Ketika pelajaran IPS berlangsung peserta didik mengikutnya dengan baik

3

Keterlibatan siswa dalam menyelesaikan tugas

 

4

Ketika kegiatan berdiskusi peserta didik sudah berdiskusi dengan baik

5

Ketertarikan siswa terhadap media

 

 

F.       Indikator Keberhasilan

 

Indikator Keberhasilan merupakan suatu kriteria yang digunakan untuk melihat tingkat keberhasilan dari kegiatan penelitian tindakan kelas dalam meningkatkan atau memperbaiki minat belajar mengajar dikelas 8. Dalam PTK ini yang akan dilihat adalah indikator kinerjanya. Maka diperlukan indikator sebagai berikut :

1.        Hasil Observasi minat belajar siswa. Peningkatan minat belajar dapat terlihat


apabila terjadi kenaikan % dari pelaksanaan Siklus 1 dan terjadi peningkatan % pada siklus 2.

2.        Keaktifan siswa yang dibuktikan dengan meningkatnya partisipasi siswa didalam kegiatan pembelajaran yang diamati melalui observasi guru

3.        Setelah pelaksanaan penelitian ini diharapkan minat peserta didik terhadap pelajaran IPS semakin meningkat yang dibuktikan dengan keaktifan siswa dalam kegiatan pembelajaran.

 

 

G.      Deskripsi Per Siklus

a.       Siklus I

1)                Perencanaan Tindakan

Kegiatan yang dilakukan pada tahap perencanaan adalah :

a)        Mengadakan pertemuan, guru pelaksanaan tindakan dan guru pengamat berdiskusi tentang persiapan penelitian

b)       Menyiapkan lembar observasi aktifitas guru, lembar aktifitas siswa, angket pertisipasi, angket respon siswa, soal tes, pedoman wawancara dan catatan lapangan

c)        Menyiapkan rencana pelajaran yang telah disusun pada persiapan penelitian

d)       Menyiapkan tape recorder dan alat tulis untuk observasi dan wawancara

2)                Pelakasaan tindakan

Pelaksanaan tindakan, berupa kegiatan nyata penerapan model pembelajaran Discovery Learning pada mata pelajaran IPS di kelas VIII SMP Negeri 2 Linggang Bigung.

3)                    Observasi

Pada tahap observasi ini, dilaksanakan observasi aktifitas guru, observasi aktifitas siswa dan wawancara dengan siswa. Observasi dilakukan oleh guru pengamat. Wawancara direkam dengan tape recorder dan dicatat dalam catatan lapangan.

4)                Evaluasi


Pada tahap evaluasi ini peneliti:

a)        Melakukan evaluasi tindakan yang telah dilakukan yang meliputi evaluasi mutu, jumlah dan waktu dari setiap macam tindakan

b)       Melakukan pertemuan untuk membahas hasil evaluasi tentang skenario pembelajaran dan lain-lain

c)        Memperbaiki pelaksanaan tindakan sesuai hasil evaluasi, untuk digunakan pada siklus berikutnya

d)       Evaluasi tindakan I.

5)                    Refleksi

Pada tahap ini, data yang diperoleh dari hasil evaluasi kemudian dianalisis. Hasil analisis digunakan untuk merencanakan pada siklus selanjutnya.

b.      Siklus II

1)                Rencana

Tim peneliti membuat rencana pembelajaran berdasarkan hasil refleksi pada siklus pertama.

2)                Tindakan

Guru melaksanakan pembelajaran berdasarkan rencana pembelajaran hasil refleksi pada siklus pertama.

3)                Pengamatan

Tim peneliti (gurudan kolaborator) melakukan pengamatan terhadap aktivitas pembelajaran.

4)                Refleksi

Tim peneliti melakukan refleksi terhadap pelaksanaan siklus kedua dan menganalisis serta membuat kesimpulan atas pelaksanaan pembelajaran yang telah direncanakan dengan melaksanakan tindakan tertentu. Apakah pembelajaran yang telah dikemas dengan tindakan tertentu dapat meningkatkan atau memperbaiki masalah yang diteliti dalam PTK tersebut.


BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

 

 

 

A.   Hasil Penelitian

 

1.         Minat Belajar Siswa

a) Aktivitas siswa pada siklus I

Data hasil observasi aktivitas peserta didik pada tindakan Siklus I disajikan pada Tabel 4.1 berikut ini:

Tabel 4.1. Hasil Observasi Aktivitas minat peserta didik Pada Siklus I

 

 

No

 

Komponen yang diamati

 

Siklus I

F

%

1

Kehadiran peserta didik yang

 

Mengikuti pelajaran

 

5

 

100

 

2

Ketika pelajaran IPS berlangsung peserta didik mengikutnya dengan

baik

 

3

 

60

3

Keterlibatan           siswa           dalam

menyelesaikan tugas

 

4

 

80

 

4

Ketika kegiatan berdiskusi peserta didik sudah berdiskusi dengan baik

 

4

 

80

5

Ketertarikan siswa terhadap media

 

3

 

60

Sumber : Hasil olah data 2020


Berdasarkan tabel 4.1 yang disajikan diatas dapat dilihat bahwa aktivitas peserta didik dalam proses pembelajaran pada tindakan siklus I adalah sebagai berikut :

1.                     Peserta didik yang hadir mengikuti pelajaran sebanyak 5 orang.

2.                     Peserta didik yang mengikuti / mepperhatikan pembelajaran dengan baik sebanyak 3 orang.

3.                     Peserta didik yang terlibat dalam menyelesaikan tugas sebanyak 4 orang

4.                     Peserta didik yang terlibat dalam kegiatan diskusi 4 orang

5.                     Peserta didik yang memeiliki ketertarikan terhadap media yang digunakan sebanyak 3 orang

Data hasil observasi aktivitas peserta didik pada tindakan Siklus II dapat dilihat pada Tabel 4.2

Tabel 4.2 Hasil Observasi Aktivitas minat Peserta didik Pada Tindakan Siklus II

 

 

No

 

Komponen yang diamati

Siklus II

F

%

1

Kehadiran peserta didik yang

 

Mengikuti pelajaran

 

10

 

100

2

Ketika pelajaran IPS berlangsung peserta

didik mengikutnya dengan baik

9

90

3

Keterlibatan             siswa              dalam

menyelesaikan tugas

 

10

100

4

Ketika kegiatan berdiskusi peserta didik

sudah berdiskusi dengan baik

9

90

5.

Ketertarikan siswa terhadap media

 

 

10

 

 

100

Sumber : Hasil olah data 2020


Berdasarkan tabel 4.2 di atas dapat dilihat dalam proses pembelajaran pada tindakan Siklus II dideskripsikan sebagai berikut :

1.                 Peserta didik yang hadir mengikuti pelajaran sebanyak 10 orang.

2.                 Peserta didik yang mengikuti / mepperhatikan pembelajaran dengan baik sebanyak 9 orang.

3.                 Peserta didik yang terlibat dalam menyelesaikan tugas sebanyak 10 orang

4.                 Peserta didik yang terlibat dalam kegiatan diskusi 9 orang

5.                 Peserta didik yang memeiliki ketertarikan terhadap media yang digunakan sebanyak 10 orang

Selanjutnya pada Tabel 4.3 disajikan informasi bahwa pada Siklus I dan Siklus II diperoleh hasil peningkatan minat peserta didik yang dapat dilihat sebagai berikut:


Tabel 4.3. Perbandingan Hasil Observasi Aktivitas Peserta didik Pada Siklus I dan Siklus II

 

No

Komponen yang diamati

Siklus I

Siklus II

Peningkatan

F

%

F

%

F

%

1

Kehadiran peserta didik yang

 

Mengikuti pelajaran

 

5

 

100

 

10

 

100

 

5

 

0

2

Ketika pelajaran IPS berlangsung

peserta didik mengikutnya dengan baik

 

3

 

60

 

9

 

90

 

6

 

30

3

Keterlibatan          siswa          dalam

menyelesaikan tugas

 

4

 

80

 

10

100

 

6

 

20

4

Terlibat dalam kegiatan diskusi

secara aktif

4

80

9

90

 

5

 

10

 

 

5

Ketertarikan siswa terhadap media

 

3

 

60

 

10

 

100

 

7

 

40

 

1.              Peserta didik yang memperhatikan simulasi yang dijelaskan guru Siklus I 100% dan 100% pada Siklus II. Hal ini menunjukkan dengan menggunakan model pembelajaran discovery learning, dapat meningkatkan minat peserta didik dalam belajar.

2.                 Peserta didik yang mengikuti / memperhatikan pembelajaran dengan baik pada  siklus 1 60% meningkat menjadi 90% pada siklus 2. Hal ini mennjukkan bawah dengan menerapkan model pembelajaran Discovery Learning dapat meningkatkan perhatian siswa terhadap pembelajaran.

3.              Peserta didik yang terlibat dalam menyelesaikan tugas pada siklus 1 80 % meningkat menjadi 100% pada siklus 2. Hal ini menunjukkan bahwa dengan menerapkan model pembelajaran discovery learning dapat mingkatkan keterlibatan siswa dalam menyelesaikan tugas.

4.              Peserta didik yang terlibat dalam kegiatan diskusi pada siklus 1 80% menigkat menjadi 90 % pada siklus 2. Hal ini menunjukkan bahwa dengan menerapkan model


pembelajaran discovery learning dapat meningkatkan keterlibatan siswa dalam kegiatan diskusi

5.              Peserta didik yang memeliki ketertarikan terhadap media pada siklus 1 60 % meningkat menjadi 100 %. Hal ini menunjukkan bahwa dengan menerapkan model pembelajaran discovery learning dalam meningkatkan ketertarikan siswa terhadap media pembelajaran

 

B.      Pembahasan

Penelitian yang dilakukan pada siswa Kelas VIII di SMP Negeri 2 Linggang Bigung dengan menggunakan modelpembelajaran Discovery Learning dilaksanakan dengan tindakan dua siklus yaitu Siklus I dan berakhir di Siklus II. Penelitian berakhir ditindakan Siklus II karena padatindakan ini telah mencapai indikator keberhasilan.

Berdasarkan data hasil penelitian yang disajikan dapat dilihat bahwa di siklus I Minat belajar peserta didik belum memperlihatkan hasil yang memuaskan yang berarti bahwa minat belajar peserta didik belum mencapai yang diharapkan yaitu ketuntasan 90 %.

Berdasarkan data hasil observasi minat peserta didik pada siklus 1 masih ada beberapa komponen yang belum mencapai 90 % yaitu pada item 2,3,4, dan lima namun setelah dilakukan pembelajaran pada siklus II item tersebut mengalami kenaikan yang cukup signifikan dan berhasil mencapai 90% bahkan melebihinya.

Pada saat penerapan siklu I, beberapa peserta didik terlihat kurang berminat dalam mengikuti pembelajaran dan berdasarkan hasil wawancara ternyata 2 orang mengatakan bahwa IPS adalah pembelajaran yang kurang menyenangkan karena dianggap monoton namun hal ini berubah meningkat sebesar 30 % setelah peneliti menerapkan model pembelajaran Discovery learning. Siswa lebih senang jika didalam kegiatan pembelajaran IPS menggunakan model pembelajaran yang kreatif agar tidak terkesan monoton.

Pada kegiatan siklus II terlihat antusias siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran yang dibuktikan dengan peningkatan keterlibatan siswa dalam mengerjakan tugas sebesar 20 % dan keterlibatan siswa dalam kegiatan diskusi


sebesar 10 %. Hal ini jelas membuktikan bahwa dengan menerapkan model pembelajaran discovery learning dapat meningkatkan minat belajar siswa khususnya dalam pelajaran IPS.


BAB V PENUTUP

 

 

 

A.   Kesimpulan

 

Berdasarkan hasil analisis data s e r t a pembahasan yang diuraikan diatas, dapat disimpulkan bahwa minat belajar IPS peserta didik pada kelas VIIIB SMP Negeri 2 Linggang Bigung dapat ditingkatkan dengan menggunakan model pembelajaran Discovery Learning. Hal ini dapat dilihat dengan adanya  peningkatan minat dan persentase dari siklus I ke siklus II.

B.   Saran

 

Dari hasil penelitian dan analisis data di atas di atas dapat di ketahui bahwa hasil belajar IPS siswa kelas VIIIB SMP Negeri 2 Linggang Bigung dapat ditingkatkan dengan menggunakan model pembelajaran Discovery Learning, oleh karena itu disarankan beberapa hal sebagai berikut:

1.  Diharapkan guru mata pelajaran dapat menggunakan model pembelajaran Discovery Learning dalam kegiatan pembelajaran agar dapat menarik perhatian minat siswa.

2.  Diharapkan dalam proses pembelajaran, guru menggunakan media pembelajaran yang menarik sehingga yang dapat merangsang keaktifan peserta didik dalam proses belajar

3.  Diharapkan dalam proses pembelajaran ,guru lebih aktif untuk mendekati siswa sehingga siswa merasa diperhatikan dan tidak merasa bosan dan lebih sering memberi motivasi kepada siswa.


DAFTAR PSUTAKA

 

 

Arief Sidharta. 2006. Media Pembelajaran Sejarah. Jakarta : Depdiknas Dirjen PMPTK PPPG IPA

 

Arikunto, Suhasimi dkk. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Bumi Aksara

 

 

Dikmenum. 2005. Kurikulum mata Pelajaran Sejarah. Jakarta : Artikel

 

 

Ghony, M. Djunaidi. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Malang : UIN-Malang Press. Ibrahim, M,et al. 2000. Pembelajarah Koperatif . Surabaya : University Press.

Oemar Hamalik . 1980. Media Pendidikan. Bandung : Transito

 

 

Madya, Suwarsih. 2007. Teori dan praktik Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: ALFABETA

 

 

Poppy K Devu. Et al. 2006. Seri Mencerdaskan Siswa Sejarah kelas X. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

 

Sudikin,.2002 . Manajemen Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta. Insan Cendikia.

 

 

Sardiman,A.M. 2001. Interaksi dan Motivasi Pembelajaran. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.

 

Sukarman,  H.  2003.  Dasar-dasar didaktik dan     peeenerapannnnya dalam pembelajaran.

 

Jakarta : Depdiknas

 

 

Winkel, W.S. 1996. Psikologi Pengajaran. Jakarta : Gramedia Widiasarana Indonesia


LAMPIRAN RPP SIKLUS 1

 

 

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

 

Satuan Pendidikan    : SMP Negeri 2 Linggang Bigung Mata Pelajaran          : IPS

Tema                          : Pengaruh Interaksi Sosial Terhadap Kehidupan Sosial Dan Kebangsaan

Sub Tema                   : Saluran-saluran Mobilitas Sosial Kelas/Semester          :VIII/Ganjil

Tahun Pelajaran       : 2020/2021

Alokasi Waktu                       : 2 JP (1 x Pertemuan)

 

A.     Kompetensi Inti

 

No

Kompetensi Inti

1

Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya

2

Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi,

gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya

3

Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin

tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata

4

Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah

dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori

 

B.      Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)

 

Kompetensi Dasar (KD)

IndikatorPencapaianKompetensi (IPK)

3.2. Menganalisis pengaruh interaksi sosial dalam ruang yang berbeda terhadap kehidupan sosial budaya serta pengembangan kehidupan kebangsaan.

IPK Pendukung

            Menyimpulkan konsep saluran mobilitas social.

 

IPK Kunci

            Menganalisis           saluran-saluran     mobilitas sosial.

                   Menganalisis manfaat dari saluran-saluran


 

mobilitas sosial

 

IPK Pengayaan

3.3.4.Menganalisis Dampak Mobilitas Sosial

4.2 Menyajikan hasil analisis tentang pengaruh interaksi social dalam ruang yang berbeda terhadap kehidupan sosial dan budaya serta pengembangan kehidupan kebangsaan.

IPK Kunci

                   Keterampilan melaksanakan diskusid an presentasi tentang menganalisis saluran- saluran mobilitas sosial

 

         Mempresentasikan hasil diskusi tentang

Menganalisis saluran-saluran mobilitas social.

 

C.     Tujuan Pembelajaran:

1.            Kompetensi Sikap

a)          Sikap Spiritual

1)                Peserta didik dapat Berdo’a Sebelum dan Sesudah Belajar

2)                Peserta didik mau meminta maaf dan mengakui kesalahan

3)                Peserta didik dapat Mengucap Syukur ketika Berhasil Mengerjakan Tugas

4)                Peserta didik dapat menjalankan jabatan dipemerintahan sesuai dengan sumpah jabatannya (tidak Korupsi, Kolusi dan Nepotisme)

 

b)       Sikap Sosial

1)                Perserta didik dapat Menunjukkan rasa ingin tahu yang besar, antusias, aktif, dalam kegiatan pembelajaran.

2)                Perserta didik dapat Menyelesaikan semua tugas individu maupun kelompok sesuai dengan waktu yangtelah ditentukan.

3)                Perserta didik dapat menjawab pertanyaan, menyanggah, sertamengajukan pernyataan selama kegiatan diskusi dan pembelajaran berlangsung.

4)                Perserta didik dapat membantu dalam menganalisis dan menyelesaikan semua pertanyaan diskusiyang diberikan mengemukakan gagasan maupun ide selama kegiatan diskusi berlangsung.

5)                Peserta didik dapatmengadakan bakti social untuk mengoperasi pasien Katarak.

 

2.          Kompetensi Kognitif

a)          Melalui media tayangan Power Point Peserta didik mampu Menyimpulkan konsep saluran-saluran mobilitas social dengan benar dan tepat.

b)          Melalui media tayangan Power Point Peserta didik mampu Menganalisis saluran-saluran mobilitas sosial dengan benar dan tepat.


c)          Melalui media tayangan Power Point Peserta didik mampu Menganalisis manfaat dari saluran-saluran mobilitas social dengan benar dan tepat.

 

3.            Kompetensi Psikomotorik

a)          Setelah menonton tayangan video Peserta didik mampu melaksanakan diskusi tentang saluran-saluran mobilitas social dengan baik.

 

b)          Melalui Google Meet/Google Classroom Peserta didik mampu mempresentasikan hasil diskusi tentang saluran-saluran mobilitas sosial dengan baik.

 

B.      Materi Pembelajaran

1.       Materi pembelajaran regular

A.     Pendidikan

Saluran-saluran Mobilitas Sosial di Indonesia, pendidikan merupakan saluran bagi mobilitas vertikal yang sering digunakan karena melalui pendidikan orang dapat mengubah statusnya. Lembaga-lembaga pendidikan pada umumnya merupakan saluran yang konkret dari mobilitas vertikal ke atas, bahkan dianggap sebagai social elevator (perangkat) yang mengangkat seseorang dari kedudukan yang rendah ke kedudukan yang lebih tinggi. Pendidikan memberikan kesempatan pada setiap orang untuk mendapatkan kedudukan yang lebih tinggi.

 

 

B.  Organisasi Politik

Banyak contoh orang yang meniti perjuangan karir di organisasi politik dari tingkat rendah sampai tingkat tinggi. Sebagai contoh, Presiden Republik Indonesia pertama Ir Sukarno. Ketika mendirikan Partai Nasional Indonesia, Sukarno tidak memiliki jabatan di pemerintahan. Namun, melalui perjuangan politiknya, Sukarno semakin dikenal rakyat dan penjajah. Pada saat kemerdekaan, Sukarno dipilih menjadi Presiden Republik.

C.   Organisasi Ekonomi

Organisasi yang bergerak itu antara lain dalam bidang perusahan ataupun jasa umumnya memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi seseorang untuk mencapai mobilitas vertikal. Organisasi ekonomi itu antara lain koperasi dan badan usaha.

D.   Organisasi Profesi

Contoh organisasi profesi lainnya yang dapat dijadikan sebagai saluran mobilitas vertikal adalah Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Himpinan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), dan organisasi profesi lainnya. Kalian dapat menemukan berbagai organisasi profesi yang ada di Indonesia.

2.       Materi pembelajaran remedial

Ø  Saluran-saluran Mobilitas Sosial.


3.       Materi pembelajaran pengayaan

Ø  Dampak Mobilitas Sosial.

B.        Metode Pembelajaran

1.       Pendekatan                 : Scientific Learning

2.       Model Pembelajaran : Discovery Learning

3.    MetodePembelajaran      : Tanya Jawab, Diskusi, Penugasan

 

C.     Media Pembelajaran

1.       GoogleMeet

2.       Google Classroom

3.       Google Form ( Untuk Soal)

4.       Laptop

5.       Tayangan slide Power point (ppt) yang telah disiapkan

D.       Bahan Ajar

Bahan bacaan : Saluran-saluran Mobilitas Sosial.

 

E.      Sumber Belajar

1.       Buku Siswa Kelas 8 Halaman : 94-96

2.       Internet

 

 

 

 

 

 

 

F.      Langkah-langkah Pembelajaran

 

 

TAHAP PEMBELAJARAN

 

 

KEGIATAN PEMBELAJARAN

 

ALOKASI WAKTU

A. Kegiatan Pendahuluan (10 menit)


Pendahuluan (persiapan/ orientasi)

Ø Melalui tatap muka via Google Meet, Guru mengucapkan salam, menanyakan kabar, mengecek kehadiran peserta didik, serta mengajak peserta didik berdoa bersama- sama untuk pelaksanaan pembelajaran yang akan dilaksanakan.

10 menit

 

Ø Siswa menyanyikanlagu Nasional “Dari Sabang Sampai Merauke”.

 

Motivasi

Ø Guru memberi motivasi peserta didik untuk aktif dalam proses pembelajaran.

Ø Guru mengadakan Pretes (menanyakan mata pelajaran sebelumnya)

 

Persepsi

Ø  Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang harus dicapai pesertadidik.

 

 

Ø  Guru menyampaikan cakupan materi yang akan dipelajari dan mengkaitkanya dengan contoh kehidupan sehari-hari peserta didik.

 

 

Ø  Menginformasikan teknik penilaian yang digunakan selama proses pembelajaran.

 

B. Kegiatan Inti (60 menit)

Sintak Model

KEGIATAN LITERASI

Ø  Gurumemusatkanperhatianpesertadidik.

Ø  Guru menampilkan tayangan Power Point tentang Saluran-saluranMobilitasSosial.

 

 

 

 

 

 

 

 

15 menit

Discovery Learning

1. Stimulation (stimulasi/pemb erian rangsangan)

 


 

2. DataCollection

(Pengumpulan Data)

Guru menguraikan kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan oleh peserta didik dengan urutan sebagai berikut.

1.      Guru mengajukan pertanyaan pada peserta didik mengenai Saluran- saluranMobilitasSosial.

2.      Guru meminta peserta didikuntuk memformulasikan pertanyaan- pertanyaan terkait Saluran- saluranMobilitasSosial.

3.      Kemudian mengarahkan agar pertanyaan-pertanyaantersebut menjadi sebagaiberikut:

a.      Apa saja contoh Saluran-saluran Mobilitas Sosial yang ada di Indonesia

?

b.      Apa manfaat dari saluran mobilitas pendidikan ?

c.      Apa tujuan didirikannya saluran mobilitas ekonomi ?

d.      Mengapa organisasi profesi dapat menjadi sarana saluran mobilitas vertikal ?

e.      Apa manfaat dari saluran mobilitas organisasi politik ?

4.      Guru memberikan penjelasan mengenai diskusi yang akan dilakukan olehpeserta didik.

#Dikerjakansecaraberkelompok,satu kelompok 5orang

10 menit


 

3. Data Processing

(Pengolahan Data)

CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIS) &

COLLABORATION (KERJASAMA)

Peserta didik menggali data yang relevan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang telah diidentifikasi melalui:

1.  Mengamati obyek melalui gambar dan visualisaivideo.

2.  Mencari nara sumberlain

3.  Membaca sumber lain dariinternet.

4.  Peserta didik saling bertukar informasi data yang telahdidapatkan.

 

CREATIVITY (KREATIVITAS)

Ø  Peserta didik melakukan pengolahan analisisdata.

Ø  Guru membantu jika ada peserta didik yang mengalami kesulitan dalam proses pengolahan dananalisisdata.

Ø  Peserta didik menyusun bahan presentasi.

Ø  Guru membantu jika ada peserta didik yang mengalami kesulitan dalammembuat bahan presentasi.

 

15 menit

4. Verification (Pembuktian/ verifikasi)

COLLABORATION (KERJASAMA),COMMUNICATION (KOMUNIKASI) &CREATIVITY (KREATIVITAS)

Ø  Peserta didik secara berkelompok mempresentasikan hasil diskusi yangtelah dikerjakan.

Ø  Kelompok lain menanggapi baik berupa pertanyaan maupun tanggapan dan masukan kemudian membuat catatankecil untuk dibandingkan dengan hasil pemahamannya.

Ø  Guru melakukan identifikasi dan mencatat keaktifan peserta didik.

15 menit


 

 

 

 

5. Generalization

(menyimpulkan)

 

Ø  Peserta didik diminta untuk mengkaji ulang dan menyimpulkan hasil diskusi dalam kelompok tentang saluran- saluranmobilitassosial.

Ø  Guru memberikan penguatan dengan memberikan penjelasan dan mengoreksi kesalahan konsep jikaada.

 

5 menit

C. Kegiatan Penutup (10 menit)

Penutup

Ø  Guru memberikan apresiasi berupapujian dan motivasi kepada kelompok yang telah presentasi.

Ø  Guru melakukan refleksi terhadap kegiatan yang telah dikerjakan,baik diskusi maupun presntasi

Ø  Guru memberikan umpanbalik.

Ø  Guru melakukan penilaian untuk mengetahui tingkat ketercapaian indikator.

Ø  Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuanberikutnya.

Ø  Guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam danberdoa.

10 menit

 

 

G.     Penilaian, Pembelajaran Remedial dan Pengayaan

1.       Teknik Penilaian

a.    Sikap

Bentuk: Non tesberupaobservasi, instrumenlembarobservasisikap

b.    Keterampilan

Bentuk: Non Tesyaitu kegiatan diskusi dan presentasi kelompok berupalaporantentang Pasar.

c.     Pengetahuan

Tes Tulis melalui Google form di Google Classroom

2.         Instrumenpenilaian

Membuat Rubric


a.    Sikap(terlampir)

b.    Pengetahuan(terlampir)

c.     Keterampilan(terlampir)

3.         Pembelajaran Remedial dan Pengayaan

a.       Remedial

v  Dengan mencari tahuterlebih dahulu latar belakang permasalahan yang dialami peserta didik yang tidak lulus KKM 75, maka guru Bersama-sama guru BK dan juga orang tua dapat mencarikan dan memberikan solusi untuk menyelesaikan permasalahannya dan dapat memberikan Remidial kepada peserta didik yang belum mencapai KKM. Remidial terdiri atas dua bagian : remedial karena belum mencapai KKM dan remedial karena belum mencapai Kompetensi Dasar.

v  Peserta didik yang tidak tuntas akan diberikan remedial tentang materi saluran-saluran mobilitas sosial.

b.      Pengayaan

v  Pengayaan diberikan untuk menambah wawasan peserta didik mengenai materi pembelajaran yang dapat diberikan kepada peserta didik yang telah tuntas mencapai KKM 75 atau mencapai Kompetensi Dasar.

v  Materi pembelajaran pengayaan

Dampak Mobilitas Sosial

 

 

 

 

 

Linggang Bigung,                 Juli  2020

 

Mengetahui

Kepala SMPN 2 Linggang Bigung                                Guru Mata Pelajaran

 

 

 

SINTEK, M.Pd.K                                                        YUDHA ARIANDA, S.Pd

NIP. 196707062005071003                                          NIP.-


 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Lampiran Instrumen Penilaian

A.   Kisi-kisi Penulisan Soal

1.    Soal Evaluasi Kognitif ini menggunakan aplikasi Google Form dan link nya di share ke

Google Classroom

 

 

Kompetensi Dasar

Indikator Soal

No. Soal

Soal

Level Kognitif

Jenis Tes

Kunci

Skor

3.2    Menganalisis pengaruh interaksi sosial dalam ruang      yang berbeda terhadap kehidupan sosial budaya serta pengembang an kehidupan kebangsaan.

Disajikan data saluran mobilitas politik.

Peserta didik dapat menentukan contoh saluran mobilitas politik.

1

Pak Doli mengawali kariernya menjadi Wali Kota di tempat tinggalnya, kemudia Pak Doli mengikuti Pemilu dan naik menjadi Gubernur.

Saluran mobilitas social yang digunakan pada kasus di atasadalah….

 

A.    Organisasi Ekonomi

B.    Lembaga Pendidikan

C.    Organisasi Politik

D.    Organisasi Profesi

C4

Pilihan

ganda

C

20


 

Disajikan data saluran mobilitas ekonomi.

Peserta didik dapat menganalisis contoh saluran mobilitas ekonomi..

2

Nina memproduksi Kripik Tempe di rumahnya dan menjualnya secara online melalui Facebook, saluran mobilitas social yang digunakan oleh Nina adalah….

A.Organisasi Ekonomi B.Lembaga Pendidikan C.Organisasi Politik D.Organisasi Profesi

C4

Pilihan

Ganda

A

20

Disajikan deskripsi data tentang organisasi profesi.

Peserta didik dapat menentukan contoh dari saluran organisasi profesi.

3

PGRI adalah merupakan salah satu sarana perjuangan para guru Dalam bidang Pendidikan dan kesejahteraan guru.

Berdasarkan wacana di atas maka PGRI merupakan saluran….

A.  Lembaga Pendidikan

B.    OrganisasiPolitik

C.    OrganisasiProfesi

D.    Organisasi Ekonomi

C4

Pilihan

Ganda

C

20

Disajikan gambar swalayan . Peserta didik dapat menentukan contoh dari saluran organisasi ekonomi.

4

Perhatikan Gambar di bawahini !

 

Gambar di atas atas merupakan saluran mobilitas social….

A.        Profesi

B.         Pendidikan

C.         Politik

D.        Ekonomi

C4

Pilihan

ganda

D

20


 

Disajikan data contoh saluran Pendidikan Peserta didik dapat menganalisis saluran pendidikan

5

Seorang anak dari keluarga                   miskin

mengenyam            sekolah sampai jenjang Perguruan Tinggi. Setelah lulus, ia memiliki        pengetahuan

dagang  dan menggunakan

C4

Pilihan

ganda

B

20

 

 

pengetahuann yaitu untuk

 

 

 

 

 

 

berusaha. Setelah menjadi

 

 

 

 

 

 

pedagang otomatis status

 

 

 

 

 

 

sosialnya juga meningkat.

 

 

 

 

 

 

Berdasarkan    wacana    di

 

 

 

 

 

 

atas    maka    contoh    dari

 

 

 

 

 

 

saluran mobilitas tersebut

 

 

 

 

 

 

adalah …

 

 

 

 

 

 

A.    Organisasi Politik

B.    Lembaga Pendidikan

C.    Organisasi Ekonomi

D.    Organisasi Profesi

 

 

 

 

Jumlah

100

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

ii.          Psikomotorik

Berupa Observasi Guru melalui Kegiatan Diskusi dan Presentasi yang dilakukan di aplikasi Google Classroom



 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

B.        RUBRIK PENILAIAN

 

1.         Penilaian Sikap Spiritual yaitu berupa Observasi Guru melalui aplikasi Google Meet

 

 

 

 

No

 

 

 

 

Nama Siswa

 

 

Berdo’aSebelu m dan Sesudah Belajar

 

 

Meminta maaf dan mengakui kesalahan

 

Mengucap Syukur ketika Berhasil Mengerjakan Tugas

 

 

Tota l   Skor

 

 

Predikat

4

3

2

1

4

3

2

1

4

3

2

1

 

 

1.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

2.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

3.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

4

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

5

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

6

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

7

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

8

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

9

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

10

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

11

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

12

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

13

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

14

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


15

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

16

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

17

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

18

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

19

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

20

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Keterangan:

4 : Selalu, apabilaselalu melakukan kegiatan tersebut

3 : Sering, apabilasering melakukan kegiatan dan kadang-kadang tidak melakukan kegiatan tersebut

2 : Kadang-kadang, apabilakadang-kadang melakukan dan sering melakukan kegiatan tersebut

1    : Tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan kegiatan tersebut

 

2.         Penilaian Sosial

 

Penilaian Sikap Spiritual yaituberupaObservasi Guru melalui aplikasiGoogle Meetatau melalui

Google Classroom

No

 

 

Nama Siswa

Indikator

 

 

Skor

Nilai Akhi r (NA)

Rasa

ingin tahu

Tanggung jawab

 

Keaktifan

 

Kerjasam a/Gotong Royong

3

2

1

3

2

1

3

2

1

3

2

1

 

 

1.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

2.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

3.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

4

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

5

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

6

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

7

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

8

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


9

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

10

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

11

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

12

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

13

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

14

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

15

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

16

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

17

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

18

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

19

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

20

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Keterangan:

4 : Selalu, apabilaselalu melakukan kegiatan tersebut

3 : Sering, apabilasering melakukan kegiatan dan kadang-kadang tidak melakukan kegiatan tersebut

2 : Kadang-kadang, apabilakadang-kadang melakukan dan sering melakukan kegiatan tersebut

 

1 : Tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan kegiatan tersebut

 


Ketentuan:


1.             Rumus : Nilai Akhir (NA) = Jumlahskor yg diperoleh x100

Jumlahskormaksimum

2.             Nilaisikapdikualifikasikanmenjadipredikatsebagaiberikut:

 

A=Unggul       (80-10) B = Kompeten(70- 79)

C = Perbaikan(60-69)


 

3.                   Penilaian Keterampilan

Penilaian SikapKeterampilanyaituberupaObservasi Guru melalui aplikasiGoogle Classroom

 

a.         Rubrik Penilaian Ketrampilan: Presentasi

 

No.

 

Nama

Kemampuan Presentasi

Kemampuan Berargument

Kemampua

n

Penguasaa n

 

Jumla


 

 

 

asi

Menjawab

Materi

h Nilai

1-4

1-4

1-4

1-4

1.

 

 

 

 

 

 

2.

 

 

 

 

 

 

3.

 

 

 

 

 

 

4

 

 

 

 

 

 

5

 

 

 

 

 

 

6

 

 

 

 

 

 

7

 

 

 

 

 

 

8

 

 

 

 

 

 

9

 

 

 

 

 

 

10

 

 

 

 

 

 

11

 

 

 

 

 

 

12

 

 

 

 

 

 

13

 

 

 

 

 

 

14

 

 

 

 

 

 

15

 

 

 

 

 

 

16

 

 

 

 

 

 

17

 

 

 

 

 

 

18

 

 

 

 

 

 

19

 

 

 

 

 

 

20

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

b.        Rubrik Penilaian Ketrampilan: Diskusi

Penilaian SikapKeterampilanyaituberupaObservasi Guru melalui aplikasiGoogle Classroom


 

 

No.

 

 

Nama

 

Pemahama n Materi

Kemampuan Mengemukaka n Pendapat

 

Berkont ribusi

Kemampu an   Menerima Pendapat Teman

 

Jumla h Nilai

1-4

1-4

1-4

1-4

1.

 

 

 

 

 

 

2.

 

 

 

 

 

 

3.

 

 

 

 

 

 

4

 

 

 

 

 

 

5

 

 

 

 

 

 

6

 

 

 

 

 

 

7

 

 

 

 

 

 

8

 

 

 

 

 

 

9

 

 

 

 

 

 

10

 

 

 

 

 

 

11

 

 

 

 

 

 

12

 

 

 

 

 

 

13

 

 

 

 

 

 

14

 

 

 

 

 

 

15

 

 

 

 

 

 

16

 

 

 

 

 

 

17

 

 

 

 

 

 

18

 

 

 

 

 

 

19

 

 

 

 

 

 

20

 

 

 

 

 

 

Keterangan:

4 : Selalu, apabilaselalu melakukan kegiatan tersebut

3 : Sering, apabilasering melakukan kegiatan dan kadang-kadang tidak melakukan kegiatan tersebut


2 : Kadang-kadang, apabilakadang-kadang melakukan dan sering melakukan kegiatan tersebut

 

1 : Tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan kegiatan tersebut Keterangan:

1)               Skorrentangantara1-4

1=kurang,       2 = cukup, 3 = baik, 4 = amatbaik

2)               Nilai = jumlahnilaidibagi4

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

LAMPIRAN RPP SIKLUS 2

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

 

Satuan Pendidikan    : SMP Negeri 2 Linggang Bigung Mata Pelajaran          : IPS

Tema                          : Pengaruh Interaksi Sosial Terhadap Kehidupan Sosial Dan Kebangsaan

Sub Tema                   : PerbedaanBudaya Kelas/Semester          :VIII/Ganjil

Tahun Pelajaran       : 2020/2021

Alokasi Waktu           : 2 JP (1 x Pertemuan)

 

D.     Kompetensi Inti

 

No

Kompetensi Inti

1

Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya

2

Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan

lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya


3

Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan

kejadian tampak mata

4

Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah

dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori

 

E.      Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)

 

Kompetensi Dasar (KD)

Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)

3.3. Menganalisis pengaruh interaksi sosial dalam ruang yang berbeda terhadap kehidupan sosial budaya serta pengembangan kehidupan kebangsaan.

            Menganalisis perbedaan budaya yang ada pada kehidupan sosial budaya masyarakat Indonesia

            Menganalisis keberagaman budaya khususnya perbedaan budaya yang ada diIndonesia

            Menganalisis                      dampak           yang ditimbulkan dari perbedaan budaya diIndonesia

                   Menganalisis konsep perbedaan budaya pada masyarakat Indonesia

4.2 Menyajikan hasil analisis tentang pengaruh interaksi sosial dalam ruang yang berbeda terhadap kehidupan sosial dan budaya serta pengembangan kehidupan kebangsaan.

            Keterampilan melaksanakan diskusi tentang adanya perbedaan budaya pada masyarakat Indonesia

            Mempresentasikan hasil diskusi tentang perbedaanbudayapadamasyarakatIndon esia

 

F.      Tujuan Pembelajaran:

1.          Kompetensi Sikap

a)          Sikap Spiritual

1)                Peserta didik dapat Berdo’a Sebelum dan Sesudah Belajar

2)                Peserta didik mau meminta maaf dan mengakui kesalahan

3)                peserta didik dapat Mengucap Syukur ketika Berhasil Mengerjakan Tugas

4)                Peserta didik dapat menerapkan sikap toleransi dalam setiap perbedaan budaya yang ada disekitar lingkungannya.

 

b)          Sikap Sosial

1)           Perserta didik dapat Menunjukkan rasa ingin tahu yang besar, antusias,aktif,dalamkegiatanpembelajaran.

2)           Perserta didik dapat Menyelesaikan semua tugas individu maupun kelompok sesuai dengan waktu yangtelah ditentukan.

3)            Perserta didik dapat menjawab pertanyaan, menyanggah, serta mengajukan


pernyataan selama kegiatan diskusi dan pembelajaran berlangsung.

4)           Perserta didik dapat membantu dalam menganalisis dan menyelesaikan semua pertanyaan diskusiyang diberikan mengemukakan gagasan maupun ide selama kegiatan diskusi berlangsung.

5)           Peserta didik peduli akan keanekaragaman budaya tanpa mempersoalkan perbedaan budaya yang ada di sekitarlingkungannya..

6)           Peserta didik mampu bekerjasama dengan siapapun dengan meminimalisir perbedaan budaya dengan semangat persatuan dan kesatuan berbangsa dan bernegara.

 

4.          Kompetensi Kognitif

a)                   Melalui media tayangan Video &Power Point Peserta didik mampu Menganalisis keberagaman budaya khususnya perbedaan budaya yang ada di Indonesia dengan benar dantepat.

b)                     Melalui media tayangan Video &Power Point Peserta didik mampu Menganalisis dampak yang ditimbulkan dengan adanya perbedaan budaya yang ada di Indonesia dengan benar dantepat.

 

5.            Kompetensi Psikomotorik

a)                     Setelah menonton tayangan video Peserta didik mampu melaksanakan diskusi tentang perbedaan budaya dengan baik.

b)                    Melalui Google Meet/Google Classroom Peserta didik mampu mempresentasikan hasil diskusi tentang perbedaan budaya denganbaik

 

D.     Materi Pembelajaran

4.       Materi pembelajaran regular

Kekayaan dan keanekaragaman masyarakat Indonesia baik suku,agama,ras,pekerjaan dan lain-lain menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia itu bersifat plural .Kata Plural berasal dari Bahasa Inggris yang artinya “ Jamak “ sedangkan”Pluralitas “ berarti kemajemukan

.Pluralitas masyarakat Indonesia memiliki arti sama dengan kemajemukan masyarakat Indonesia.Selain istilah pluralitas,kalian juga menemukan istilah lain yang berhubungan yang berarti “banyak”(lebih dari dua ) dan “Culture” artinya kebudayaan masyarakat multicultural adalah masyarakat yang memiliki lebih dari dua kebudayaan

.Masyarakat multicultural tersusun atas berbagai budaya yang menjadi sumber nilai bagi terpeliharanya kestabilan kehidupan masyarakat pendukungnya.Keragaman budaya tersebut berfungsi untuk mempertahankan identitas dan integritas sosial masyarakatnya.

Perbedaan Budaya.

Menurut Koentjaraningrat ( 1996) menjelaskan bahwa kata Kebudayaan berasal dari bahasa sanskerta “Budhayah” yang merupakan bentuk jamak dari Buddhi yang berarti “Budi atau Kekal”.Culture adalah kata asing yang berasal dari bahasa Latin “Colore” yang berarti “Mengolah” .Mengerjakan dan terutama berhubungan dengan pengolahan tanah atau bertani

.Colore meiliki makna yang sama dengan kebudayaan ,yang kemudian berkembang maknanya menjadi “ Segala daya dan upaya serta tindakan manusia untuk mengolah tanah dan megubah alam.

 

Menurut Sosiolog J.J .Hoenigman ,terdapat tiga wujud budaya ,yaitu gagasan,tindakan,dan karya


.

A.    Gagasan ( Wujud Ideal ) merupakan kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide,gagasan,nilai,norma,peraturan,dan sebagainya yang sifatnya abstrak atau tidak nyata,tidak dapat diraba atau disentuh.Wujud kebudayaan berupa pemikiran-pemikiran manusia yang dapat dilihat dalam karya-karyatulis

B.    Aktivitas (Tindakan)adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat,yang disebut juga dengan sistem sosial.Sistem sosial itu terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi,mengadakan kontak serta bergaul dengan manusia lainnya menurut pola-pola tertentu berdasarkan adat tata kelakuan.Sifat konkretnya ,terjadi dalam kehidupan sehari –hari ,serta dapat diamati dandidokumentasikan

C.    Artefak ( Karya) adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dariaktivitas,perbuatan,dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba ,dilihat,dan didokumentasikan .Sifatnya paling nyata dibandingkan dua wujud kebudayaan yang lain.

 

5.       Materi pembelajaran remedial

Ø  Perbedaan Budaya dalam keanekaragaman budaya di Indonesia .

6.       Materi pembelajaran pengayaan

Ø  Perbedaan Suku Bangsa

E.        Metode Pembelajaran

4.        Pendekatan                 : Scientific Learning

5.        Model Pembelajaran : Discovery Learning

6.     Metode Pembelajaran    : Tanya Jawab, Diskusi, Penugasan

 

F.      Media Pembelajaran

1.    GoogleMeet

2.    GoogleClassroom

3.    Google Form ( UntukSoal)

4.    Laptop

5.    Tayangan slide Power point (ppt) yang telah disiapkan

Bahan Ajar

 

Bahan bacaan : Perbedaan Budaya.

 

G.     Sumber Belajar

3.        Buku Siswa Kelas 8 Halaman :

4.        Internet

H.     Langkah-langkahPembelajaran


 

TAHAP PEMBELAJARAN

 

 

KEGIATAN PEMBELAJARAN

 

ALOKASI WAKTU

A. Kegiatan Pendahuluan (10 menit)

Pendahuluan (persiapan/ orientasi)

Ø Melalui tatap muka via Google Meet, Guru mengucapkan salam, menanyakan kabar, mengecek kehadiran peserta didik, serta mengajak peserta didik berdoa bersama- sama untuk pelaksanaan pembelajaran yang akan

dilaksanakan.

10 menit

Apersepsi

 

 

 

 

Motivasi

Ø Melalui tatap muka via Google Meet Guru member motivasi peserta didik untuk aktif dalam proses pembelajaran.

Ø Guru mengajukan Pertanyaan Prasyarat Guru memberikan gambaran & Pertanyaan

 

Memberi motivasi peserta didik untuk aktif dalam proses pembelajaran dengan memberikan pertanyaan Berdasarkan Kejadian, Benda, Video & Gambar Melalui PPTberkaitan dengan Perbedaan Budaya, misalnya: Budaya Dayak Jawa & Dayak Tunjung Dan lain-lain”

Ø Peserta Didik merespon pertanyaan yang diberikan guru, lalu mencatat keaktifan murid tersebut

Persepsi

Ø  Melalui tatap muka via Google MeetGurumenyampaikan materi pertemuan sebelumnya&tujuanpembelajaran yang harus dicapai pesertadidik.

Ø  Guru menyampaikan cakupan materi yang akan dipelajari dan mengkaitkanya dengan contoh kehidupansehari-haripesertadidik.

Ø  Menginformasikan        teknik      penilaian yang digunakanselamaprosespembelajaran.

B. Kegiatan Inti (60 menit)


Sintak Model

Discovery Learning

1. Stimulation (stimulasi/pemb erian rangsangan)

KEGIATAN LITERASI

Ø  Melalui tatap muka via Google Meet / zoom Guru memusatkan perhatian pesertadidik.

Ø  Guru menampilkan Video dari Link https://www.youtube.com/watch?v=AFpmMy3TU 4k

Ø  Foto/ gambar / tayangan Power Point tentang Perbedaan Budaya

 

 

 

 

 

 

15 menit


 

2. DataCollection

(Pengumpulan Data)

Melalui tatap muka via Google MeetGuru menguraikan kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan oleh peserta didik melalui diskusi di Google clasroom dengan urutan sebagai berikut.

5.      Guru mengajukan pertanyaan pada peserta didik mengenai Perbedaan Budayal.

6.      Guru meminta peserta didikuntuk memformulasikan pertanyaan- pertanyaan terkait Perbedaan Budayal.

7.      Kemudian mengarahkan agar pertanyaan-pertanyaantersebut menjadi sebagaiberikut:

a.      Penyebab Terjadinya Perbedaan Budaya ?

b.      Perbedaan Budaya yg ada pada Masyarakat Indonesia

c.      Dampak Perbedaan Budaya di Indonesia

d.      Bagaimana menyikapi perbedaan Budaya yang ada pada masyarakat Indonesia

8.      Guru memberikan penjelasan mengenai diskusi yang akan dilakukan olehpeserta didik.

#Dikerjakansecaraberkelompok,satu kelompok 5orang

10 menit


 

3. DataProcessing

(Pengolahan Data)

CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIS) &

COLLABORATION (KERJASAMA)

MelaluiGoogle Clasroom guru Meminta Peserta didik menggali data yang relevan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang telah diidentifikasi melalui:

5.  Mengamati obyek melalui gambar dan visualisaivideo.

6.  Mencari nara sumberlain

7.  Membaca sumber lain dariinternet.

8.  Peserta didik saling bertukar informasi data yang telahdidapatkan.

 

CREATIVITY (KREATIVITAS)

Ø  MelaluiGoogle Clasroom Peserta didik berdiskusi melakukan pengolahan analisisdata.

Ø  Guru membantu jika ada peserta didik yang mengalami kesulitan dalam proses pengolahan dananalisisdata.

Ø  Peserta didik menyusun bahan presentasi.

Ø  Guru membantu jika ada peserta didik yang mengalami kesulitan dalammembuat

bahan presentasi.

 

15 menit

4. Verification (Pembuktian/ verifikasi)

COLLABORATION (KERJASAMA),COMMUNICATION (KOMUNIKASI) &CREATIVITY (KREATIVITAS)

Ø  Melalui tatap muka via Google MeetPeserta didik secara berkelompok mempresentasikan hasil diskusi yangtelah dikerjakan.

Ø  Kelompok lain menanggapi baik berupa pertanyaan maupun tanggapan dan masukan kemudian membuat catatankecil untuk dibandingkan dengan hasil pemahamannya.

Ø  Guru melakukan identifikasi dan mencatat keaktifan peserta didik.

15 menit


 

 

 

 

5. Generalization

(menyimpulkan)

 

Melalui tatap muka via Google Meet

Ø  guru meminta Peserta didik untuk mengkaji ulang dan menyimpulkan hasil diskusi dalam kelompok tentang Perbedaan Budaya Di Indonesia.

Ø  Guru memberikan penguatan dengan memberikan penjelasan dan mengoreksi kesalahan konsep jikaada.

 

5 menit

C. Kegiatan Penutup (10 menit)

Penutup

Melalui Google Meet

1)    Peserta didik diberi kesempatan untuk menanyakan hal-hal yangbelum dipahami.

2)    Guru memberikan penjelasan atas pertanyaan yang disampaikanoleh peserta didik.

3)    Peserta didik melakukan refleksi terhadap proses pembelajaran terkait dengan penguasaan materi dan pembelajaran yang telah dilakukan

4)    Peserta didik diberi tugas untuk mengumpulkan informasi Tentang Materi Selanjutnya

5)    Peserta didik diingatkan untuk menyempurnakan simpulan/ rangkuman untukdikumpulkan kepada guru.

7) Berdoa

10 menit

 

 

I.        Penilaian, Pembelajaran Remedial dan Pengayaan

2.       Teknik Penilaian

a.      Sikap

Bentuk: Non tes berupa observasi, instrumen lembar observasi sikap

b.     Keterampilan

Bentuk: Non Tes yaitu kegiatan diskusi dan presentasi kelompok berupa laporan tentang Pasar.

c.     Pengetahuan

Tes Tulis melalui Google form di Google Classroom

3.         Instrumenpenilaian


Membuat Rubrik

d.            Sikap(terlampir)

e.             Pengetahuan(terlampir)

f.              Keterampilan(terlampir)

4.         Pembelajaran Remedial dan Pengayaan

c.       Remedial

v  Dengan mencari tahu terlebih dahulu latar belakang permasalahan yang dialami peserta didik yang tidak lulus KKM 75, maka guru Bersama-sama guru BK dan juga orang tua dapat mencarikan dan memberikan solusi untuk menyelesaikan permasalahannya dan dapat memberikan Remidial kepada peserta didik yang belum mencapai KKM. Remidial terdiri atas dua bagian : remedial karena belum mencapai KKM dan remedial karena belum mencapai Kompetensi Dasar.

v  Peserta didik yang tidak tuntas akan diberikan remedial tentang materi Perbedaan Budaya.

d.      Pengayaan

v  Pengayaan diberikan untuk menambah wawasan peserta didik mengenai materi pembelajaran yang dapat diberikan kepada peserta didik yang telah tuntas mencapai KKM 75 atau mencapai Kompetensi Dasar.

v  Materi pembelajaran pengayaan

Perbedaan Suku Bangsa

 

 

 

 

Mengetahui,                                                                                  Linggang Bigung    Juli 2020

Kepala SMPN 2 Linggang Bigung                                               Guru Mata Pelajaran IPS

 

 

 

 

Sintek, M.Pd.K                                                                           Yudha Arianda, S.Pd

NIP. 19670706200501003                                                           NIP.


 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Lampiran Instrumen Penilaian

C.   Kisi-kisi Penulisan Soal

2.                  Soal Evaluasi Kognitif ini menggunakan aplikasi Google Form dan link nya di share ke Google Classroom

 

Kompetensi Dasar

Indikator Soal

No. Soal

Soal

Level Kognitif

Jenis Tes

Kunci

Skor

3.2    Menganalisis

Disajikan data saluran mobilitas politik.

Peserta didik dapat menentukan contoh saluran mobilitas politik.

1

1.       Suku bangsa merupakan golongan sosial yang ada di masyarakat yang digunakan sebagai pembeda suatu golongan satu dengan golongan yang lainnya, artinya adalah….

a.        Golongan ini umumnya mempunyai ciri khasnya tersendiri yang dapat digunakan untuk membedakan golongannya diantara golongan lainnya yang berdasarkan kepada

C4

Pilihan

A

20

pengaruh

 

 

ganda

 

 

interaksi

 

 

 

 

 

sosial dalam

 

 

 

 

 

ruang      yang

 

 

 

 

 

berbeda

 

 

 

 

 

terhadap

 

 

 

 

 

kehidupan

 

 

 

 

 

sosial budaya

 

 

 

 

 

serta

 

 

 

 

 

pengembang

 

 

 

 

 

an kehidupan

 

 

 

 

 

kebangsaan.

 

 

 

 

 


 

 

 

 

tempat dan asal usulnya serta kebudayaannya.

b.        Golongan ini umumnya mempunyai ciri khasnya tersendiri yang dapat digunakan untuk menyamakan golongannya diantara golongan lainnya yang berdasarkan kepada tempat dan asal usulnya serta kebudayaannya.

c.        Golongan ini umumnya mempunyai ciri yang sama dimana cirri ini dapat digunakan untuk membedakan golongannya diantara golongan lainnya yang berdasarkan kepada tempat dan asal usulnya serta kebudayaannya.

d.        Golongan ini umumnya mempunyai ciri khasnya tersendiri yang yang berasal dari kebudayaan yang berbeda dan melebur menjadi satu

 

 

 

 

Disajikan data saluran mobilitas ekonomi.

Peserta didik dapat menganalisis contoh saluran mobilitas ekonomi..

2

2.       Kekayaan budaya patut menjadi kebanggaan bagi seluruh masyarakatnya, bukan hanya dari daerah asal budaya tertentu saja. Hal ini merupakan dampak positif dari keberagaman budaya dalam hal…

a.        Kekayaan Negara

b.        Membentuk masyarakat toleran

c.        Menjadi daya tarik wisatawan asing

d.        Meningkatkan pendapatan negara

C4

Pilihan

Ganda

A

20


 

 

Disajikan deskripsi data tentang organisasi profesi.

Peserta didik dapat menentukan contoh dari saluran organisasi profesi.

3

3.       Suku dan budaya yang tidak sedikit memungkinkan adanya kelompok-kelompok radikal yang tidak mau menerima adanya budaya lain untuk masuk di daerah mereka. Hal ini merupakan wujud dari…

a.        Dampak positif perbedaan suku bangsa

b.       Dampak negative perbedaan suku bangsa

c.        Dampak dari pluralisme

d.       Pengaruh meoderensasi

C4

Pilihan

Ganda

B

20

Disajikan gambar swalayan . Peserta didik dapat menentukan contoh dari saluran organisasi ekonomi.

4

4.       Integrasi bangsa dapat terwujud apabila…

a.                  Masyarakat Indonesia cuek terhadap keberagaman suku dan Bangsa

b.                 Masyarakat Indonesia antusias dalam mengukiti tradisi budaya lain

c.                  Masyarakat Indonesia saling menghargai terhadap perbedaan suku Bangsa

d.                 Masyarakat Indonesia lebih menganggap budayanya yang paling hebat

C4

Pilihan

ganda

C

20

Disajikan data contoh saluran Pendidikan Peserta didik dapat menganalisis saluran

5

5. Sebagai Suku yang mayoritas di lingkungan tempat tinggalmu, apa yang sebaiknya kamu lakukan terhadap suku minoritas…

C4

Pilihan

ganda

C

20


 

 

pendidikan

 

a.       Cuek dan tetap mengganggap sukumu yang terbaik

b.      Tetap menjalankan tradisi budayamu ranpa memperdulikan budaya orang lain

c.       Ikut berpartisipasi dalam kegiatan budaya minoritas tanpa melihat dari mana ia berasal

d.      Tatap

membanggakan budayamu sendiri

 

 

 

 

Jumlah

100

 

 

 

 

2. Psikomotorik

Berupa Observasi Guru melalui Kegiatan Diskusi dan Presentasi yang dilakukan di aplikasi Google Classroom


 

 

 

D.       RUBRIK PENILAIAN


 

1.         Penilaian Sikap Spiritual yaitu berupa Observasi Guru melalui aplikasi Google Meet

 

 

 

 

No

 

 

 

 

Nama Siswa

 

Berdo’a Sebelum dan Sesudah Belajar

 

 

Meminta maaf dan mengakui kesalahan

 

Mengucap Syukur ketika Berhasil Mengerjakan Tugas

 

 

Tota l   Skor

 

 

Predikat

4

3

2

1

4

3

2

1

4

3

2

1

 

 

1.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

2.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

3.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

4

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

5

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

6

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

7

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

8

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

9

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

10

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

11

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

12

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

13

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

14

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

15

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

16

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

17

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

18

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

19

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


 

20

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Keterangan:

4 : Selalu, apabila selalu melakukan kegiatan tersebut

3 : Sering, apabila sering melakukan kegiatan dan kadang-kadang tidak melakukan kegiatan tersebut

2 : Kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering melakukan kegiatan tersebut

2    : Tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan kegiatan tersebut

 

2.         Penilaian Sosial

 

Penilaian Sikap Spiritual yaitu berupa Observasi Guru melalui aplikasi Google Meet atau melalui Google Classroom

No

 

 

Nama Siswa

Indikator

 

 

Skor

Nilai Akhi r (NA)

Rasa

ingin tahu

Tanggung jawab

 

Keaktifan

 

Kerjasam a/Gotong Royong

3

2

1

3

2

1

3

2

1

3

2

1

 

 

1.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

2.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

3.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

4

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

5

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

6

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

7

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

8

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

9

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

10

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

11

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


 

12

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

13

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

14

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

15

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

16

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

17

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

18

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

19

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

20

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Keterangan:

4 : Selalu, apabila selalu melakukan kegiatan tersebut

3 : Sering, apabila sering melakukan kegiatan dan kadang-kadang tidak melakukan kegiatan tersebut

2 : Kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering melakukan kegiatan tersebut

1 : Tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan kegiatan tersebut

 

Ketentuan:

4.            Rumus : Nilai Akhir (NA) = Jumlah skor yg diperoleh x100

Jumlah skor maksimum

5.            Nilaisikapdikualifikasikanmenjadipredikatsebagaiberikut:

 

A=Unggul(80-10)

B =Kompeten(70-79) C = Perbaikan(60-69)

 

6.                   Penilaian Keterampilan

Penilaian Sikap Keterampilan yaitu berupa Observasi Guru melalui aplikasi Google Classroom

c.         Rubrik Penilaian Ketrampilan: Presentasi

 

No.

 

Nama

Kemampuan Presentasi

Kemampuan Berargument asi

Kemampua

n Menjawab

Penguasaa n

Materi

 

Jumla h Nilai

1-4

1-4

1-4

1-4


 

1.

 

 

 

 

 

 

2.

 

 

 

 

 

 

3.

 

 

 

 

 

 

4

 

 

 

 

 

 

5

 

 

 

 

 

 

6

 

 

 

 

 

 

7

 

 

 

 

 

 

8

 

 

 

 

 

 

9

 

 

 

 

 

 

10

 

 

 

 

 

 

11

 

 

 

 

 

 

12

 

 

 

 

 

 

13

 

 

 

 

 

 

14

 

 

 

 

 

 

15

 

 

 

 

 

 

16

 

 

 

 

 

 

17

 

 

 

 

 

 

18

 

 

 

 

 

 

19

 

 

 

 

 

 

20

 

 

 

 

 

 

 

 

 

d.        Rubrik Penilaian Ketrampilan: Diskusi

Penilaian Sikap Keterampilan yaitu berupa Observasi Guru melalui aplikasi Google Classroom


 

 

 

No.

 

 

Nama

 

Pemahama n Materi

Kemampuan Mengemukaka n Pendapat

 

Berkont ribusi

Kemampu an   Menerima Pendapat Teman

 

Jumla h Nilai

1-4

1-4

1-4

1-4

1.

 

 

 

 

 

 

2.

 

 

 

 

 

 

3.

 

 

 

 

 

 

4

 

 

 

 

 

 

5

 

 

 

 

 

 

6

 

 

 

 

 

 

7

 

 

 

 

 

 

8

 

 

 

 

 

 

9

 

 

 

 

 

 

10

 

 

 

 

 

 

11

 

 

 

 

 

 

12

 

 

 

 

 

 

13

 

 

 

 

 

 

14

 

 

 

 

 

 

15

 

 

 

 

 

 

16

 

 

 

 

 

 

17

 

 

 

 

 

 

18

 

 

 

 

 

 

19

 

 

 

 

 

 

20

 

 

 

 

 

 

Keterangan:

4 : Selalu, apabila selalu melakukan kegiatan tersebut


3 : Sering, apabila sering melakukan kegiatan dan kadang-kadang tidak melakukan kegiatan tersebut

2 : Kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering melakukan kegiatan tersebut

1 : Tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan kegiatan tersebut Keterangan:

3)               Skor rentang antara1-4

1=kurang,       2 = cukup, 3 = baik, 4 = amatbaik

4)               Nilai = jumlah nilai dibagi4


 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar