Halooo.... Semoga bermanfaat

Selasa, 29 Juni 2021

Bangsa Barat Mencari “Dunia Baru”

 


Berbicara tentang penjelajahan samudera, maka perlu memahami terlebih dahulu tentang konsep imperialisme dan kolonialisme kuno, yang dibedakan dengan kolonialisme dan imperialisme modern. Imperialisme dan kolonialisme kuno ditujukan untuk kepentingan mencari rempah-rempah, sebagai akibat mahalnya komoditas tersebut di Eropa, karena ditutupnya Pelabuhan Konstantinopel, Turki. Sementara itu, kolonialisme dan imperialisme modern dilatarbelakangi oleh peristiwa Revolusi Industri yang mengakibatkan bangsa Barat berlomba-lomba menemukan daerah baru untuk mencari bahan baku dan bahan mentah untuk kepentingan industri.

Negara pelopor dalam penjelajahan samudera dalam konteks imperialisme dan kolonialisme kuno adalah Portugis dan Spanyol. Dua negara ini sangat antusias, sehingga untuk mencegah tidak terjadinya persaingan yang tidak sehat antara kedua negara, atas prakarsa Paus Alexander VI, penguasa Agama Katolik di Vatikan, merasa perlu mengatur penjelajahan samudera pada dua negara yang mayoritas penduduknya beragama Katolik. Oleh karena itu, diadakanlah Perjanjian Tordesillas. Perjanjian Tordesilllas merupakan perjanjian yang ditandatangani di Tordesillas, Spanyol pada 7 Juni 1494. Perjanjian ini berisi bahwa di dunia luar Eropa menjadi kekuasaan eksklusif dua bangsa yaitu Spanyol


 

dan Portugis, dengan titik pusat pada barat Kepulauan Tanjung Verde. Hasil perjanjian Tordesilas adalah: (1) Untuk wilayah sebelah timur dimiliki oleh Portugis, dan (2) Sebelah barat oleh Spanyol. Perjanjian tersebut disahkan Spanyol pada 2 Juli 1494, sedangkan Portugis baru mengesahkan pada 5 September 1494. Hasil perjanjian Tordesilas dapat dilihat pada peta berikut.

Masalah kemudian muncul ketika kedua negara yang melakukan pelayaran tersebut bertemu di Maluku. Dalam konflik tersebut, Portugis bersekutu dengan Kerajaan Ternate melawan Spanyol yang bersekutu dengan Kerajaan Tidore. Keadaan ini menyebabkan dilakukannya pembaharuan terhadap Perjanjian Tordesillas, dengan perjanjian baru yakni Perjanjian Saragosa. Perjanjian Saragosa (22 April 1529) berisi: (1) Spanyol harus meninggalkan Maluku, dan memusatkan kegiatannya di Filipina, dan (2) Portugis tetap melakukan aktivitas perdagangan di Maluku.

Penyebab terjadinya penjelajahan samudera tidak berdiri sendiri-sendiri, melainkan saling terkait antara faktor yang satu dengan lainnya. Faktor-faktor yang menyebabkan bangsa Eropa melakukan penjelajahan samudera adalah:

1.      Mencari tempat penghasil rempah-rempah (spice island).

2.      Jatuhnya Kota Konstantinopel pada tahun 1453 ke tangan Turki Usmani yang menyebabkan ditutupnya pelabuhan tersebut bagi pelayaran bangsa Barat.

3.      Dorongan gold (kekayaan), glory (kejayaan) dan gospel (menyebarkan agama).

4.      Kemajuan teknologi maritim seperti penemuan kompas, teleskop, peta dunia dan kapal uap.

 5.      Membuktikan teori Copernicus yang menyatakan bahwa bumi itu bulat. Hal ini nanti terbukti pada saat rombongan penjelajah Spanyol yang dipimpin oleh Ferdinand Magellan yang dilanjutkan oleh Sebastian del Cano berhasil kembali ke Spanyol. Peristiwa lain yang membuktikan bahwa bumi itu bulat adalah saat Portugis dan Spanyol sampai di Maluku.

6.      Terinspirasi dari kisah perjalanan dari Marcopolo dalam The Travels of Marcopolo (1300) yang ditulis dalam buku Imago Mundi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar