|
SOAL LATIHAN
TES GURU PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA (GURUPPPK)-PEDAGOGIK UMUM
Kompetensi |
Capaian Pembelajaran |
Indikator Esensial |
Perencanaan pembelajaran |
Merumuskan indikator kompetensi dan capaian pembelajaran berdasarkan standar kompetensi lulusan |
1. Dengan mencermati standar
kompetensi lulusan peserta
dapat merumuskan indikator kompetensi |
Soal |
||
1.
Pada rancangan pembelajaran terdapat contoh
kompetensi dasar yaitu
mengidentifikasi jenis, sifat, dan fungsi bahan alam dari tanaman
untuk produk karya seni rupa dan
kriya, maka rumusan indikator yang bisa dikembangkan guru pada tingkatan kognitif mencipta (C6) yang tepat,
adalah…. A. Mengelompokan bahan alam dari tanaman pandan
untuk produk karya seni rupa B.
Menyebutkan fungsi
tanaman pandan untuk produk karya seni rupa C.
Menjelaskan sifat
tanaman pandan untuk produk karya seni rupa D.
Membedakan sifat
tanaman pandan dengan
tanaman suji untuk
produk karya seni
rupa E. Membuat produk
karya sei rupa dari tanaman
pandan |
||
Pembahasan |
||
Untuk menjawab soal tersebut peserta
harus memahami tingkatan kognitif dengan kata kerja operasionalnya contoh;
Kata kerja operasional “membuat” termasuk dalam
tingkatan kognitif C6 (Mencipta). |
||
Jawaban: E |
Kompetensi |
Capaian Pembelajaran |
Indikator Esensial |
Perencanaan pembelajaran |
Merumuskan indikator kompetensi dan capaian pembelajaran berdasarkan standar kompetensi lulusan |
2. Berdasarkan rumusan indikator kompetensi peserta dapat
merumuskan capaian pembelajaran (tujuan
pembelajaran) |
Soal |
|
2.
Pada sebuah
rancangan pembelajaran (RPP)
tertulis contoh rumusan
indikator kompetensi yaitu
“menjelaskan kondisi operasi sistem
dan komponen perangkat keras”, jika seorang pendidik akan menyusun menjadi tujuan
pembelajaran maka rumusan yang tepat adalah…. A. Setelah melaksanakan proses
pembelajaran melalui praktik, siswa dapat menjelaskan kondisi operasi sistem
dan komponen perangkat keras berupa komponen input, proses dan output B. Setelah melaksanakan proses
pembelajaran dan menggali informasi melalui diskusi, siswa dapat menjelaskan kondisi
operasi sistem dan komponen perangkat keras secara
benar C. Siswa dapat menjelaskan kondisi operasi sistem dan
komponen perangkat keras berupa komponen
input, proses dan output secara
benar D. Menjelaskan kondisi operasi sistem dan komponen
perangkat keras komponen input, proses
dan output tanpa melihat catatan E. Setelah melaksanakan proses
pembelajaran dan menggali informasi melalui diskusi, materi kondisi operasi sistem dan komponen perangkat keras secara
benar tanpa melihat
catatan. |
Pembahasan |
Unsur-unsur dalam merumuskan tujuan pembelajaran hendaknya memenuhi kaidah ABCD yaitu;
Setelah melaksanakan proses pembelajaran dan menggali informasi melalui C diskusi, siswa dapat menjelaskan kondisi
operasi sistem dan komponen perangkat keras A B secara benar D |
Jawaban: B |
Kompetensi |
Capaian Pembelajaran |
Indikator Esensial |
Perencanaan pembelajaran |
Menetapkan materi, proses, sumber, media, penilaian, dan evaluasi pembelajaran |
3. Berdasarkan capaian pembelajaran (tujuan pembelajaran) yang telah dirumuskan, peserta dapat menetapkan materi
pembelajaran yang diperlukan |
Soal |
|
3. Pada saat menyusun perencanaan pembelajaran pokok materi tentang Unggas, seorang guru merumuskan tujuan
pembelajaran agar siswa dapat mendefinisikan
hewan unggas, mengelompokan dan membedakan jenis-jenis unggas. Adapun pilihan strategi pembelajaran untuk
menjelaskan materi kepada siswa tersebut yaitu strategi pembelajaran deduktif. Mendasarkan tujuan dan strategi pembelajaran tersebut mencerminkan ragam
pengetahuan yang jenisnya…. A. Fakta B. Prosedur C. Keterampilan D.
Konsep E.
Prinsip |
Pembahasan |
Berikut merupakan tabel untuk mempermudah dalam menentukan jenis materi
Tujuan pembelajaran
yang
meminta
siswa
dapat
mendefinisikan hewan unggas, mengelompokan dan membedakan jenis-jenis unggas termasuk jenis materi berupa konsep |
Jawaban: D |
Kompetensi |
Capaian Pembelajaran |
Indikator Esensial |
Perencanaan pembelajaran |
Menetapkan materi, proses,
sumber, media, penilaian, dan evaluasi pembelajaran |
4. Berdasarkan capaian pembelajaran (tujuan pembelajaran) yang telah dirumuskan dan materi yang ditentukan, peserta
dapat menetapkan proses
pembelajaran yang sesuai. |
Soal |
||
4.
Perencanaan pembelajaran yang menenkankan pada proses keterlibatan peserta didik secara penuh untuk dapat
menemukan materi yang dipelajari dan dihubungkan dengan
situasi kehidupan sehari-hari sehingga mendorong peserta
didik dapat menerapkan dalam kehidupan mereka,
pilihan strategi pembelajaran
yang tepat yaitu…. A. Kooperatif |
B. Inkuiri C. Problem solving D. Discovery E.
Kontekstual |
Pembahasan |
Untuk menjawab soal di atas
peserta harus memahami model-model pembelajaran dan karateristiknya, seperti; ·
Kooperatif adalah
suatu strategi pembelajaran yang terstruktur secara sistematis di mana
siswa-siswa bekerjasama dalam kelompok-kelompok kecil
dengan anggota antara
empat sampai lima orang secara heterogen untuk mencapai tujuan- tujuan
bersama ·
Problem solving merupakan kerangka konseptual tentang proses pembelajaran yang menggunakan masalah-masalah riil dalam kehidupan nyata (otentik), bersifat tidak tentu, terbuka dan mendua
untuk merangsang dan menantang siswa berpikir kritis
untuk memecahkannya. ·
Inkuiri adalah proses untuk
memperoleh dan mendapatkan informasi dengan melakukan observasi atau eksperimen guna mencari jawaban maupun
memecahkan masalah
terhadap pertanyaan atau rumusan masalah
dengan menggunakan berpikir
kritis dan logis ·
Discovery learning adalah model pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif untuk
mencari dan menyelidiki suatu permasalahan sehingga siswa dapat menyimpulkan konsep dari pembelajaran yang telah dipelajari ·
Kontektual (ContextualTeachingandLearning) adalah konsep belajar
yang mengaitkan antara materi yang
diajarkan-nya dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat
hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya
dengan penerapannya dalam kehidupan mereka
sehari-hari. |
Jawaban: E |
Kompetensi |
Capaian Pembelajaran |
Indikator Esensial |
Perencanaan pembelajaran |
Menetapkan materi, proses,
sumber, media, penilaian, dan evaluasi pembelajaran |
5. Berdasarkan capaian pembelajaran (tujuan pembelajaran) yang telah dirumuskan dan materi yang ditentukan, peserta
dapat menetapkan sumber belajar/media pembelajaran yang diperlukan. |
Soal |
||
5. Saat merancang pembelajaran seorang guru ingin menyederhanakan konsep/prinsip /hukum yang kompleks sehingga dapat memperjelas penyajian pesan secara
tertulis, media apa yang paling
tepat dipilih oleh guru tersebut.... A.
Bagan B. APE (Alat Permaian Edukadif) C. Flip Chart D. Foto E. Gambar |
||
Pembahasan |
Untuk menjawab soal ini, peserta
harus memahami pengertian, jenis, keunggulan dan kelemahan masing-masing media pembelajaran; 1.
Media foto Kelebihan § Sifatnya konkret,
menunjukkan pokok masalah dibanding media verbal. § Dapat mengatasi batasan ruang dan waktu. § Mengatasi keterbatasan pengamatan § Dapat memperjelas suatu masalah §
Murah harganya
dan gampang didapat serta digunakan. Kelemahan: § Hanya menekankan persepsi indera mata § Gambar /foto yang terlalu
kompleks kurang efektif
untuk kegiatan pembelajaran §
Ukurannya
sangat terbatas untuk kelompok besar. Syarat pembuatan media foto yang baik: § Autentik § Sederhana § Ukuran relatif
(menyesuaikan ruang) § Mengandung gerak atau perbuatan § Gambar hendaklah bagus dari sudut seni 2.
Sketsa Sketsa adalah
gambar yang sederhana, draft kasar yang melukiskan bagian-bagian pokoknya tanpa detail. Sketsa,
selain dapat memeperjelas penyampaian pesan, menghindari verbalisme, menarik
perhatian siswa, harganyapun tak perlu dipersoalkan sebab media ini dibuat langsung oleh guru. Sketsa, yang dibuat
secara cepat sementara guru menerangkan dapat pula dipakai
untuk tujuan tersebut. 3.
Diagram Sebagai suatu
gambar sederhana yang menggunakan garis-garis dan simbol, diagram, atau skema menggambarkan struktur dari obeyeknya secara garis besar,
menunjukkan hubungan yang
ada antar komponennya atau sifat-sifat proses
yang terjadi. Ciri-ciri diagram yang perlu
diketahui: § bersifat simbolis dan abstrak sehingga kadang sulit dimengerti § untuk dapat membaca diagram seoarang harus punya latar
belakang tentang apa yang didiagramkan § walaupun sulit dimengerti, karena sifatnya yang padat,
diagram dapat memperjelas arti Diagram yang baik sebagai
media pendidikan: § Benar, digambar rapi, diberi titel,
label dan penjelasan-penjelasan yang perlu. § Cukup besar
dan ditempatkan secara
strategis § Penyusunanya disesuaikan dengan pola membaca yang umum,
dari kiri ke kanan, dan dari atas ke bawah. 4.
Bagan/chart Seperti
halnya media grafis yang lain, fungsinya yang pokok adalah menyajikan ide- ide
atau konsep yang sulit disampaikan secara tertulis atau secara. Syarat bagan yang baik, adalah: § Dapat dimengerti anak § Sederhana dan lugas, tidak
rumit dan berbelit-belit § Diganti pada waktu-waktu tertentu agar tetap
termasa juga tidak
kehilangan daya tarik. Contoh: bagan organisasi, bagan alur siklus
air |
5.
Grafik Sebagai suatu media visual, grafik adalah gambar
sederhana yang menggunakan titik- titik, garis
atau gambar. Grafik
disusun berdasarkan prinsip-prinsip matematik dan menggunakan data-data komparatif. Kelebihan grafik
sebagai media adalah: §
Bermanfaat untuk
mempelajari dan mengingat data-data kuantitatif dan hubungan-hubungannya. § Memungkinkan secara cepat
kita mengadakan analisis, interpretasi, dan perbandingan anatara data-data yang disajikan baik dalam hal ukuran, pertumbuhan dan arah. §
Penyajian data grafik: jelas,
cepat, menarik, ringkas,
dan logis. Media
grafis dikatakan baik,
jika memenuhi ketentuan sebagai berikut: § Jelas untuk
dilihat seluruh kelas § Hanya menyajikan satu ide setiap
grafik § Ada jarak/ruang kosong antara kolom-kolom bagiannya § Warna yang digunakan kontras
dan harmonis § Berjudul dan ringkas § Sederhana § Mudah dibaca § Praktis, mudah diatur § Menggambarkan kenyataan/realisme § Menarik § Jelas dan tak memerlukan informasi tambahan § Teliti 6.
APE Alat permainan edukatif (APE)
adalah alat yang digunakan oleh anak untuk bermain sambil belajar
artinya alat dan bermain itu sendiri merupakan sarana
belajar yang menyenangkan.
Anak tidak akan bosan-bosan bermain, di samping itu dengan bermain akan membawa anak kepada pengalaman yang
positif dalam segala aspek, seperti aspek
pengembangan keimanan dan ketakwaan, daya pikir, daya cipta, kemampuan
olah tubuh (jasmani)”. |
Jawaban: A |
Kompetensi |
Capaian Pembelajaran |
Indikator Esensial |
Perencanaan pembelajaran |
Menetapkan materi, proses,
sumber, media, penilaian, dan evaluasi pembelajaran |
6. Berdasarkan capaian pembelajaran (tujuan pembelajaran) dan proses pembelajaran yang telah ditentukan, peserta dapat menetapkan jenis evaluasi yang
tepat |
Soal |
||
6. Seorang guru merancang evaluasi dengan mendasarkan pada
indikator dan tujuan pembelajaran
yang sudah ditentukan di RPP. Evaluasi tersebut dimaksudkan untuk menentukan hasil dan kemajuan belajar
siswa, maka jenis evalausi yang tepat dipilih oleh guru adalah…. A. Evaluasi formatif B. Evaluasi sumatif C.
Evaluasi selektif |
D.
Evaluasi diagnostik E. Evaluasi penempatan |
Pembahasan |
Jenis evaluasi berdasarkan tujuan 1.
Evaluasi diagnostik adalah evaluasi yang ditujukan untuk
menelaah kelemahan- kelemahan siswa beserta faktor-faktor penyebabnya. 2.
Evaluasi selektif adalah evaluasi yang
digunakan untuk memilih siswa
yang paling tepat
sesuai dengan kriteria
program kegiatan tertentu. 3.
Evaluasi
penempatan adalah evaluasi
yang digunakan untuk menempatkan siswa
dalam program pendidikan tertentu yang sesuai
dengan karakteristik siswa. 4.
Evaluasi formatif adalah evaluasi yang dilaksanakan untuk memperbaiki dan meningkatan proses
belajar dan mengajar. 5.
Evaluasi sumatif adalah evaluasi yang dilakukan untuk menentukan hasil
dan kemajuan belajar
siswa. Jenis evaluasi berdasarkan sasaran 1. Evaluasi konteks adalah valuasi yang ditujukan untuk
mengukur konteks program baik mengenai rasional tujuan, latar belakang program, maupun kebutuhan- kebutuhan yang muncul dalam perencanaan. 2. Evaluasi input adalah
evaluasi yang diarahkan untuk mengetahui
input baik sumber daya maupun strategi yang digunakan
untuk mencapai tujuan. 3. Evaluasi proses adalah
evaluasi yang ditujukan untuk melihat proses
pelaksanaan, baik mengenai
kalancaran proses, kesesuaian dengan rencana, faktor pendukung dan faktor hambatan yang muncul dalam
proses pelaksanaan, dan sejenisnya. 4.
Evaluasi hasil
atau produk adalah evaluasi yang diarahkan untuk melihat hasil program
yang dicapai sebagai
dasar untuk menentukan keputusan akhir, diperbaiki, dimodifikasi, ditingkatkan atau dihentikan. 5.
Evaluasi
outcome atau lulusan
adalah evaluasi yang diarahkan untuk melihat hasil belajar siswa
lebih lanjut, yaitu
evaluasi lulusan setelah
terjun ke masyarakat. Jenis evaluasi berdasarkan lingkup kegiatan pembelajaran 1.
Evaluasi program
pembelajaran; evaluasi yang mencakup terhadap tujuan pembelajaran,
isi program pembelajaran, strategi belajar mengajar, aspe-aspek program
pembelajaran yang lain. 2.
Evaluasi
proses pembelajaran; evaluasi yang mencakup kesesuaian antara peoses pembelajaran dengan garis-garis besar
program pembelajaran yang di tetapkan, kemampuan
guru dalam melaksanakan proses pembelajaran, kemampuan siswa dalam
mengikuti proses pembelajaran. 3.
Evaluasi
hasil pembelajaran; evaluasi hasil belajar mencakup tingkat penguasaan siswa
terhadap tujuan pembelajaran yang ditetapkan, baik umum maupun
khusus, ditinjau dalam
aspek kognitif, afektif,
psikomotorik. Jenis evaluasi
berdasarkan objek dan subjek evaluasi Berdasarkan objek: 1.
Evaluasi input
adalah evaluasi terhadap siswa mencakup kemampuan kepribadian, sikap, keyakinan. 2.
Evaluasi
transformasi adalah evaluasi
terhadap unsur-unsur transformasi
proses pembelajaran anatara
lain materi, media, metode dan lain-lain. 3.
Evaluasi output
adalah evaluasi terhadap lulusan yang mengacu
pada ketercapaian hasil pembelajaran. Berdasarkan subjek: |
1.
Evaluasi internal adalah evaluasi yang
dilakukan oleh orang
dalam sekolah sebagai
evaluator, misalnya guru. 2. Evaluasi eksternal adalah evaluasi yang
dilakukan oleh orang
luar sekolah sebagai evaluator, misalnya orangtua, masyarakat. |
Jawaban: B |
Kompetensi |
Capaian Pembelajaran |
Indikator Esensial |
Perencanaan pembelajaran |
Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sesuai
silabus |
7. Dengan mencermati silabus, peserta dapat
menganalisis keterkaitan antar
komponen silabus |
Soal |
||
7. Seorang Guru mencari
materi dan media
dari internet saat menyusun rencana
pembelajaran (RPP), materi
dan media tersebut akan disampaikan pada proses pembelajaran dengan maksud agar siswa
tidak mengalami kesulitan memahami pelajaran.
Langkah apa yang harus dilakukan oleh seorang Guru saat memilih materi pelajaran…. a.
Mengidentifikasi aspek-aspek yang terdapat dalam
kompetensi inti, kompetensi dasar, dan indikator b.
Menganalisis potensi
peserta didik; relevansi dengan karakteristik daerah;
dan struktur keilmuan c.
Menyesuaikan dengan
tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional, sosial, dan spritual
peserta didik d.
Melihat kebermanfaatan bagi peserta didik;
aktualitas, kedalaman, dan keluasan materi
pembelajaran e.
Relevansi dengan
kebutuhan peserta didik dan tuntutan lingkungan, alat dan
sumber bahan, dan alokasi waktu |
||
Pembahasan |
||
Langkah-langkah dalam memilih materi
pelajaran ·
Mengidentifikasi aspek-aspek yang terdapat dalam
kompetensi inti, kompetensi dasar, dan indikator ·
Mengidentifikasi jenis-jenis materi pelajaran ·
Memilih materi pembelajaran yang sesuai atau relevan dengan
KD dan indicator pencapaian ·
Memilih
sumber materi pelajaran Sementara ·
Potensi peserta
didik, relevansi dengan karakteristik daerah,
dan struktur keilmuan ·
Tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional, sosial, dan spritual peserta didik ·
Kebermanfaatan bagi peserta didik,
aktualitas, kedalaman, dan keluasan materi
pembelajaran ·
Relevansi dengan
kebutuhan peserta didik dan tuntutan lingkungan, alat dan
sumber bahan, dan alokasi waktu Bukan termasuk langkah-langkah memilih materi tetapi prinsip
dalam memilih materi |
||
Jawaban: A |
Kompetensi |
Capaian Pembelajaran |
Indikator Esensial |
Perencanaan pembelajaran |
Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sesuai
silabus |
8. Dengan mencermati silabus
yang telah ditentukan, peserta dapat
menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
dengan tepat |
Soal |
||
8. Dengan mencermati silabus, seorang guru akan merancang pelaksanaan pembelajaran (RPP). Sebagaimana yang tertuang dalam
Permendikbud RI No 22 tahun 2016 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mencakup sekurang- kurangnya.... A. Kompetesi inti, kompetensi dasar, tujuan pembelajaran, materi ajar, model
pembelajaran, metode pembelajaran, strategi pembelajaran, dan
penilaian hasil belajar B. Identitas mata pelajaran, standar kompetensi, kompetensi
dasar, materi ajar, model
pembelajaran, metode pengajaran, sumber belajar, penilaian hasil belajar, dan bobot penilaian hasil belajar C. Standar kompetensi, kompetensi dasar, metode
pengajaran, media pembelajaran, sumber belajar, langkah pembelajaran, tes hasil belajar,
dan kunci jawaban tes D. Identitas mata pelajaran, tujuan pembelajaran, materi
ajar, model pembelajaran, media, sumber belajar, langkah pembelajaran, dan penilaian hasil belajar E. Identitas sekolah, identitas mata pelajaran, tujuan
pembelajaran, materi ajar, media, sumber belajar, langkah pembelajaran, dan penilaian hasil belajar |
||
Pembahasan |
||
Permendikbud No 22 tahun 2016
tentang standar proses pendidikan
dasar dan menengah menjelaskan bahwa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah
rencana kegiatan
pembelajaran tatap muka untuk satu pertemuan atau lebih. RPP dikembangkan dari silabus untuk
mengarahkan kegiatan pembelajaran peserta didik dalam
upaya mencapai Kompetensi Dasar (KD). RPP disusun berdasarkan KD atau
subtema yang dilaksanakan satu kali pertemuan atau lebih. Dalam
Permendikbud No 22 tahun 2016, secara tegas menjelaskan komponen minimal RPP terdiri
atas: a.
Identitas sekolah
yaitu nama satuan
pendidikan; b. Identitas mata pelajaran atau tema/subtema, mencakup: 1)
kelas/semester, 2) materi pokok,
dan 3) alokasi waktu ditentukan berdasarkan keperluan untuk pencapaian KD dan beban
belajar, dengan mempertimbangkan jumlah jam pelajaran yang tersedia dalam silabus dan KD yang harus dicapai; c.
Kompetensi
Dasar, adalah sejumlah kemampuan minimal yang harus dikuasai peserta
didik dalam mata pelajaran tertentu sebagai rujukan penyusunan indikator pencapaian kompetensi. Kompetensi dasar dalam
RPP, merujuk kompetensi dasar yang tercantum dalam silabus; d.
Indikator pencapaian kompetensi adalah perilaku yang dapat diukur
dan/atau diobservasi untuk menunjukkan ketercapaian kompetensi dasar tertentu. |
Indikator pencapaian kompetensi menjadi
acuan penilaian mata pelajaran. Indikator pencapaian kompetensi disusun
guru dengan merujuk
kompetensi dasar. Dengan
pertimbangan tertentu, guru dapat menentukan tingkatan indikator lebih
tinggi dari kompetensi dasar (kemampuan minimal) yang ditentukan silabus. Pertimbangan tertentu yang dimaksud, antara
lain: agar lulusan memiliki nilai kompetitif, atau kelengkapan fasilitas laboratorium lebih baik
dari satuan pendidikan sejenis. Indikator pencapaian kompetensi
dirumuskan dengan menggunakan kata kerja operasional yang dapat diamati dan/atau diukur, yang
mencakup kompetensi pengetahuan (kognitif), sikap (afektif) dan keterampilan
(psikomotor); e.
Tujuan Pembelajaran dirumuskan lebih spesifik atau detail dengan
merujuk indikator pencapaian kompetensi. Jika cakupan
dan kedalaman materi
pembelajaran sudah tidak dapat dijabarkan lebih detail dan spesifik
lagi, maka tujuan pembelajaran disusun sama persis
dengan indikator pencapaian kompetensi. f.
Materi
pembelajaran memuat fakta, konsep, prinsip dan prosedur yang relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-butir
pokok bahasan/sub pokok bahasan sesuai dengan
rumusan indikator pencapaian kompetensi. Materi pembelajaran secara lengkap
dalam bentuk Lembar
Kerja Peserta Didik dapat dilampirkan. g.
Model/Metode pembelajaran, model pembelajaran (lebih
luas dari metode,
dan mempunyai sintak jelas)
digunakan guru untuk mewujudkan proses pembelajaran dan suasana belajar yang mengaktifkan peserta didik untuk
mencapai kompetensi dasar. Penggunaan model pembelajaran hendaknya mempertimbangkan karakteristik peserta didik, dan karakteristik materi
pembelajaran. Untuk memperkuat pendekatan ilmiah (scientific), tematik terpadu (tematik antar matapelajaran), dan tematik (dalam
suatu mata pelajaran)
perlu diterapkan pembelajaran berbasis penyingkapan/penelitian (model pembelajaran discovery/inquiry).
Untuk
mendorong
kemampuan
berpikir
peserta didik
abad 21, baik secara individual maupun
kelompok maka sangat
disarankan menggunakan model pembelajaran berbasis
pemecahan
masalah (problembasedlearning). Untuk menstimulan kemampuan ketrampilan dan berkarya peserta didik, baik secara
individual maupun kelompok, maka pemilihan model
pembelajaran berbasis proyek sangat tepat. Tentunya para guru harus memahami berbagai model pembelajaran lain yang dapat
mengaktifkan pengalaman belajar
peserta didik. h. Media Pembelajaran, berupa
alat bantu guru untuk menyampaikan materi pembelajaran,
agar peserta didik termotivasi, menarik perhatian, dan berminat mengikuti pelajaran. Jenis-jenis media
pembelajaran dan karakterisnya, perlu dipahami pada guru, sehingga pemilihan media pembelajaran dapat mengoptimalkan perhatian dan hasil belajar
peserta didik. i. Sumber belajar, dapat berupa buku cetak, buku
elektronik, media yang berfungsi sebagai sumber
belajar, peralatan, lingkungan belajar yang relevan; j. Langkah-langkah kegiatan pembelajaran, serangkaian aktivitas pengelolaan pengalaman belajar siswa, melalui tahapan pendahuluan, inti
dan penutup. Pada tahapan pendahuluan, guru melakukan kegiatan: 1) memimpin doa
dan mempresensi kehadiran peserta didik, 2) memberikan apersepsi, 3) |
menyampaikan tujuan pembelajaran, dan 4)
memotivasi peserta didik.
Pada tahapan inti,
guru mengelola pembelajaran merujuk pada sintak
(prosedur) model pembelajaran yang dipilihnya. Tahapan
penutup, guru melakukan kegiatan: 1) rangkuman
materi pembelajaran, 2) penilaian, dan 3) tindak lanjut pembelajaran berikutnya. k.
Penilaian,
penilaian proses belajar dan hasil belajar dikembangkan oleh guru, dilakukan dengan prosedur: 1.
menetapkan tujuan
penilaian dengan mengacu
pada RPP yang telah disusun; 2. menyusun kisi-kisi penilaian; 3.
membuat instrumen penilaian serta
pedoman penilaian; 4.
melakukan analisis
kualitas instrumen penilaian; 5.
melakukan penilaian; 6.
mengolah, menganalisis, dan menginterpretasikan hasil
penilaian; 7. melaporkan hasil penilaian; dan 8. memanfaatkan laporan
hasil penilaian. |
Jawaban: E |
Kompetensi |
Capaian Pembelajaran |
Indikator Esensial |
Melaksanakan pembelajaran |
Melaksanakan pembelajaran dengan
mewujudkan suasana dan proses pembelajaran yang sesuai dengan kaidah pedagogik untuk memfasilitasi pengembangan potensi diri dan karakter siswa |
9. Melalui paparan kasus,
peserta dapat memberikan pilihan pemecahan masalah
pelaksanaan pembelajaran untuk mengembangkan potensi
siswa. |
Soal |
||
9. Seorang guru senior mengajar siswanya dengan metode
diskusi dan menggunakan media gambar
yang sudah berlangsung dari tahun ke tahun. Pada awal semester baru 2019 siswa
dikelas tersebut diketahui 70% memiliki preferensi belajar kinestetik sehingga mereka tidak fokus saat
pembelajaran dan diskusi berlangsung, siswa lebih senang jika mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru. Dari
kasus tersebut strategi pembelajaran yang paling tepat dipilih guru…. A. Kooperatif B. Project based learning C. Kontekstual D. Inqury E.
Discovery |
||
Pembahasan |
||
Untuk menjawab pertanyaan, anda harus memahami macam-macam strategi pembelajaran; ·
Kooperatif pada
intinya adalah suatu strategi pembelajaran yang terstruktur secara sistematis di mana siswa-siswa bekerjasama dalam kelompok-kelompok kecil dengan anggota antara empat sampai lima
orang secara heterogen untuk mencapai tujuan-tujuan bersama ·
Problem
solving merupakan kerangka konseptual tentang proses
pembelajaran yang menggunakan masalah-masalah riil dalam kehidupan nyata (otentik), bersifat |
tidak tentu, terbuka dan mendua
untuk merangsang dan menantang siswa berpikir kritis untuk memecahkannya. ·
Project based learning atau PjBL merupakan strategi pembelajaran yang dikembangkan berdasarkan penerapan
proyek dengan melibatkan siswa menyelidiki
masalah dunia nyata ·
Inkuiri adalah proses untuk
memperoleh dan mendapatkan informasi dengan melakukan observasi atau eksperimen guna
mencari jawaban maupun memecahkan masalah
terhadap pertanyaan atau rumusan masalah dengan menggunakan berpikir kritis
dan logis ·
Discovery learning adalah model pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif untuk
mencari dan menyelidiki suatu permasalahan sehingga siswa dapat menyimpulkan konsep dari pembelajaran yang telah dipelajari ·
Kontektual kontekstual (Contextual Teaching
and Learning) adalah
konsep belajar yang membantu guru mengaitkan
antara materi yang diajarkan-nya dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa
membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidu-pan mereka
sehari-hari. |
Jawaban: B |
Kompetensi |
Capaian Pembelajaran |
Indikator Esensial |
Melaksanakan pembelajaran |
Melaksanakan pembelajaran dengan
mewujudkan suasana dan proses pembelajaran yang sesuai dengan kaidah pedagogik untuk memfasilitasi pengembangan potensi diri dan karakter siswa |
10. Melalui paparan kasus,
peserta dapat memberikan pilihan pemecahan masalah
pelaksanaan pembelajaran untuk mengembangkan karakter siswa. |
Soal |
||
10. Di sekolah seorang guru menuliskan beberapa aturan
seperti dilarang menginjak rumput dan mencoret-coret meja hal ini
merupakan pembiasaan kepada
peserta didik agar
berkembang kecerdasan…. A. Naturalis B. Kinestetis C. Visual spasial D.
Verbal linguistic E.
Logis matematis |
||
Pembahasan |
||
Pembelajaran logis matematis di sekolah dapat
dikembangkan melalui beberapa strategi seperti berikut
ini: 1.
Menceritakan masalah
yang dihadapi sehari-hari, kemudian dipecahkan dengan
bantuan pemikiran matematis dengan mengatur waktu penyelesaian dengan
tepat dan efektif. 2.
Merencanakan
suatu eksperimen dengan menggunakan metode ilmiah yang diawali dengan
mengungkapkan masalah, membuat
hipotesis, melakukan percobaan, menafsirkan data, dan menarik kesimpulan. 3.
Membuat
diagram venn untuk mempolakan masalah agar mudah membangun pengertian sehingga mudah dipecahkan. |
4. Membuat analogi untuk menjelaskan sesuatu sehingga mudah
dipahami, misalnya menjelaskan
tentang peristiwa erosi diwujudkan dengan analogi menumpahkan air pada kepala yang tidak berambut, air akan cepat
mengalir ke badan. 5.
Menggunakan
ketrampilan berpikir dari tingkat rendah hingga berpikir tingkat tinggi untuk
menyelesaikan masalah. 6. Mengkategorikan fakta–fakta yang dipelajari sesuai
sifat dan jenisnya untuk memudahkan mengingat. 7.
Merancang
suatu pola atau kode, atau simbol untuk mengetahui obyek yang ingin dipelajari. Pembelajaran yang dirancang untuk mengaktifkan kecerdasan visual spasial
adalah 1. Visualisasi Penerapan metode ini dengan
menciptakan “layar lebar” di benak siswa, guru dapat membimbing dengan memejamkan mata dan membayangkan apa yang
baru saja mereka pelajari dan diminta untuk menceritakan kembali. 2. Penggunaan warna Penggunaan warna untuk memberi
penekanan pada pola peraturan atau klasifikasi selama proses pembelajaran, misal warna merah pada semua
kata–kata penting yang harus
dipahami peserta didik. Warna juga sebagai penghilang stress peserta didik ketika menghadapi hal sulit menemukan makna. 3. Metafora gambar Metafora gambar adalah pengekspresian
gagasan melalui pencitraan visual. Nilai pendidikan
metafora ada pembentukan hubungan hal yang sudah diketahui siswa dan yang diajarkan. 4. Sketsa gagasan Strategi sketsa gagasan ini
meminta peserta didik menggambarkan
poin kunci, gagasan utama, tema
sentral, atau konsep yang diajarkan, agar cepat dan mudah sketsa
tidak harus rapi menyerupai kenyataan. 5.
Simbol grafis Pembelajaran yang dapat
membangkitkan kecerdasan linguistik dalam diri peserta didik
dengan strategi berikut; 1.
Bercerita Peserta didik akan senang
menceritakan kisah yang dimiliki kepada
temannya sebayanya, sebagian yang lain merasa
malu. Mendengarkan cerita
melibatkan keterampilan
mendengar dan linguistik. Metode bercerita bisa diajarkan kepada peserta didik dengan pendahuluan yang
menarik, pemilihan karakter, cerita yang dipilih
mengandung imajinasi yang bias dibayangkan oleh pendengar, memakai efek suara, tangan dan gerakan tubuh, suara
jelas serta ekspresif, dan kontak mata dengan pendengar. 2.
Diskusi Diskusi kelas digunakan hampir
disetiap mata pelajaran dan semua tingkat. Ada beberapa hal yang harus dipenuhi
agar hasilnya positif
dan memuaskan. 3.
Merekam dengan tape recorder Tape recorder digunakan untuk sebagai pengumpul informasi, wawancara,
dan dapat digunakan untuk menyediakan
informasi. Peserta didik dapat menggunakan
untuk mempersiapkan tulisan, mengolah gagasan, sekaligus membicarakan
topic mereka. Peserta didik yang
kurang cakap menulis mungkin bisa merekam pemikiran mereka sebagai mode
ekspresi alternative. Manfaat
lain bias digunakan mengirim surat lisan
kepada peserta didik
lain untuk menceritakan pengalaman pribadi mereka, dan memperoleh umpan balik tentang
sosialisasi di lingkungan kelas. |
4.
Menulis jurnal Jurnal
ini dapat dibuat
sangat pribadi dan hanya diceritakan pada guru atau dibacakan
secara teratur di depan kelas. Jurnal ini dapat merangkum kecerdasan majemuk dengan menggunakan gambar,
sketsa foto, dialog, dan data non verbal. Topic
yang ditulis bias bidang umum, spesifik, catatan matematika, gagasan baru, dan mata pelajaran lain 5.
Publikasi Publikasi dapat dilakukan dengan
berbagai cara. Tulisan
peserta didik dapat
difotocopi dan disebarkan. Tulisan–tulisan dapat dijilid dalam bentuk buku
dan ditempatkan khusus dikelas atau perpustakaan, dan dipublikasikan di web
site sekolah. Jika memungkinkan
membentuk kelompok khusus kepenulisan utuk diskusi buku dan tulisan
peserta didik. Apabila
peserta didik tahu bahwa orang
lain menggandakan,
mendiskusikan, bahkan memperdebatkan tulisan mereka, hal itu memotivasi untuk terus mengembangkan keahliannya. Pembelajaran dikelas
yang dapat mengaktifkan kecerdasan kinestetik adalah; 1.
Respon tubuh Mintalah peserta didik
menanggapi pelajaran menggunakan tubuh sebagai media respon misalnya mengangkat tangan, mengangguk, atau tersenyum
jika memahami penjelasan guru. 2.
Teater kelas Meminta peserta didik memerankan
teks, soal, atau materi lain yang harus dipelajari dengan mendramakan isinya. 3.
Konsep kinestetis Permainan tebak–tebakan yang dilakukan dengan gerakan yang menantang kemampuan peserta didik untuk
mengungkapkan pengetahuan dengan cara tidak
konvensional. 4.
Hands on thinking Memberi kesempatan peserta didik
untuk memanipulasi obyek atau menciptakan sesuatu
dari tangan mereka dengan membuat patung, kolase, atau bentuk kerajinan lain. 5.
Peta tubuh Tubuh manusia dapat digunakan sebagai
alat pedagogis yang berguna, missal jari untuk
menghitung, dengan menggunakan gerakan fisik akan menginternalisasikan gagasan. Pembelajaran di kelas yang mengembangkan kecerdasan naturalis adalah; 1. Jalan–jalan di alam terbuka Cara ini untuk menguatkan materi yang
akan dipelajari untuk semua mata pelajaran,
misalnya untuk melukiskan perjuangan pahlawan, mempelajari pertumbuhan
dan cuaca. 2. Melihat keluar jendela Untuk mengurangi kebosanan peserta didik di kelas, metode
ini dapat dilakukan oleh guru dengan
observasi diluar kelas,
melakukan pengamatan, dan mencatatat hasilnya. 3. Ekostudi Strategi ini mengintegrasikan kepedulian peserta didik pada kelangsungan bumi untuk semua mata pelajaran, misal; tidak menginjak rumput, tidak membuang sampah sembarangan. |
Jawaban: A |
Kompetensi |
Capaian Pembelajaran |
Indikator Esensial |
Menilai dan mengevaluasi pembelajaran |
Melaksanakan penilaian otentik- holistik yang mencakup
ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan; |
11. Dengan mencermati RPP dan proses
pembelajaran, peserta dapat memberikan pilihan jenis penilaian otentik-holistik terhadap aspek sikap |
Soal |
||
11. Seorang guru ingin mengetahui kemampuan siswa dalam
mengatur dan mengelola perbedaan
pendapat ketika dilakukan diskusi kelompok. Guru tersebut membuat lembar daftar cek (checklist)dalam bentuk skala yang harus diisikan oleh siswa untuk
menilai teman kelompoknya. Jenis penilaian otentik-holistik yang dapat
dipilih oleh guru tersebut yaitu…. A. Penilaian kinerja B. Penilaian proyek C. Penilaian portofolio D.
Pertanyaan terbuka E.
Penilaian diri |
||
Pembahasan |
||
Penilaian
Kinerja Penilaian kinerja sering disebut sebagai penilaian unjuk kerja (performanceassessment). Bentuk penilaian ini digunakan untuk mengukur status kemampuan belajar peserta didik berdasarkan hasil kerja dari suatu tugas. Pada penilaian kinerja peserta didik diminta
untuk mendemonstrasikan tugas
belajar tertentu dengan
maksud agar peserta
didik mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan yang
dimilikinya. Instrumen yang dapat digunakan untuk merekam hasil belajar pada penilaian kinerja
ini antara lain: daftar cek (checklist),catatan anekdot/narasi, skala penilaian (ratingscale). Penilaian Proyek Penilaian proyek (projectassessment) adalah bentuk penilaian yang diujudkan dalam
bentuk pemberian tugas
kepada peserta didik
secara berkelompok. Penilaian ini difokuskan pada
penilaian terhadap tugas belajar yang harus diselesaikan oleh peserta didik
dalam periode/waktu
tertentu. Penilaian proyek
dapat juga dikatakan sebagai
penilaian berbentuk penugasan yang bertujuan untuk mengukur kemampuan
peserta didik menghasilkan karya tertentu yang dilakukan secara
berkelompok. Dengan menggunakan penilaian proyek pendidik
dapat memperoleh informasi berkaitan dengan
kemampuan peserta didik
dalam hal pengetahuan, pemahaman, aplikasi, sintesis informasi atau data, sampai dengan
pemaknaan atau penyimpulan. Penilaian Portofolio Penilaian portofolio merupakan salah
satu penilaian otentik
yang dikenakan pada sekumpulan
karya peserta didik yang diambil selama proses pembelajaran dalam kurun waktu tertentu. Karya-karya ini
berkaitan dengan mata pelajaran dan disusun secara sistematis dan terogansir. Proses penilaian portofolio
dilakukan secara bersama antara antara peserta
didik dan guru.
Hal ini dimaksudkan untuk menentukan fakta-fakta peserta didik dan proses bagaimana fakta-fakta tersebut diperoleh sebagai salah satu
bukti bahwa peserta didik telah memiliki kompetensi
dasar dan indikator hasil belajar sesuai dengan yang telah ditetapkan. Untuk melakukan penilaian portofolio secara tepat
perlu memperhatikan hal-hal seperti berikut ini, yaitu: kesesuaian, saling percaya antara pendidik dan peserta didik, |
kerahasiaan bersama antara
pendidik dan peserta
didik, kepuasan, milik bersama antara
pendidik guru dan peserta didik, penilaian proses
dan hasil. Jurnal Jurnal belajar merupakan rekaman
tertulis tentang apa yang dilakukan peserta didik berkaitan dengan apa-apa yang telah dipelajari. Jurnal belajar
ini dapat digunakan untuk merekam
atau meringkas aspek-aspek yang berhubungan dengan topik-topik kunci yang dipelajari. Misalnya, perasaan siswa
terhadap suatu pelajaran, kesulitan yang dialami, atau keberhasilan di dalam memecahkan masalah atau topik
tertentu atau berbagai macam
catatan dan komentar yang dibuat siswa.Jurnal merupakan tulisan yang dibuat peserta didik untuk menunjukkan segala
sesuatu yang telah dipelajari atau diperoleh
dalam proses pembelajaran. Jadi, jurnal dapat juga diartikan sebagai
catatan pribadi siswa tentang
materi yang disampaikan oleh guru di kelas maupun kondisi proses
pembelajaran di kelas. Penilaian Diri Penilaian diri (selfassessment) adalah suatu
teknik
penilaian di mana peserta didik
diminta untuk menilai dirinya sendiri berkaitan dengan proses dan
tingkat pencapaian kompetensi yang
diperolehnya dalam pelajaran tertentu. Dalam proses penilaian diri, bukan berarti tugas pendidik untuk
menilai dilimpahkan kepada peserta didik semata dan terbebas dari kegiatan melakukan penilaian. Dengan penilaian
diri, diharapkan dapat melengkapi dan menambah penilaian yang telah dilakukan pendidik. Untuk melaksanakan penilaian diri oleh
peserta didik di kelas perlu memperhatikan hal- hal seperti: menentukan terlebih dahulu kompetensi atau aspek
apa yang akan dinilai; langkah
berikutnya menentukan kriteria penilaian yang akan digunakan; merancang format
penilaian yang akan digunakan seperti
pedoman penskoran, daftar
tanda cek, atau
skala penilaian; peserta didik diminta untuk melakukan penilaian diri;
pendidik mengkaji sampel hasil
penilaian secara acak, untuk mendorong peserta didik supaya senantiasa melakukan penilaian diri secara cermat
dan objektif; dan pendidik menyampaikan umpan balik kepada peserta didik yang didasarkan pada hasil kajian
terhadap sampel hasil penilaian yang diambil secara
acak. Penilaian Antarteman Penilaian antar peserta didik
merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peseta didik untuk saling menilai temannya terkait dengan pencapain
kompetensi, sikap, dan perilaku keseharian peserta didik. Penilaian ini dapat dilakukan secara berkelompok untuk
mendapatkan informasi sekitar kompetensi peserta didik dalam kelompok.
Informasi ini dapat dijadikan sebagai bahan menentukan pencapaian hasil belajar peserta
didik. Pertanyaan Terbuka Penilaian otentik juga dilakukan
dengan cara meminta peserta didik membaca materi pelajaran, kemudian merespon pertanyaan terbuka. Penilaian ini lebih difokuskan terhadap bagaimana peserta didik mengaplikasikan informasi
daripada seberapa banyak peserta
didik memanggil kembali apa yang telah diajarkan. Pertanyaan terbuka tesebut harus
dibatasi supaya jawabannya tidak terlalu luas dan bermakna sesuai dengan tujuannya. |
Jawaban: A |
Kompetensi |
Capaian Pembelajaran |
Indikator Esensial |
Menilai dan mengevaluasi pembelajaran |
Melaksanakan penilaian otentik-holistik yang mencakup ranah sikap, |
12. Dengan mencermati RPP dan proses pembelajaran, peserta dapat memberikan pilihan jenis |
|
pengetahuan, dan keterampilan |
penilaian otentik-holistik terhadap aspek pengetahuan |
Soal |
||
12. Jika guru memberikan penugasan kepada siswa yang
bertujuan untuk mengukur kemampuan
dalam menghasilkan karya tertentu dan dilakukan secara berkelompok. Maka jenis penilaian otentik yang tepat adalah…. A.
Peniaian kinerja B.
Peniaian portofolio C.
Penilaian proyek D. Penilaian jurnal E. Penilaian diri |
||
Pembahasan |
||
Penilaian
Kinerja Penilaian kinerja sering disebut sebagai penilaian unjuk kerja (performanceassessment). Bentuk penilaian ini digunakan untuk mengukur status kemampuan belajar peserta didik berdasarkan hasil kerja dari suatu tugas. Pada penilaian kinerja peserta didik diminta
untuk mendemonstrasikan tugas
belajar tertentu dengan
maksud agar peerta
didik mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan yang dimilikinya. Instrumen yang dapat digunakan untuk merekam hasil belajar pada penilaian kinerja
ini antara lain:
daftar cek (checklist),catatan anekdot/narasi, skala penilaian (ratingscale). Penilaian Proyek Penilaian proyek (projectassessment) adalah bentuk penilaian yang diwujudkan dalam
bentuk pemberian tugas
kepada peserta didik
secara berkelompok. Penilaian ini difokuskan pada
penilaian terhadap tugas belajar yang harus diselesaikan oleh peserta didik
dalam periode/waktu
tertentu. Penilaian proyek
dapat juga dikatakan sebagai penilaian berbentuk penugasan yang bertujuan untuk mengukur
kemampuan peserta didik menghasilkan karya tertentu yang dilakukan secara
berkelompok. Dengan menggunakan penilaian proyek pendidik
dapat memperoleh informasi berkaitan dengan
kemampuan peserta didik
dalam hal pengetahuan, pemahaman, aplikasi, sintesis informasi atau data, sampai dengan
pemaknaan atau penyimpulan. Penilaian Portofolio Penilaian portofolio merupakan salah
satu penilaian otentik
yang dikenakan pada sekumpulan
karya peserta didik yang diambil selama proses pembelajaran dalam kurun waktu tertentu. Karya-karya ini
berkaitan dengan mata pelajaran dan disusun secara sistematis dan terogansir. Proses penilaian portofolio
dilakukan secara bersama antara antara peserta
didik dan guru.
Hal ini dimaksudkan untuk menentukan fakta-fakta peserta didik dan proses bagaimana fakta-fakta tersebut diperoleh sebagai salah satu
bukti bahwa peserta didik telah memiliki kompetensi
dasar dan indikator hasil belajar sesuai dengan yang telah ditetapkan. Untuk melakukan penilaian
portofolio secara tepat perlu memperhatikan hal-hal seperti berikut
ini, yaitu: kesesuaian, saling percaya antara
pendidik dan peserta
didik, kerahasiaan bersama
antara pendidik dan peserta didik, kepuasan, milik bersama antara pendidik guru dan peserta
didik, penilaian proses
dan hasil. Jurnal Jurnal belajar merupakan rekaman
tertulis tentang apa yang dilakukan peserta didik berkaitan dengan apa-apa yang telah dipelajari. Jurnal belajar
ini dapat digunakan untuk merekam
atau meringkas aspek-aspek yang berhubungan dengan topik-topik kunci yang dipelajari. Misalnya, perasaan siswa
terhadap suatu pelajaran, kesulitan yang dialami, |
atau keberhasilan di dalam
memecahkan masalah atau topik tertentu atau berbagai macam catatan dan komentar yang dibuat siswa.Jurnal merupakan
tulisan yang dibuat peserta didik
untuk menunjukkan segala sesuatu yang telah dipelajari atau diperoleh dalam proses pembelajaran. Jadi, jurnal
dapat juga diartikan sebagai catatan pribadi
siswa tentang materi
yang disampaikan oleh guru di kelas
maupun kondisi proses
pembelajaran di kelas. Penilaian Tertulis Penilaian tertulis mensuplai jawaban
isian atau melengkapi, jawaban singkat atau
pendek dan uraian.
Penilaian tertulis yang termasuk dalam
model penilaian otentik
adalah penilaian yang berbentuk uraian
atau esai yang menuntut peserta
didik mampu mengingat, memahami, mengorganisasikan, menerapkan, menganalisis, mensintesis, mengevaluasi dan sebagainya atas materi
yang telah dipelajari. Penilaian ini sebisa
mungkin bersifat komprehensif, sehingga mampu menggambarkan ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan peserta
didik. Dalam menyusun instrumen penilaian tertulis
perlu dipertimbangkan hal-hal seperti kesesuaian soal dengan indikator pada kurikulum, konstruksisoal atau
pertanyaan harus jelas dan tegas, dan bahasa yang digunakan tidak menimbulkan penafsiran ganda. Penilaian
Diri
Penilaian diri (selfassessment) adalah suatu teknik penilaian dimana peserta didik diminta untuk menilai dirinya sendiri berkaitan dengan proses
dan tingkat pencapaian kompetensi yang diperolehnya dalam pelajaran tertentu. Dalam proses penilaian diri, bukan berarti
tugas pendidik untuk menilai dilimpahkan kepada peserta didik semata
dan terbebas dari kegiatan melakukan penilaian. Dengan penilaian diri, diharapkan dapat
melengkapi dan menambah penilaian yang telah dilakukan pendidik. Untuk melaksanakan penilaian
diri oleh peserta didik di kelas perlu memperhatikan hal- hal seperti: menentukan terlebih dahulu
kompetensi atau aspek apa yang akan dinilai;
langkah berikutnya menentukan kriteria penilaian yang akan digunakan;
merancang format penilaian yang akan digunakan seperti pedoman penskoran, daftar tanda cek,
atau skala penilaian; peserta
didik diminta untuk melakukan penilaian diri; pendidik mengkaji sampel hasil penilaian secara acak,
untuk mendorong peserta didik supaya senantiasa melakukan penilaian diri secara cermat dan objektif; dan
pendidik menyampaikan umpan balik kepada
peserta didik yang
didasarkan pada hasil
kajian terhadap sampel
hasil penilaian yang diambil secara
acak. |
Jawaban: C |
Kompetensi |
Capaian Pembelajaran |
Indikator Esensial |
Menilai dan mengevaluasi pembelajaran |
Melaksanakan penilaian otentik-holistik yang mencakup ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan |
13. Dengan mencermati RPP dan proses
pembelajaran, peserta dapat
memberikan pilihan jenis
penilaian otentik-holistik terhadap aspek keterampilan |
Soal |
||
13.
Pada akhir
pembelajaran siswa diminta untuk mendemonstrasikan tugas belajar yang diberikan guru dengan tujuan
agar siswa tersebut mengaplikasikan kemampuan keterampilan yang
dimilikinya dan guru
dapat menilai kompetensinya. Instrumen yang dapat
dipilih oleh guru untuk merekam
hasil belajar yaitu…. A.
Daftar cek (check list) B.
Benar salah (true false) |
C.
Pilihan ganda (multiple choice) D.
Menjodohkan (matching) E.
Jawaban bebas (Completion test) |
Pembahasan |
Penilaian Kinerja Secara umum
tes dapat dipilahkan kedalam bentuk tes penampilan atau unjuk kerja (performancetest), tes lisan, dan tes tulis. Tes penampilan adalah tes dalam bentuk
tindakan atau unjuk kerja untuk mengukur seberapajauh seseorang dapat
melakukan sesuatu tugas atau
pekerjaan sesuai dengan standar atau kriteria yang ditetapkan. Misalnya tes keterampilan dalam
mengoperasikan alat atau peralatan seperti komputer, peralatan produk teknologi, memperagakan gerakan, dan kegiatan
belajar lain yang sejenis. Dengan
menggunakan tes penampilan atau tes keterampilan maka dapat diketahui secara langsung tingkat atau
kualitas keterampilan peserta didik yang sudah dirumuskan dan ditetapkan dalam kompetensi dasar. Di samping
itu, tes keterampilan atau tes
praktek dapat berfungsi sebagai media belajar untuk mengurangi kejenuhan. Namun demikian, penggunaan tes keterampilan
akan menghadapi kendala jika peralatan yang digunakan tidak memadai untuk
mendukung pelaksanaan tes itu
sendiri. Dilihat dari
segi biaya, tes keterampilan relatif mahal manakala dibutuhkan
kelengkapan fasilitas tes keterampilan yang lebih kompleks. Tes
lisan (oraltest)
yang
dilaksanakan
secara lisan,
soal
atau pertanyaan
diberikan secara lisan dan jawaban yang diberikan juga dinyatakan secara lisan. Tes tulis (written test) adalah tes yang dilaksanakan secara tertulis, pertanyaan atau soal dinyatakan secara tertulis dan jawaban yang diberikan oleh peserta
tes juga dinyatakan secara tertulis. Tes tulis dapat dikelompokkan menjadi dua yakni tes bentuk
uraian (essaytest) dan tes bentuk obyektif (objectivetest). Tes bentuk uraian adalah tes yang jawabannya tidak disediakan pada lembar
soal, tetapi harus diungkap atau diberikan sendiri oleh peserta tes. Pengungkapan
jawaban oleh peserta tes sangat bervariasi dilihat dari sisi
gaya bahasa dan keluasan
lingkup jawaban. Berdasarkan sifat jawaban inilah maka tes bentuk uraian
dapat dipilah menjadi uraian bebas dan uraian terbatas. Tes uraian bebas
memberi keleluasaan pada peserta tes untuk
mengungkapkan secara panjang lebar jawaban yang diberikan. Tes uraian terbatas membatasi peserta tes dalam
menjawab berdasarkan aspek-aspek tertentu
dari materi yang diujikan. Tes bentuk obyektif adalah yang jawabannya disediakan oleh pembuat soal,
peserta tes hanya memilih jawaban yang benar
dengan cara memberi tanda
silang (X), tanda
centang (V), atau lingkaran (O). Secara umum tes bentuk
obyektif dapat dipilahkan menjadi dua yaitu tes
menyajikan (supply
test) dan tes pilihan (selection test). Tes
bentuk pilihan (selection test) dapat
dipilah menjadi benar – salah (true –
false), menjodohkan (matching test), pilihan ganda (multiple choice), tes analogi
(analogy test), dan tes menyusun kembali
(rearrangement test) . Tes menyajikan (supplytest) adalah
tes yang
pertanyaan atau soalnya
disusun
sedemikian rupa dengan maksud agar peserta tes memberikan jawaban cukup
dengan satu atau dua kata saja. Tes bentuk pilihan (selectiontest) adalah tes yang formatnya disusun sedemikian rupa yang
mengharuskan peserta tes menjawab dengan
cara memilih alternatif jawaban yang
disediakan dengan memberi tanda sesuai petunjuk. Tes bentuk pilihan
ini dapat disusun
dalam bentuk benar-salah, menjodohkan, dan pilihan ganda. Tes benar-salah (true-false) adalah bentuk tes yang soal atau pertanyaannya berupa pernyataan. Pernyataan tersebut dapat
berupa pernyataan yang benar dan pernyataan
yang salah. Peserta
tes diminta untuk
merespons pernyataan tersebut dengan cara memberi tanda atau memilih huruf B jika
pernyataan benar dan memberi tanda
atau |
memilih S
jika pernyataan
salah.
Tes menjodohkan (matchingtest)
adalah
format
tes
yang disusun dalam dua bagian yaitu bagian pertanyaan atau pernyataan
dan bagian jawaban.Tes pilihan
ganda adalah bentuk
tes yang disusun
berupa pertanyaan sebagai pokok
soal (stem)
dan alternatif
pilihan jawaban.
Alternatif
pilihan jawaban dapat terdiri tiga, empat, atau lima. Peserta tes diminta memilih satu jawaban
yang benar dari alternatif jawaban
yang disediakan dengan cara memberi tanda sesuai dengan petunjuk. Tes pilihan ganda ini dapat dipilah
menjadi pilihan ganda, pilihan ganda sebab–akibat, pilihan ganda analisis kasus, pilihan ganda kompleks, dan pilihan ganda
membaca diagram/grafik/peta. Tes analogi (analogytest) adalah jenis tes bentuk obyektif yang
disusun sedemikian rupa dimana dalam menjawab pertanyaan atau pernyataan
peserta tes diminta memilih bentuk
yang sesuai dengan pernyataan sebelumnya. Tes menyusun kembali (rearrangementtest) adalah jenis tes obyektif yang disusun sedemikian rupa sehingga format
pernyataan atau pertanyaan tersusun dalam kalimat yang tidak teratur. Dalam tes jenis ini peserta tes diminta
untuk menyusun kembali rangkaian kalimat yang tidak teratur tersebut menjadi urutan pengertian atau proses yang benar. Penilaian kinerja sering disebut sebagai penilaian
unjuk kerja (performance assessment). Bentuk penilaian ini digunakan untuk mengukur status kemampuan belajar
peserta didik berdasarkan hasil kerja dari
suatu tugas. Pada
penilaian kinerja peserta
didik diminta untuk mendemonstrasikan
tugas belajar tertentu dengan maksud agar peerta didik mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan yang
dimilikinya. Instrumen yang dapat digunakan untuk merekam hasil
belajar pada penilaian kinerja ini antara
lain: daftar cek (check list), catatan anekdot/narasi, skala penilaian (rating scale). |
Jawaban: A |
Kompetensi |
Capaian Pembelajaran |
Indikator Esensial |
Menilai dan mengevaluasi pembelajaran |
Menggunakan hasil penilaian untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. |
14. Melalui paparan kasus,
peserta dapat menganalisis hasil penilaian pembelajaran |
Soal |
||
14.
Sebagian
siswa mengalami kesulitan menjawab soal tes pilihan ganda yang disusun oleh guru hal tersebut disebabkan materi
dalam soal sebagian belum dipelajari oleh siswa,
karena materi tersebut seharusnya diberikan pada pertemuan berikutnya. Hal yang seharusnya dilakukan guru dalam
menyusun soal tes pilihan ganda pada aspek
materi yaitu…. A. Soal harus
sesuai dengan indikator B. Pokok soal harus dirumuskan secara jelas C. Pilihan jawaban harus homogen dan logis D. Panjang rumusan
pilihan jawaban relatif
sama E.
Butir tes tidak tergantung pada jawaban sebelumnya |
||
Pembahasan |
||
Analisis secara teoritis adalah telaah soal yang difokuskan
pada aspek materi, konstruksi,
dan bahasa. Penelaahan kualitas soal bentuk obyektif pada aspek materi dimaksudkan untuk mengetahui apakah
materi yang diujikan sudah sesuai dengan
kompetensi atau hasil belajar yang ditetapkan, dan apakah materi soal
sudah sesuai dengan tingkat atau jenjang kemampuan berpikir peserta tes,
serta apakah kunci
jawaban sudah sesuai
dengan isi pokok
soal. Telaah kualitas soal pada aspek
konstruksi dimaksudkan untuk
mengetahui teknik penulisan butir-butir soal sudah
merujuk pada |
kaidah-kaidah penulisan soal
yang baik. Pada aspek bahasa, telaah soal dimaksudkan untuk mengetahui apakah bahasa yang digunakan cukup jelas dan
mudah dimengerti, tidak menimbulkan
multi interpretasi, serta sesuai dengan kaidah penggunaan bahasa yang berlaku. Secara teoritis, kualitas soal
tes bentuk objektif dapat ditelaah dengan memperhatikan hal-hal
sebagai berikut: ·
Butir harus sesuai dengan
indicator yang ditetapkan ·
Hanya ada satu jawaban
yang benar ·
Pengecoh homogin,
dan berfungsi Kelebihan tes bentuk obyektif ·
Lingkup materi yang diujikan luas sehingga dapat mewakili materi
yang sudah diajarkan (representatif) ·
Tingkat validitas isi relatif
tinggi ·
Proses koreksi dan penyekoran mudah dan obyektif ·
Tidak memungkinkan peserta tes untuk
mengemukakan hal-hal yang
tidak berkaitan dengan pertanyaan ·
Informasi hasil tes dapat lebih cepat ·
Tingkat reliabilitas tinggi ·
Memungkinkan penyelenggaraan tes bersama pada wilayah yang
luas Kelemahan tes obyektif ·
Tidak mengembangkan daya nalar peserta tes ·
Peserta tes cenderung menjawab dengan jalan menerka ·
Memungkinkan terjadinya kecurangan, saling
menyontek ·
Mengembangkan dan menyusun soal relatif sulit dan waktu
lama ·
Membutuhkan waktu untuk membaca
soal dan jawabannya sehinnga mengurangi waktu
ujian Salah satu bentuk tes obyektif
yaitu tes pilihan
ganda. Tes pilihan
ganda adalah bentuk
tes yang jawabannya harus dipilih dari beberapa kemungkinan jawaban yang telah disediakan. |
Jawaban: A |
Kompetensi |
Capaian Pembelajaran |
Indikator Esensial |
Menilai dan mengevaluasi pembelajaran |
Menggunakan hasil penilaian untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. |
15. Melalui paparan kasus,
peserta dapat menentukan tindak lanjut hasil penilaian pembelajaran |
Soal |
||
15.
Hasil penilaian akhir yang dilakukan oleh guru diketahui beberapa siswa telah
memenuhi ketuntasan belajar dan ada juga siswa yang belum memenuhi
kreteria ketuntasan belajar.
Mendasarkan pada kasus tersebut guru dapat melakukan tindak lanjut
hasil penilaian yang dapat dimanfaatkan untuk beberapa hal. Berikut merupakan pemanfaatan hasil penilaian oleh Guru, kecuali… A. Memperbaiki program pembelajaran B.
Menyelenggarakan program
remedial bagi siswa yang hasilnya
rendah C.
Menyelenggarakan program
pengayaan bagi siswa
yang hasilnya tinggi D.
Mengadministrasikan hasil
penilaian E.
Menyusun laporan
hasil penilaian |
Pembahasan |
Hasil tes
atau hasil penilaian dapat digunakan untuk mengetahui kemampuan dan perkembangan peserta didik dalam
menerapkan pengetahuan dalam tugas tertentu. Di samping itu hasil
penilaian dapat juga memberi gambaran tingkat keberhasilan pendidikan pada satuan pendidikan. Berdasarkan analisis hasil
penilaian, dapat ditentukan langkah atau upaya
yang harus dilakukan oleh pendidik dan peserta didik
dalam meningkatkan kualitas
proses dan hasil belajar. Oleh sebab itu hasil penilaian yang diperoleh harus diinformasikan langsung kepada peserta didik
sehingga dapat dimanfaatkan untuk kepentingan peserta didik (assessmentaslearning), pendidik (assessment for learning), dan satuan
pendidikan
selama proses pembelajaran
berlangsung (melalui Penilaian Harian/pengamatan harian) maupun
setelah beberapa kali
program pembelajaran (Penilaian Tengah Semester), atau setelah selesai
program pembelajaran selama
satu semester. Hasil penilaian berupa informasi
tentang peserta didik yang telah mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM)/ Ketuntasan Belajar Minimal (KBM) dan
peserta didik yang belum mencapai
KKM/KBM, perlu ditindaklanjuti dengan program pembelajaran remedial dan pengayaan
bagi peserta didik yang telah
melampaui KKM/KBM. Penilaian yang dilakukan
oleh pendidik juga digunakan untuk mengetahui capaian akhir penguasaan kompetensi peserta didik yang dituangkan dalam
rapor. Hasil
penilaian merupakan cerminan prestasi dan tingkah laku peserta didik selama melakukan kegiatan belajar. Dengan
melihat hasil akhir beserta keterangan yang ada peserta didik dapat mengetahui kekuatan dan kelemahan dirinya
sehingga dia dapat memperbaiki
sikap dalam pembelajaran selanjutnya. Bagi pendidik, hasil belajar yang dicapai peserta didik merupakan cerminan
prestasi dan kondisi yang dapat dicapainya
dalam mengimplementasikan program pembelajaran yang sudah dirancang di
dalam Silabus dan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Oleh karena itu, hasil penilaian yang diperoleh peserta didik menjadi
bahan untuk memperbaiki program pembelajaran
yang disusunnya sekaligus mencari upaya untuk meningkatkan keprofesionalannya. Selain itu, pendidik bertanggung jawab pula untuk
memperbaiki prestasi peserta
didik yang belum
berhasil melalui program perbaikan/remediasi. Bagi peserta
didik yang sudah
mencapai batas maksimum, pendidik dapat memberi program pengayaan
dengan tujuan mengembangkan
prestasinya. Hal yang tidak boleh dilupakan dalam pemanfaatan hasil penilaian peserta didik adalah untuk
menyusun laporan hasil penilaian sebagai fungsà administrasi. Pada prinsipnya nilai akhir suatu
mata pelajaran adalah
gabungan dari seluruh
pencapaian KD yang
ditargetkan. Dengan demikian, pendidik harus membuat tabel spesifikasi yang memuat macam KD dan
pencapaian hasil setiap KD, termasuk aspek
yang dinilai dalam setiap KD. Pendidik juga harus membuat pembobotan
atas dasar hasil yang diperoleh
sesuai dengan jenis penilaian yang dilakukan. Perlu diperhatikan bahwa yang lebih penting adalah penilaian
harus terbuka dalam arti bahwa peserta didik sejak awal sudah memahami
bagaimana pendidik dalam menilai keberhasilan belajarnya. |
Jawaban: D |
SOAL-SOAL LATIHAN FORMATIF
Ketentuan mengerjakan soal latihan formatif;
v
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di
bawah ini dengan memilih salah satu jawaban yang menurut anda paling benar.
v Cocokan hasil jawaban anda dengan kunci jawaban
v Hitunglah jawaban
Anda yang benar dengan rumus yang telah disediakan
v Berilah penilaian
atas tingkat pengethuan yang telah anda kuasai
A. Soal-Soal Formatif
1.
Menerapkan berbagai pendekatan, strategi,
metode dan teknik pembelajaran yang mendidik
secara kreatif dengan mengintegrasikan teknologi merupakan kompetensi inti pedagogik
pada aspek…
A. Penguasaan terhadap karateristik peserta didik
B. Penguasaan pada teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran
C. Pengembangan kurikulum
D.
Penyelenggaraan pembelajaran yang mendidik
E. berkomunikasi pada peserta didik
2.
Teori ini memandang
belajar sebagai hasil dari pembentukan hubungan antara rangsangan dari luar (stimulus) dan
balasan dari siswa (response) yang dapat diamati. Semakin sering hubungan (bond) antara rangsangan dan balasan
terjadi, maka akan semakin
kuatlah
hubungan keduanya (lawofexercise).Teori belajar yang dimaksud adalah….
A. Behaviorisme
B.
Kognitif
C. Humanistik
D.
Sibernetik
E. Kontruktivisme
3.
Di dalam proses
pembelajaran, para siswa dihadapkan dengan situasi di mana ia bebas untuk mengumpulkan data, membuat dugaan (hipotesis), mencoba-coba (trial and error), mencari dan menemukan keteraturan
(pola), menggeneralisasi atau menyusun rumus
beserta bentuk umum, membuktikan benar
tidaknya dugaannya itu. Hal ini merupakan
penerapan teori belajar….
A.
Sibernetik
B. Kognitif
C.
Humannistik
D.
Behaviorisme
E. Konstruktivisme
4.
Seorang guru yang mengembangkan tujuan pembelajaran untuk menggambarkan proses dan hasil belajar yang diharapkan
dicapai oleh peserta didik sesuai dengan kompetensinya dimuat dalam....
A.
Silabus
B.
RPP
C.
Silabus dan RPP
D.
SKL
E.
Lembar penilaian
5.
Dalam mempersiapkan
pembelajaran seorang guru akan selalu bertemu dengan istilah silabus dan RPP. Silabus dan RPP sama-sama
sebagai rencana proses pembelajaran, perbedaannya adalah sebagai berikut...
A. Silabus berisi kompetensi dasar sedangkan
rpp mengarahkan kegiatan belajar untuk mencapai kompetensi dasar
B. Silabus bersumber dari standar isi dan standar lulusan, sedangkan
RPP bersumber dari standar kompetensi
lulusan
C.
RPP
dibuat oleh setiap guru, sedangkan
silabus dibuat oleh tim guru
D.
RPP
dan silabus keduanya
disusun oleh setiap satan pendidikan.
E. Dalam silabus dijelaskan metode, media pembelajaran, sumber belajar, langkah-
langkah pembelajaran, evaluasi secara rinci
6.
Model pembelajaran
yang mempunyai keunggulan antara lain; berpikir dan bertindak kreatif,
memecahkan masalah yang dihadapi secara realistis,
merangsang perkembangan kemajuan berfikir siswa untuk
menyelesaikan masalah yang dihadapi dengan tepat, adalah….
A.
Role
Playing
B.
Inquiry
C.
Problem Solving
D.
Picture and Picture
E.
Kontektual
7.
Seorang guru mengajukan pertanyaan
kepada siswa dengan tujuan agar siswa tersebut
mengingat kembali materi pelajaran yang sudah dipelajari sebelumnya, hal
tersebut termasuk kegiatan...
A.
Memberikan acuan
B. Melaksanakan tes awal
C. Memberikan bimbingan
D. Membuat kaitan
E. Meningkatkan motivasi
8.
Seorang guru menjumpai kebiasaan belajar yang kurang tepat yang dilakukan oleh salah seorang siswa-nya sehingga kesulitan
dalam mengikuti pelajaran. Langkah awal yang
tepat untuk mengatasi
kesulitan belajar demikian
yaitu....
A.
Tunjukkan akibat atau dampak kebiasaan belajar yang salah
terhadap prestasi belajar
B.
Berikan kesempatan kepada siswa untuk mendiskusikan aspirasinya secara rasional
C.
Ciptakan iklim sosial yang sehat
antara guru dengan siswa dan antar siswa didalam kelas
D.
Susun aturan dan batasan-batasan dalam proses pembelajaran
E.
Berikan kesempatan memperoleh pengalaman yang menyenangkan atau memperoleh sukses dalam belajar meskipun prestasinya minimal
9.
Faktor yang penting
dipertimbangkan oleh seorang guru dalam melaksanakan diskusi pemecahan
masalah pada proses pembelajaran adalah....
A.
Waktu yang tersedia untuk melaksanakan diskusi
B.
Rumusan masalah yang harus didiskusikan
C.
Jumlah peserta didik yang mengikti
pembelajaran
D.
Motivasi belajar siswa
E.
Ruang yang tersedia
10.
Seorang guru menjumpai kelas yang motivasi
dan prestasi belajar siswanya rendah, hal utama yang menyebabkan motivasi dan prestasi
belajar rendahkarena....
A. Suasana kelas kurang kondusif
karena tidak tersedia
sarana belajar yang lengkap.
B. Siswa pasif dalam belajar dan lebih senang bemain.
C.
Siswa tidak mendapat
bimbingan belajar dari orang tua.
D.
Pembelajaran kurang menghargai perbedaan individu siswa.
E.
Siswa cenderung lebih suka belajar dalam kelompok
11.
Pada saat mempersiapkan pembelajaran seorang guru dapat menyusun strategi
pembelajaran dan menentukan media yang akan digunakan dalam pembelajaran tersebut.
Kemampuan dasar yang harus dimiliki
seorang guru terkait
dengan keterampilan memilih media pembelajaran adalah…
A.
Guru
harus mengetahui latar sosial budaya siswa dan sekolah
B.
Guru
mengetahui cara mengevaluasi pembelajarang dengan media
C.
Guru
harus memahami karakteristik dari media pembelajaran tersebut.
D.
Guru
harus menyesuaikan diri dengan kemampuan
sekolah.
E. Guru menyesuaikan dengan
materi pembelajaran.
12.
Seorang guru harus
mampu memanfaatkan media pembelajaran dan sumber belajar untuk mencapai tujuan pembelajaraan utuh. Pernyataan berikut
yang benar terkait dengan media pembelajaran adalah...
A.
Media pembelajaran yang paling baik adalah media yang berbasis TIK
B.
Sebuah media dapat digunakan
untuk semua kegiatan
pembelajaran
C.
Semua media pembelajaran sama cara pemanfaatannya
D. Media dapat digunakan sebagai pembawa pesan dalam suatu kegiatan pembelajaran
E. Memilih media tidak perlu banyak pertimbangan agar tidak merepotkan
13.
Setiap materi pembelajaran memiliki
tingkat kesukaran yang bervariasi. Untuk memudahkan
siswa memahami materi yang memiliki tingkat kesukaran tinggi guru sering memanfaatkan media pembelajaran.
Misalnya, media gambar atau tayangan video
yang berisi sistem peredaran darah. Fungsi media pada pernyataan tersebut adalah….
A.
Menampilkan objek yang terlalu
besar
B.
Menampilkan obyek yang sulit diamati
C.
Membuat konkrit konsep yang abstrak
D.
Menampilkan objek yang tidak dapat diamati
dengan mata telanjang.
E.
Membawa objek yang berbahaya
atau sukar didapat di dalam lingkungan belajar
14.
Jika guru melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan masalah sebagai langkah awal dalam mengumpulkan dan
mengintergrasikan pengetahuan baru berdasarkan pengalamannya, dimulai dengan memunculkan pertanyaan penuntun (a guiding question)danmembimbing peserta didik berkolaboratif yang mengintegrasikan berbagai subjek (materi)
dalam kurikulum. Pembelajaran yang dilakanakan oleh guru merupakan
strategi pembelajaran....
A.
Projek based learning
B.
Kontektual
C.
Discovery Learning
D.
Problem Based Learning
E.
Inquiry learning
15.
Seorang guru melaksanakan pembelajaran yang mengakomodasi semua anggota kelompok mengungkapkan pendapat, ide, dan
tanggapan terhadap skenario secara bebas,
sehingga dimungkinkan muncul berbagai macam alternatif pendapat. Kegiatan yang dilakukan
guru tersebut merupakan implementasi strategi pembelajaran ....
A.
Project based learning
B.
Inquiry learning
C.
Discovery learning
D.
Kooperatif
E.
Problem based learning
16.
Seorang guru mengajak siswa melakukan kunjuangan ke suatu lembaga,
namun sesampai dilembaga tersebut belum ada petugas dan nara sumber
yang melayani. Untuk
mengisi kekosongan waktu guru tersebut
memulai pembelajaran dengan memilih menggunakan strategi pembelajaran
ekspositori, pertimbangan guru memilih strategi tersebut yaitu....
A. Waktu belajar cukup banyak
B. Sumber belajar
hanya dimiliki pendidik
C.
Sedikitnya jumlah guru
D. Ruang kelas yang terbatas
E. Tidak ada sumber belajar
dan media pembelajaran
17.
Berikut ini merupakan langkah-langkah pembelajaran dengan model pembelajaran project
based learning :
1)
Penentuan Pertanyaan Mendasar,
2)
Mendesain Perencanaan Proyek,
3)
Menyusun Jadwal (Create a Schedule),
4) Memonitor
peserta didik dan kemajuan
proyek (Monitor the Students and the Progress of the Project),
5)
Menguji Hasil (Assess the Outcome),
6)
Mengevaluasi Pengalaman (Evaluate
the Experience).
Urutan yang benar adalah ....
A. 1-2-3-4-5-6
B. 1-2-4-3-5-6
C. 1-3-2-4-5-6
D. 1-3-2-5-6-4
E. 1-2-3-5-4-6
18. Perhatikan langkah-langkah kegiatan
pembelajaran yang masih acak berikut ini!
1)
Mengorganisasi siswa dalam belajar
2)
Orientasi siswa pada masalah
3) Membimbing penyelidikan siswa secara mandiri atau kelompok
4) Mengembangkan dan menyajikan
hasil karya
Jika langkah-langkah tersebut disusun mengikuti urutan model pembelajaran Problem Based Learning, urutan langkah yang tepat adalah ....
A. 1-2-3-4
B. 1-3-2-4
C. 2-3-1-4
D. 3-2-1-4
E. 2-3-1-4
19.
Siswa melakukan kegiatan dengan berpedoman pada langkah-langkah yang telah ditetapkan guru, yaitu mengamati
fenomena sosial disekeliling sekolah dan hasil pengamatan
ditulis, disusun menjadi laporkan serta didiskusikan bersama guru dan teman sekelas, pilihan strategi yang digunakan….
A.
Discovery
B. Heuristik
C. Pemecahan Masalah
D. Belajar Aktif
E.
Projek Based Learning
20.
Seorang guru ingin membelajarkan dengan menggunakan strategi
pembelajaran kooperatif. Maka urutan tahapan
yang tepat pada model pembelajaran kooperatif adalah…
A.
Orientasi, bekerja
kelompok, kuis, penghargaan kelompok
B. Kuis, penghargaan kelompok, bekerja kelompok, orientasi
C. Kuis, bekerja
kelompok, orientasi, penghargaan kelompok
D. Orientasi, penghargaan kelompok, bekerja kelompok,
kuis
E. Orientasi, pengamatan, bekerja kelompok, kuis, penghargaan kelompok
21.
Kriteria
keberhasilan belajar siswa ditentukan dengan menggunakan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)/ Kreteria Belajar Minimal
(KBM). KKM/KBM adalah rata-rata setiap unsur
dari kriteria yang ditentukan. Untuk menentukan
KKM diperlukan faktor-faktor….
A.
Kompleksitas indikator, daya dukung, dan kemampuan
guru
B.
Kemampuan guru, sarana/prasarana, dan intake siswa
C.
Daya
dukung, tingkat kesulitan, dan kemampuan guru
D.
Kompleksitas indikator, daya dukung, dan intake siswa
E.
Kemampuan guru, tingkat kesulitan
kompetensi dasar, dan intake siswa
22.
Seorang guru harus menentukan
Kriteria Ketuntasan Minimal
(KKM)/ Kreteria Belajar
Minimal (KBM). Berikut merupakan fungsi KKM/KBM, kecuali....
A. Sebagai acuan peserta didik dalam menyiapkan diri mengikuti penilaian
mata pelajaran
B. Merupakan
target satuan pendidikan dalam pencapaian kompetensi tiap mata pelajaran
C. Dapat digunakan sebagai bagian dari komponen
dalam melakukan evaluasi program pembelajaran yang dilaksanakan di sekolah.
D.
Untuk bahan laporan dan kelengkapan administrasi sekolah
E.
Sebagai kegiatan pengambilan keputusan
yang dapat dilakukan
melalui metode kualitatif atau kuantitatif.
23.
Pada proses pembelajaran seorang guru ingin melakukan penilaian
terhadap prilaku siswa, maka Instrumen yang diguanakan dalam proses
pembelajaran tersebut adalah….
A.
Pedoman observasi
B.
Kuesioner
C.
Tes
tulis
D.
Pedoman wawancara
E. Tes hasil belajar
24.
Setiap kali
diakhir
pembelajaran seorang
guru
akan
melakukan proses
penilaian. Sebelum guru menyusun soal-soal untuk menilai hasil belajar
siswa, manakah yang pertama
kali harus dipelajari....
A.
Buku
sumber yang digunakan
B.
Kurikulum dan silabus
C.
Karateristik siswa
D.
Indikator pencapaian kompetensi
E. Kemampuan awal siswa
25.
Upaya merancang
pengayaan bagi perserta
didik yang mencapai
ketuntasan belajar optimal
tampak dalam kegiatan
guru sebagai berikut….
A.
Memberikan tambahan materi berupa sumber ajar dari pengarang
yang berbeda
B.
Memberikan test tambahan dengan tingkat kesukaran
lebih tinggi
C. Memberikan
tambahan sumber bacaan
yang lebih mendalam
dan tingkat variasi
yang tinggi berikut
instrument testnya yang sesuai
D.
Diberi soal serupak untuk memastikan tingkat keberhasilan belajar
E.
diberikan materi bahan ajar yang lebih tinggi tingkatannya dan mengerjakan soal- soal yang memiliki kesulitan
tinggi
26.
Dalam kegiatan penilaian otentik
banyak model yang dapat digunakan. Pada suatu
penilaian seorang guru meminta siswa untuk mendemonstrasikan tugas
belajar tertentu. Bentuk penilaian
otentik tersebut merupakan
contoh penilaian otentik
berbentuk….
A. Penilaian proyek.
B. Peniaian kinerja
C.
Peniaian portofolio
D.
Penilaian antar teman
E. Penilaian diri
27.
Setiap akhir evaluasi dimungkinkan ada siswa yang prestasi belajarnya belum memenuhi ketuntasan, sehingga guru perlu melakukan
remedi. Dasar rancangan program remedi bagi
siswa yang capaian prestasinya di bawah ketuntasan belajar yaitu….
A.
Proses Pengajaran Remedial Pada Dasarnya Adalah Proses Belajar Mengajar Biasa
B.
Tujuan Pengajaran Remedial Adalah Sama Dengan Test Diagnostik
C.
Sasaran Terpenting Pengajaran Remedial Adalah Peningkatan Kecerdasan Siswa
D.
Strategi Yang Dipilih Hanya Berbentuk Test Ulang
E.
Agar
prestasi sekolah menjadi
meningkat
28.
Jika seorang
guru ingin melakukan kegiatan remedi maka salah satu prinsip yang penting dipahami guru dalam merancang program
remedial bagi siswa yaitu tampak dalam kegiatan
berikut….
A.
Membuat rancangan pembelajaran khusus untuk siswa peserta remedial
B. Menggunakan
rancangan pembelajaran yang telah dibuat dengan memperhatikan hasil temuan analisis
evaluasi belajar siswa
C.
Menurunkan standar ketuntasan belajar
D. Menggunakan
rancangan pembelajaran baru yang berbeda sama sekali dengan rancangan yang ada.
E. Merancang test ulang saja tanpa ada pengulangan penjelasan materi
29.
Jika seorang
guru ingin melakukan
penilaian portofolio pada proses pembelajaran, maka Penilaian portofolio dapat dilaksanakan dengan
cara….
A.
Memberikan penilaian menyeluruh terhadap
tugas-tugas siswa
B.
Mengumpulkan lembaran-lembaran jawaban hasil test harian dan sumatif
tiap siswa
C.
Memberikan tugas kepada siswa untuk dikerjakan
di rumah
D. Mengumpulkan hasil kerja masing-masing siswa
yang telah diberikan masukan baik oleh guru dan rekan siswa dalam suatu album sebagai bukti hasil belajar
E.
Mengumpulkan
lembaran-lembaran jawaban hasil ulangan tiap siswa untuk melihat kesulitan siswa dalam memahami pokok
bahasan tertentu dan kemudian diberikan pengajarandan test remedial
30.
Berdasarkan data
hasil evaluasi pembelajaran tentang memahami teks anekdot ternyata hasilnya tidak maksimal. Dari 30 siswa
dinyatakan belum tuntas sejumlah 15 sehingga
mengikuti program remedial. Sedangkan yang dinyatakan tuntas sejumlah 15
orang mengikuti program
pengayaan. Kegiatan pengayaan untuk 15 siswa dapat dilakukan
oleh guru dengan cara....
A.
Mengadakan pendalaman materi terkait dengan KD tersebut
B.
Diberikan bahan ajar berupa modul
C.
Digabung dengan siswa yang belum tuntas ikut remedial
D.
Melanjutkan materi pada KD selanjutnya
E.
Memberi tugas mengerjakan lembar kerja
siswa
B. Umpan Balik
Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban
yang terdapat pada bagian akhir
pedoman ini. Hitunglah
jawaban Anda yang benar. Gunakanlah rumus di bawah
ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda
terhadap materi pada buku pedoman
ini.
Rumus:
Jumlah jawaban Anda yang benar
Tingkat penguasaan = X 100%
n
Keterangan :
n = banyaknya soal
Arti tingkat penguasaan yang Anda capai :
90 - 100% = baik sekali
80 - 89% = baik
70 - 79% = cukup
< 70% = kurang
Bila Anda mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda mendapatkan penilain baik/sangat baik dan itu menjadi
modal awal bagi anda dalam mengikuti UP PPG. Selamat untuk
Anda ! Tetapi apabila tingkat penguasaan Anda masih di bawah 80%, Anda harus mempelajari kembali
materi yang ada pada buku pengayaan dan remedi
ini terutama bagian
yang belum Anda kuasai.
KUNCI JAWABAN SOAL-SOAL LATIHAN
No |
Jawaban |
No |
Jawaban |
1 |
B |
16 |
B |
2 |
A |
17 |
A |
3 |
E |
18 |
C |
4 |
B |
19 |
A |
5 |
A |
20 |
A |
6 |
C |
21 |
D |
7 |
D |
22 |
E |
8 |
E |
23 |
A |
9 |
B |
24 |
D |
10 |
D |
25 |
E |
11 |
C |
26 |
B |
12 |
D |
27 |
C |
13 |
C |
28 |
D |
14 |
A |
29 |
D |
15 |
E |
30 |
A |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar