PERALATAN YANG DIGUNAKAN PADA MASA BERBURU DAN MERAMU TINGKAT SEDERHANA
Peralatan yang digunakan pada masa berburu dan meramu tingkat sederhana dibagi menjadi 3 jenis kebudayaan yang dibagi berdasarkan lokasi penemuan dan jenis alat yang diketemukan. pembagiannya adalah sebagai berikut:
1.
Alat-alat
batu inti (Kebudayaan Pacitan)
Alat bantu inti
merupakan sebuah kebudayaan yang berasal dari daerah Pacitan (Jawa Timur). Pada
tanggal 4 Oktober 1935 untuk pertama kalinya alat-alat batu inti ini ditemukan
di Indonesia oleh von Koenigswald dan Tweedie di daerah Punung, Pacitan ketika
mereka sedang melakukan penelitian terhadap bengkel-bengkel neolitik. Alat-alat
batu ini yang ditemukan di daerah pacitan ini kemudian disebut dengan
PACITANIAN oleh von Koenigswald dan dimasukkan kedalam tradisi alat batu
Chellean (Tradisi alat batuu yang berkembang pada masa Paleolitik di Eropa. Namun pendapat yang dikemukanan oleh von
Koenigswald ini mendapat pertentangan oleh Movius yang melakukan penelitian
sejenis terhadap alat-alat batu sejenis diwilayah Asia Timur. Ia berpendapat bahwa
alat-alat batu yang ditemukan didaerah Pacitan ini memiliki cirri khusus yang
hanya berkembang di wilayah Asia Timur dan Selatan oleh karenanya ia memasukkan
kebudayaan Pacitan ini kedalam budaya alat batu yang disebut Chopper-Chopping
Toll Complex yang menghasilkan alat batu berupa:
a.
Kapak Perimbas (Chopper)
b.
Kapak Penetak (Chopping)
c.
Pahat Genggam (Hand-Axe)
d.
Proto Kapak Genggam (Proto hand-axe)
2.
Alat-Alat
Serpih (Kebudayaan Sangiran)
ALat-alat serpih
merupakan salah satu alat kerja yang diketemukan oleh von Koenigswald di daerah
sangiran dan sebagian besar temuannya berada didaerah permukaan sehingga
disebut kebudayaan sangiran. Alat serpih ini pada umumnya memiliki ciri yang
pada umumnya berukuran kecil dengan panjang rata-rata 2-5 cm. temuan yang dilakukan
oleh von Koenigswald ini mendorong Barstra untuk melaukan penelitian yang lebih
intensif sehingga ia menemukan beberapa kesimpulan bahwa pada dasarnya di
sangiran ini terdapat tiga industry alat-alat batu yaitu:
a.
Industri pertama dan tertua adalah Old River
Gravel atau alat-alat serpih yang ditemukan pada daerah endapan sungai tua.
Alat ini rata-rata sudah aus dan berukuran rata-rata 5 cm dan sudah menunjukkan
adanya pengerjaan kembali.
b.
Industri kedua adalah alat serpih dengan bentuk
yang beragam. Industri yang kedua ini dapat dimasukan batu inti yang tidak
menunjukkan adanya proses pengausan, melainkan menunjukkan adanya
pecahan-pecahan yang lebih baru.
c.
Industri yang ketiga adalah yang ditemukan di
lereng tebing sungai dan menghasailkan alatalat jenis kapak perimbas yang agak
memanjang, bola batu, kapak-kapak yang masih kasar yang semuanya dibuat dari
batu andesit.
3.
Alat-alat
Tulang dan tanduk (Kebudayaan Ngandong)
Kebudayaan
berikutnya adalah kebudayaan yang ditemukan didaerah Watualang, dekat ngandong
tepatnya didaerah aliran sungai Bengawan Solo Sehingga disebut dengan
Kebudayaan Ngandong. Jenis alat tulang yang dtemukan diantaranya berupa alat
alat penggali tanah yang terbuat dari tanduk rusa yang dipangkas di bagian
ujung dekat cabang. Tulang pipa yang digunakan sebagai lancipan, alat-alat
tuulang yang bergerigi dan digunakan sebagai senjata.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar