Halooo.... Semoga bermanfaat

Senin, 18 April 2016

MATERI PELAJARAN KELAS VII : PERALATAN YANG DIGUNAKAN PADA MASA BERBURU DAN MERAMU TINGKAT SEDERHANA



PERALATAN YANG DIGUNAKAN PADA MASA BERBURU DAN MERAMU TINGKAT SEDERHANA

Peralatan yang digunakan pada masa berburu dan meramu tingkat sederhana dibagi menjadi 3 jenis kebudayaan yang dibagi berdasarkan lokasi penemuan dan jenis alat yang diketemukan. pembagiannya adalah sebagai berikut:
1.       Alat-alat batu inti (Kebudayaan Pacitan)
Alat bantu inti merupakan sebuah kebudayaan yang berasal dari daerah Pacitan (Jawa Timur). Pada tanggal 4 Oktober 1935 untuk pertama kalinya alat-alat batu inti ini ditemukan di Indonesia oleh von Koenigswald dan Tweedie di daerah Punung, Pacitan ketika mereka sedang melakukan penelitian terhadap bengkel-bengkel neolitik. Alat-alat batu ini yang ditemukan di daerah pacitan ini kemudian disebut dengan PACITANIAN oleh von Koenigswald dan dimasukkan kedalam tradisi alat batu Chellean (Tradisi alat batuu yang berkembang pada masa Paleolitik di Eropa.  Namun pendapat yang dikemukanan oleh von Koenigswald ini mendapat pertentangan oleh Movius yang melakukan penelitian sejenis terhadap alat-alat batu sejenis diwilayah Asia Timur. Ia berpendapat bahwa alat-alat batu yang ditemukan didaerah Pacitan ini memiliki cirri khusus yang hanya berkembang di wilayah Asia Timur dan Selatan oleh karenanya ia memasukkan kebudayaan Pacitan ini kedalam budaya alat batu yang disebut Chopper-Chopping Toll Complex yang menghasilkan alat batu berupa:
a.       Kapak Perimbas (Chopper)
b.      Kapak Penetak (Chopping)
c.       Pahat Genggam (Hand-Axe)
d.      Proto Kapak Genggam (Proto hand-axe)
2.       Alat-Alat Serpih (Kebudayaan Sangiran)
ALat-alat serpih merupakan salah satu alat kerja yang diketemukan oleh von Koenigswald di daerah sangiran dan sebagian besar temuannya berada didaerah permukaan sehingga disebut kebudayaan sangiran. Alat serpih ini pada umumnya memiliki ciri yang pada umumnya berukuran kecil dengan panjang rata-rata 2-5 cm. temuan yang dilakukan oleh von Koenigswald ini mendorong Barstra untuk melaukan penelitian yang lebih intensif sehingga ia menemukan beberapa kesimpulan bahwa pada dasarnya di sangiran ini terdapat tiga industry alat-alat batu yaitu:
a.       Industri pertama dan tertua adalah Old River Gravel atau alat-alat serpih yang ditemukan pada daerah endapan sungai tua. Alat ini rata-rata sudah aus dan berukuran rata-rata 5 cm dan sudah menunjukkan adanya pengerjaan kembali.
b.      Industri kedua adalah alat serpih dengan bentuk yang beragam. Industri yang kedua ini dapat dimasukan batu inti yang tidak menunjukkan adanya proses pengausan, melainkan menunjukkan adanya pecahan-pecahan yang lebih baru.
c.       Industri yang ketiga adalah yang ditemukan di lereng tebing sungai dan menghasailkan alatalat jenis kapak perimbas yang agak memanjang, bola batu, kapak-kapak yang masih kasar yang semuanya dibuat dari batu andesit.
3.       Alat-alat Tulang dan tanduk (Kebudayaan Ngandong)
Kebudayaan berikutnya adalah kebudayaan yang ditemukan didaerah Watualang, dekat ngandong tepatnya didaerah aliran sungai Bengawan Solo Sehingga disebut dengan Kebudayaan Ngandong. Jenis alat tulang yang dtemukan diantaranya berupa alat alat penggali tanah yang terbuat dari tanduk rusa yang dipangkas di bagian ujung dekat cabang. Tulang pipa yang digunakan sebagai lancipan, alat-alat tuulang yang bergerigi dan digunakan sebagai senjata.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar