Halooo.... Semoga bermanfaat

Sabtu, 23 April 2016

PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)



Penelitian Tindakan Kelas adalah penelitian yang menyangkut masalah-masalah yang aktual yang dilakukan  oleh para guru yang merupakan pencermatan kegiatan belajar yang berupa tindakan untuk memperbaiki dan meningkatkan praktik pembelajaran di kelas secara lebih professional.[1] Menurut Kusnandar dalam bukunya mengatakan Penelitian tindakan kelas (PTK) adalah sebuah bentuk kegiatan refleksi diri yang dilakukan oleh para pelaku  pendidikan dalam situasi kependidikan untuk memperbaiki rasionalitas dan keadilan tentang: (a) praktik-praktik kependidikan mereka, (b) pemahaman mereka tentang praktik-praktik tersebut, dan (c) situasi dimana praktik tersebut dilaksanakan.[2]
Secara garis besar penelitian tindakan kelas memiliki beberapa alur  atau tahap yaitu, menyusun rencana tindakan, pelaksanaan tindakan, pengamatan, dan refleksi:[3]
a.         Planning
Dalam tahap ini peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, di mana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan. Penelitian tindakan yang ideal dilakukan berpasangan antara pihak yang melakukan tindakan dan pihak yang melakukan pengamatan proses jalannya tindakan.
b.         Acting
Tahap ke-2 dari penelitian tindakan kelas adalah pelaksanaan rencana yang telah dirancang. Hal yang perlu diingat adalah guru harus menaati apa yang telah direncanakan, berlaku wajar, dan tidak boleh dibuat-buat.
c.         Observing
Pengamatan dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan. Pengamatan ini dilakukan untuk memperoleh data yang akurat untuk perbaikan  siklus berikutnya.
d.        Reflecting
Pada tahap ini dikemukakan kembali apa yang sudah dilakukan. Kegiatan ini dilakukan ketika guru sudah selesai melakukan tindakan.
Tujuan dari penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut[4]:
1.      Untuk memecahkan permasalahan nyata yang terjadi di dalam kelas yang dialami langsung dalam interaksi antara guru dengan siswa yang sedang belajar, meningkatkan profesionalisme guru, dan menumbuhkan budaya akademik di kalangan para guru.
2.      Sebagai alat training in-service, yang memperlengkapi guru dengan skill dan metode baru, mempertajam kekuatan analitisnya dan mempertinggi kesadaran dirinya.
3.      Peningkatan mutu hasil pendidikan melalui perbaikan praktik pembelajaran di kelas dengan mengembangkan berbagai jenis keterampilan dan meningkatknya motivasi belajar siswa


[1]Tukiran Taniredja, Penelitian Tindakan Kelas Untuk Mengembangkan Profesi Guru (Praktik, Praktis, dan Mudah), Bandung, Alfabeta, 2011, hlm. 16.
[2]Kusnandar,Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru, Jakarta, Raja Grafindo, 2009, hlm.46.
[3] Arikunto, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta, Bumi Aksara, 2008, hlm.17-20
[4] Ibid, hlm. 63-64.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar