Prestasi belajar berasal dari dua kata “prestasi”
dan “belajar”. Prestasi berasal dari bahasa Belanda yaitu prestaite yang berarti hasil usaha.[1] Prestasi adalah suatu bukti keberhasilan usaha yang
dicapai[2]. Prestasi merupakan hasil yang telah
dicapai dari usaha yang telah dilakukan dan dikerjakan.[3] Sedangkan
belajar adalah aktifitas yang dilakukan oleh seorang individu atau kelompok
untuk memperoleh pengalaman dan pengetahuan serta perubahan tingkah laku yang
baru sebagai hasil pengalaman itu sendiri. Prestasi belajar digunakan untuk
menunjukkan hasil yang optimal dari suatu aktivitas belajar sehingga artinya
pun tidak dapat dipisahkan dari pengertian belajar .
Menurut Hadari Nawawi prestasi belajar adalah
tingkat keberhasilan murid untuk mempelajari materi pelajaran di sekolah yang
dinyatakan dalam bentuk skor yang diperoleh dari hasil tes mengenai sejumlah
materi.[4]
Sedangkan menurut Nana Sudjana Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki
siswa, setelah ia menerima pengalaman belajarnya.[5]
Jadi dapat diartikan bahwa prestasi belajar adalah hasil yang dicapai dari suatu kegiatan atau usaha yang
dapat memberikan kepuasan emosional, dan dapat diukur dengan alat atau tes
tertentu. Hasil
dari mata pelajaran itu ditunjukkan dengan nilai atau angka oleh guru kepada
siswanya sebagai bentuk penghargaan atas apa yang telah dikerjakan oleh siswa.
Prestasi belajar digunakan untuk menunjukkan hasil yang optimal dari suatu
aktivitas belajar. Dalam dunia pendidikan, bentuk penilaian dari suatu prestasi
biasanya dapat dilihat atau dinyatakan dalam bentuk simbol huruf atau angka-angka.
Faktor yang mempengaruhi prestasi belajar terbagi
menjadi dua yaitu faktor intern dan faktor ekstern:
a. Faktor
Intern. Faktor intern adalah faktor yang
timbul dari dalam diri individu itu sendiri. Adapun yang dapat digolongkan kedalam faktor
intern sebagai berikut :
1)
Kecerdasan. Kecerdasan adalah kemampuan belajar
disertai kecakapan untuk menyesuaikan diri dengan keadaan yang dihadapinya.
Tingkat intelegensi yang tinggi akan lebih berhasil dari pada yang mempunyai
tingkat intelegensi yang rendah.[6]
Kecerdasan atau intelegensi merupakan faktor yang penting seorang anak dalam
usaha belajar.
2) Bakat.
Bakat adalah kemampuan tertentu yang
telah dimiliki seseorang sebagai kecakapan pembawaan. Bakat dalam hal ini lebih
dekat pengertiannya dengan kata aptitude yang berarti kecakapan, yaitu mengenai
kesanggupan-kesanggupan tertentu.[7]
Dengan adanya bakat yang dimiliki oleh seorang siswa, maka hal ini akan mempengaruhi
terhadap tinggi rendahnya prestasi belajar pada bidang studi tertentu sesuai
dengan bakat yang ia miliki.
3) Minat.
Minat
merupakan kecenderungan yang agak menetap dalam subjek merasa tertarik pada
bidang atau hal tertentu dan merasa senang berkecimpung dalam bidang tertentu[8]. Kegiatan yang dimiliki seseorang
diperhatikan terus menerus yang disertai dengan rasa senang. Minat adalah
kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan,
kegiatan yang diminati seseorang, diperhatikan terus yang disertaidengan rasa
sayang.[9]
Minat sangat berpengaruh terhadap peningkatan prestasi belajar siswa khususnya
terhadap mata pelajaran yang ia minati.
b.
Faktor Ekstern
Faktor ekstern adalah faktor-faktor
yang dapat mempengaruhi prestasi belajar yang sifatnya di luar diri siswa. Faktor
ekstern yang dapat mempengaruhi belajar adalah keadaan keluarga, keadaan
sekolah dan lingkungan masyarakat.[10]
Ketiga faktor ekstern tersebut diatas dapat diuraikan secara lebih rinci
sebagai berikut :
1) Keadaan
keluarga
Keluarga
merupakan lingkungan terkecil dalam masyarakat tempat seseorang dilahirkan dan
dibesarkan.Keluarga adalah tempat dimana anak bertumbuh dan berkembang baik
dalam fisik maupun psikis. Dengan adanya dukungan penuh dari keluarga terhadap
perkembangan prestasi belajar anak, maka si anak akan merasa mendapatkan
perhatian dari orang tuanya. Keluarga yang utuh, perlakuan orang tua terhadap
anak sangat besar artinya bagi perkembangan pendidikan anak.
2) Lingkungan
Lingkungan alami yaitu faktor yang mempengaruhi dalam proses belajar
mengajar, misalnya :
(a) Keadaan udara itu
mempengaruhi proses belajar siswa. Apabila udara terlalu lembab atau kering kurang membantu siswa dalam
belajar.
(b) Waktu belajar
mempengaruhi proses belajar siswa, misalnya pembagian waktu siswa
untuk belajar dalam satu hari.
(c) Cuaca yang nyaman bagi
siswa membantu siswa untuk lebih nyaman dalam belajar.
3) Lingkungan sosial
Kehadiran orang lain pada saat sedang belajar
akan menganggu aktivitas belajar. Dalam lingkungan sosial yang mempengaruhi
belajar siswa dapat dibagi menjadi 3 yaitu : (a) lingkungan sosial siswa di rumah yang meliputi seluruh
anggota keluarga, (b) lingkungan sosial siswa
di sekolah yaitu teman sebaya, teman lain kelas, guru, kepala sekolah, serta
karyawan lainnya, (c) lingkungan sosial dalam
masyarakat yang terdiri atas seluruh anggota masyarakat.
[3] Tim Penyusun
Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia,
Edisi II, Cet. Ke-10, Jakarta, Balai Pustaka, 1997, hlm.787.
[4] Hadari Nawawi, Pengaruh
Hubungan Manusia dikalangan Murid terhadap Prestasi Belajar di SD, Jakarta,
Analisa Pendidikan, 1981, hlm.100.
[5] Nana Sudjana, Penilaian
Hasil Belajar Mengajar,Cet.Ke-4, Bandung, PT. Remaja Rosdakarya, 1992, hlm.22.
[7]Ngalim Purwanto,Psikologi Pendidikan, Bandung, Remaja
Rosda Karya, 1984, hlm. 28.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar