Ada dua macam validitas, validitas isi dan validitas
konstruk. Validitas isi digunakan untuk menguji tes prestasi
sedangkan validitas konstruk digunakan untuk menguji item-item dalam kuesioner
minat.
Validitas
isi disebut juga validitas kurikulum
yang mengandung arti bahwa suatu alat ukur dipandang valid apabila sesuai
dengan isi kurikulum yang hendak diukur.[1]
Oleh karena itu, validitas ini erat kaitannya dengan materi yang akan diukur
dalam tes. Tentu saja materi yang dimaksud adalah materi yang terdapat dalam
kurikulum.Validitas isi mencerminkan sejauh mana butir-butir dalam tes
mencerminkan materi yang disajikan dalam kurikulum.
Sebuah tes dikatakan memiliki validitas isi apabila
mengukur tujuan khusus tertentu yang sejajar dengan materi atau isi pelajaran
yang diberikan[2].
Dalam validitas isi, semua instrumen sudah dikonsultasikan dengan orang yang
berkompeten dibidangnya. Dalam hal ini adalah guru kelas dan dosen pembimbing
sehingga instrumen yang digunakan dapat tepat sesuai dengan apa yang akan
diukur.
Konstruk (construct)
adalah sesuatu yang berkaitan dengan fenomena dan objek yang abstrak tetapi
gejalanya dapat diamati dan diukur. Sedangkan validitas konstruk mengandung
arti bahwa suatu alat ukur dikatakan valid apabila telah cocok dengan
konstruksi teoritik dimana tes itu dibuat. Dengan kata lain sebuah tes
dikatakan memiliki validitas konstruksi apabila soal-soalnya mengukur setiap
aspek berfikir seperti yang diuraikan dalam standar kompetensi,kompetensi dasar
maupun indikator yang terdapat dalam kurikulum[3].
Validitas konstruk digunakan untuk menguji validitas item-item dalam kuesioner minat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar